Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pangdam XIV Hasanuddin Berganti

Profil Singkat Mayjen Andi Sumangerukka Jadi Pangdam XIV Hasanuddin

Setidaknya 2 jabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) ikut berganti.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ansar
TribunKaltim.com
Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Badan Intelejen Negara, Mayjen TNI Andi Sumangerukka 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sebanyak 50 perwira tinggi TNI mendapat mutasi hari ini Rabu (18/12/2019).

Korp TNI AD sebanyak 26 Pati, TNI AL 10 Pati, dan TNI AU 14 Pati.

Setidaknya 2 jabat Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) ikut berganti.

Mayjen TNI Surawahadi sendiri dimutasi menjadi Koorsahli KSAD.

Sementara Mayjen Santos Gunawan Matondang dari Aspam Kasad kini menjadi Pangdam XIII/Merdeka.

Mayjen TNI Andi Sumangerukka dari Sahli Bidang Ideologi dan Politik BIN menggantikan Mayjen TNI Surawahadi sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin.

Sepak terjang Mayjen TNI Andi Sumangerukka tentu tak diragukan lagi.

Pasalnya, ia beberapa kali sempat mengisi posisi penting dalam Kodam Hasanuddin.

Sebelumnya, pada tahun 2013 ia diangkat menjadi Komandan Korem 143 Haluoleo Kendari (Sultra).

Pada tahun 2015 ia sempat menduduki posisi Inspektorat Kodam (Irdam) V/Brawijaya saat masih berpangkat Brigjen TNI.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Daerah Sultra sekitar tahun 2017.

Jabatan terakhirnya sebelum menerima serah jabatan sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin ialah Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Badan Intelejen Negara ( BIN ).

Saat menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Badan Intelejen Negara ( BIN ) ia pernah mengomentari aksi unjuk rasa massa di pelabuhan panajem Paser Utara Oktober 2019 lalu.

Dilansir dari Tribun Kaltim, Aksi unjuk rasa oleh lebih dari 100 massa di Pelabuhan Penajam Paser Utara, Rabu (16/10/2019) kemarin, berakhir dengan kebakaran yang menghanguskan 158 rumah dan bangunan, 1 madrasah ibtidaiyah dan 1 loket pelabuhan kapal klotok.

Suasana sempat tidak kondusif beberapa saat, namun berhasil ditangani dengan baik oleh pemerintah daerah dan TNI Polri.

Dalam aksi pun, tidak terjadi bentrok antar massa yang didatangi dan mendatangi.

Situasi saat ini dipastikan sudah cukup kondusif.

Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Badan Intelejen Negara ( BIN ), Andi Sumangerukka menegaskan,

kejadian yang terjadi kemarin, tidak berdampak dan menganggu proses pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Juga tidak ada indikasi, bahwa kejadian kemarin adalah bentuk gejolak dari penetapan Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara.

"Kita belum melihat ada arah indikasi ke situ," katanya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi lokasi Ibu Kota Negara yang baru.

Menurut Andi Sumangekerru, kejadian yang terjadi kemarin, murni by accident.

"Karena inikan bukan by design, tapi murni by accident. Sementara kita lihatnya seperti itu," pungkasnya.

Pastikan Tak Akan Terulang

Diberitakan sebelumnya, Badan Intelejen Negara atau BIN turun ke Penajam Paser Utara, pastikan kerusuhan tak akan terulang.

Badan Intelijen Negara atau BIN silaturahmi dengan warga Penajam Paser Utara, serta memastikan situasi aman dan damai pasca-keributan dan kebakaran yang terjadi, Rabu (16/10/2019) siang lalu.

Penajam Paser Utara sempat membara, akibat aksi demonstrasi oleh lebih dari 100 massa dari Kabupaten Paser.

Mereka menuntut kepastian dan kejelasan hukum, atas meninggalnya salah Ch (19), warga Desa Muara Toyu, Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser, akibat penikaman di Pantai Nipah-Nipah pekan lalu.

Suasana semakin tak kondusif karena diduga banyak tangan nakal yang ikut berkomentar di media sosial.

Sehingga menjadi pemicu kemarahan massa.

Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik BIN, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka kepada awak media, Jumat (18/10/2019), mengharapkan agar situasi yang terjadi terkendali dan tidak berkembang.

Olehnya itu, pihaknya juga melakukan konsolidasi dengan para tokoh adat yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.

Oleh Pemerintah Pusat, memerintahkan BIN secara khusus untuk melihat dan membantu pemerintah daerah,

Kapolda Kaltim serta Panglima Komando VI Mulawarman dan aparat setempat, dalam mengatasi permasalahan yang ada agar tidak tambah meluas.

"Kita berusaha agar ke depan ini, tidak ada lagi konflik," tegasnya.

Andi Sumangerukka menegaskan, semua elemen masyarakat punya kontribusi untuk bangsa.

Kepada tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat umum, diharapkan bisa ikut meredam aksi-aksi kelompok.

Informasi yang beredar di media sosial, diminta agar tidak ditelan bulat-bulat, tanpa konfirmasi lebih jauh.

Media mainstream juga diharapakan bisa memberi informasi yang sejuk, jangan sampai mengolah berita yang bisa menjadi isu baru dan mengakibatkan aksi yang lebih besar.

"Oleh karena itu, kepada rekan-rekan wartawan kami harap bisa bersama-sama memberikan kontribusi yang positif, yang baik, untuk meredam," pintanya

"Saya yakin aparat hukum tidak sekadar melihat.

Sehingga kita serahkan semua proses ke polisi untuk menyelesaikan kejadian-kejadian yang terjadi kemarin," sambungnya.

Dengan tokoh adat terkait, pihaknya berdiskusi langsung.

Namun perwira tinggi dengan dua bintang dipundak ini tidak merincikan apa-apa saja yang akan mereka bahas.

"Saya rasa, diskusi kami adalah bagian dari apa yang akan kami lakukan nanti ke depan.

Saya yakin, beliau (tokoh adat) berkeinginan untuk meredam situasi ini," pungkasnya. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved