Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Raja se Nusantara

Thamrin Endeng Ungkap Pihak yang Tolak Dirinya Sebagai Pue to Kasiwa Tak Paham Sejarah

Hal itu diungkapkan H Muh Thamrin Endeng, sebelum meninggalkan halaman Rumah Adat Mamuju yang menjadi lokasi berlangsungnya acara sakral kerajaan ters

Penulis: Nurhadi | Editor: Syamsul Bahri
Nurhadi/Tribun Sulbar
Suasana ritual Massossor Manurung Kerajaan Mamuju yang sempat nyaris ricuh sebelum dimulai ritual 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - H Muh Thamrin Endeng menyebut pihak yang menolak dirinya memperoleh mandat sebagai Pue To Kasiwa (salah satu pemangku adat) untuk mengikuti ritual adat Masossor Manurung Kerajaan Mamuju karena tak paham sejarah.

Hal itu diungkapkan H Muh Thamrin Endeng, sebelum meninggalkan halaman Rumah Adat Mamuju yang menjadi lokasi berlangsungnya acara sakral kerajaan tersebut, Selasa (17/12/2019).

"Sebenarnya mereka tidak paham sejarah dan aturan kerajaan. Dan ini juga bukan hal bagaimana, ini hanya simbol tidak seperti masa lalu ada kekuatan yang dimiliki setiap pemangku adat,"kata Thamrin Endeng kepada Tribun-Timur.com.

Namun mantan Anggota DPRD Sulbar itu mengaku tidak mempermasalahkan insiden tersebut.

"Hanya saya harapkan mereka perlu belajar sejarah. Dari sisi mana mereka melihat saya tidak bisa mengembang amanah itu (Pue To Kasiwa) saya punya nenek pernah memangku jabatan itu,"ujar Thamrin Endeng.

Ia juga menyebutkan bahwa dirinya adalah cucu langsung dari Raja Mamuju. Kemudian cucu langsung dari Kerajaan Sendana kalau bicara darah.

"Makanya saya anggap mereka perlu memahami lagi sejarah, karena mereka ini hanya melihat sebelah mata apa yang sudah kita bangun dan perjuangkan di Mamuju. Kita berdarah-darah mempersiapkan acara apalagi banyak tamu dari luar ini mamebuat kita malu,"kata dia.

"Mereka salah pemahaman. Menganggap mereka yang lebih berhak menduduki jabatan Pue Na To Kasiwa. Itu saya katakan tadi karena hanya melihat dari satu sisi,"tambahnya.

Suasana ritual Massossor Manurung Kerajaan Mamuju yang sempat nyaris ricuh sebelum dimulai ritual
Suasana ritual Massossor Manurung Kerajaan Mamuju yang sempat nyaris ricuh sebelum dimulai ritual (Nurhadi/Tribun Sulbar)

Thamrin Endeng memang mengakui bahwa orang tua pihak yang menolak dirinya menduduki jabatan Pue Na To Kasiwa juga pernah menduduki jabatan itu.

"Tapi nenek saya juga pernah menjabat itu. Jadi tidak ada salahnya, lagian pemilihan pemangku adat itu hak priorigatif seorang raja, terserah raja mau memilih siapa selama masih memiliki ikatan darah langsung dengan raja,"pungkasnya.(tribun-timur.com).

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved