Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ritual Adat Massosor Manurung

Sempat Nyaris Ricuh, Ritual Adat Massossor Manurung Kerajaan Mamuju Berlangsung Tertib

Adanya oknum yang menginginkan keributan di depan tamu kerajaan se nusantara mampu diredam oleh aparat kepolisian, Satpol PP, dan para pemangku adat

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
nurhadi
Ritual adat Masossor Manurung di halaman Rumah Adat Mamuju 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Proses adat kerajaan Mamuju yakni Massossor Manurung atau pencucian kris pusaka Lasa Laga, berlangsung dengan tertib.

Padahal sebelumnya, kegiatan Massossor Manurung nyaris saja berlangsung ricuh.

Adanya oknum yang ingin membuat keributan di depan tamu kerajaan se nusantara mampu diredam oleh aparat kepolisian, Satpol PP, dan para pemangku adat lainnya.

Suasana panas sempat tersulut akibat adanya keluarga atau keturunan pemangku adat Mamuju, melakukan protes atas pemberiaan Mandat kepada H Muhammad Thamrin Endeng, selaku Pue' To Kasiwa atau gala'gar pitu.

Ia diminta untuk naik ke atas panggung duduk mengikuti prosesi adat.

Keributan tersebut terjadi sebelum proses Massossor Manurung dilaksanakan, atau saat pemandu acara memanggil satu persatu para pemangku adat atau gala'gar pitu.

Tiba-tiba dari belakang panggung beberapa orang yang menggunakan pakaian adat berteriak.

Lalu berjalan ke depan panggung membuat para tamu raja se nusantara kaget lalu berdiri.

Mereka akan berbuat keributan jika H Muhammad Thamrin Endeng tetap diberikan mandat selaku salah satu pemangku adat, atau gala'gar pitu untuk ke atas panggung.

Pantauan Tribun-Timur.com, tampak Kapolres Mamuju AKBP Minarto, turun langsung meredam suasana panas akibat kesalahan teknis dari panitia.

Acara Massossor Manurung yang dilakukan oleh tujuh pemangku adat Mamuju atau Gala'gar Pitu, disaksikan langsung Raja Gowa Andi Kumala Idjo.

Dihadiri Raja-raja Nusantara

Sejumlah raja nusantara hadir pada Festival Maradika Mamuju 2019 dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).

Kegiatan ini digelar di Rumah Adat Mamuju pada 16-19 Desember ini.

Festival Maradika Mamuju dimeriahkan dengan kirab budaya, Mamuju fashion carnival, pentas seni, ritual adat massosor manurung, dan tari kolosal lasalaga.

Ketua Panitia Pelaksana Irwan SP Pababari mengatakan, beberapa kerjaan sudah menyatakan kesiapannya untuk hadir.

Seperti raja asal gulungan Kalimantan, kerajaan gowa, 14 kerajaan dari selayar, kesultanan Solo, dan kerajaan Siak Riau.

“Kurang lebih 13 kerajaan sudah menyatakan hadir dari luar Sulbar. Peserta yang kita undang sendiri sebanyak 150 kerajan," tambah Irwan saat Press Conference di Warkop Project Cafe Mamuju, Selasa (19/11/2019) malam.

Pihaknya telah menargetkan 10 ribu orang yang hadir pada festival ini, termasuk undangan Kerukunan Keluarga Mamuju (KKM).

"Termasuk akan dimeriahkan 690 penari. Terdiri dari penari kolosal 500 orang dan penari Masossor Manurung 60 orang. Majene penari kolosal itu ada 80, penari dari Bali sekitar 50 orang, jadi sampai ratusan,"ujar Irwan.

Irwan meminta bantuan kepada masyarakat setempat, untuk sama-sama terlibat dalam mensukseskan acara tersebut.

"Pengusa kuliner, para pemilik warung di Mamuju kita sudah sampaikan," tambah Irwan.

Begitupula tempat hiburan, publik space, ruang istrahat itu sudah dirancang semaksimal mungkin.

Rektor Universitas Tomakaka Sahril mengatakan, pola kehidupan masyarakat yang masih kental dengan tradisi dapat dijadikan sharing information keilmuan bagi kehidupan masa sekarang.

Menurutnya, implikasi pemuliaan kebudayaan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat sebagai pemiliknya. 

“Ini sebuah panggung akademik besar, karena ini akan memunculkan ide dengan berbagai bentuk budaya kerajaan Mamuju, sekaligus pertukaran konsep kerajaan dan kebudayaan,"ujar Sahril.

Festival Maradika Mamuju 2019 dimaknai sebagai sebuah filosofi penegasan budaya dan tradisi.

Bagaimana perilaku dalam konteks kerajaan, konsep tatakrama bisa meminimalisir perilaku yang bertentangan dengan nilai budaya Mamuju. 

Dijaga Ketat Polisi

Polda Sulawesi Barat apel gelar pasukan pengamanan Festival Maradika Mamuju yang berlangsung 16-19 Desember yang pusatkan di Rumah Adat dan Anjungan Pantai Manakarra.

Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Hj Mashura menuturkan pengamanan festival Maradika Mamuju Polda Sulbar libatkan 465 pers kepolisian diback up oleh personel TNI.

"Kita bagi dalam tujuh posko yakni posko Bandara Tampa Padang, posko Grand Hotel Maleo, Posko Matos, Posko Pantai Manakarra, Posko Pulau Karampuang, Posko Mamuju City dan Posko Rujab Gububernur,"ujar Hj Mashura kepada wartawan.

Apel gelar pasukan yang berlangsung di Jl Ahmad Yani Mamuju dipimpin langsung oleh Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar diikuti ratusan personel dan dihadiri unsur Muspida.

Brigjen Pol Baharudin Djafar berharap seluruh aparar baik dari kepolisian maupun TNI dan stakeholder dapat memberikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu dari luar yang akan datang di Mamuju.

"Raja Mamuju sangat mengharapkan pihak keamanan untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan ini yang akan dihadiri raja se nusantara. Makanya saya selaku Kapolda mengharapkan kita semua bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh tamu serta warga masyarakat dapat menikmati seluruh rangkaian yang disusun oleh panitia,"ujarnya.

Kapolda berharap seluruh unsur keamanan terus melakukan koordinasi dan sinergitas yang baik agar kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar

(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved