Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ritual Adat Massosor Manurung

Begini Reaksi Bupati Mamuju Soal Insiden Jelang Ritual Adat Masossor Manurung

Ritual adat Massossor Manurung diadakan di Halaman Rumah Adat Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Selasa (17/12/2019).

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
nurhadi
Bupati Mamuju H Habsi Wahid diwawancarai usai menghadiri ritual adat Masossor Manurung di Halaman Rumah Adat Jl.Ks Tubun Kelurahan Rimuku 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Bupati Mamuju Habsi Wahid, tak ingin mengomentari terlalu jauh soal insiden keributan yang terjadi jelang riatual adat Massossor Manurung.

Ritual adat Massossor Manurung diadakan di Halaman Rumah Adat Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Selasa (17/12/2019).

Suasana panas tersulut akibat adanya keluarga atau keturunan pemangku adat Mamuju melakukan protes atas pemberiaan Mandat kepada H Muhammad Thamrin Endeng, selaku Pue' To Kasiwa atau salah satu gala'gar pitu (Pemangku Adat).

Ia diminta untuk naik ke atas panggung mengikuti prosesi Masossor.

Keributan tersebut terjadi sebelum proses Massossor Manurung dilaksanakan, atau saat pemandu acara memanggil satu persatu para pemangku adat atau gala'gar pitu.

Saat nama H Muhammad Thamrin Endeng dipanggil ke atas panggung, tiba-tiba dari belakang panggung beberapa orang yang menggunakan pakaian adat berteriak protes dan mengatakan salah.

Lalu mereka berjalan ke depan panggung membuat para tamu raja se nusantara kaget lalu berdiri.

Mereka akan membuat keributan jika H Muhammad Thamrin Endeng, tetap diberikan mandat selaku salah satu pemangku adat atau gala'gar pitu.

"Selaku pemerintah daerah tidak dalam posisi itu,"kata Habsi kepada Tribun-Timur.com, usai kegiatan.

Namun Habsi berharap insiden tersebut diselesaikan secara baik, sehingga tidak terulang pada kegiatan-kegiatan adat lainnya di Mamuju.

"Yah kita serahkan kepada pihak kerajaan bagaimana menyikapi insiden ini dengan bijak, sehingga bisa selesai dengan baik,"ujar Habsi.

Sekedar diketahui, kejadian tersebut tak berlangsung lama, karena mampu diredam oleh aparat Kepolisian, bersama anggota Satuan Polisi Pamon Praja (Satpol PP), dan para tamu undangan yang hadir dalam acara sakral tersebut.

Pantauan Tribun-Timur.com, tampak Kapolres Mamuju AKBP Minarto, turun langsung meredam suasana panas akibat kesalahan teknis dari panitia tersebut.

Acara Massossor Manurung yang dilakukan oleh tujuh pemangku adat Mamuju atau Gala'gar Pitu, dan disaksikan langsung Raja Gowa Andi Kumala Idjo.

Sementara sejumlah tamu dari luar Mamuju yang enggan disebutkan namanya, menilai insiden tersebut sangat mencederai proses sakral Kerajaan Mamuju, sebab disaksikan oleh puluhan raja-raja. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved