Museum Munir
7 Fakta Museum Munir, Gunakan Anggaran APBD Capai Rp 10 Miliar
Hadir pula, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir Andi Achdian serta istri al
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Syamsul Bahri
5. Harapan Suciwati
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Susciwati, istri Munir mengusulkan agar Museum HAM Munir bisa menjadi badan layanan umum.
Di Museum HAM Munir ini nantinya bukan hanya mendisplay tentang kasus-kasus pelanggaran HAM semata.
Melainkan juga mengedukasi tentang apa itu HAM, konsep HAM, serta memberikan sarana edukasi kids zone.
Di kids zone anak-anak bisa belajar tentang HAM melalui mainan untuk pemahaman nilai-nilai berbasis asasi, dan juga untuk remaja juga ada workshop.
"Tahun lalu kami menemui ibu Khofifah, kami sampaikan bahwa kami berpikir bahwa penting untuk membuat ruang supaya masyarakat mengerti tentang pentingnya HAM. Maka kita mengusulkan agar membuat museum," kata Suciwati.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir Andi Achdian.
Andi mengatakan bahwa peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir ini bukan saja menjadi tonggak yang menandai kehadiran secara fisik sebuah museum.
Tapi juga menjadi titik tolak untuk penegakan HAM di Indonesia
"Adanya museum ini menjadi komitmen kita semua dalam menjadikan nilai-nilai HAM yang mengatur kehidupan bersama kita di Indonesia saat ini dan yang akan datang," kata Andi.
Ia juga meminta agar museum ini dihidupkan dengan visi dan program yang merepresentasikan penegakan HAM di Indonesia.
6. Diusulkan untuk badan layanan umum
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Susciwati, istri Munir mengusulkan agar Museum HAM Munir bis amenjadi badan layanan umum.
Museum HAM Munir dibangun di atas lahan seluas 2.200 meter persegi di Jalan Sultan Hasan Halim Kelurahan Sisir, Kota Batu. Lahan itu merupakan aset Pemerintah Kota Batu.
Selain menjadi tempat penyimpanan koleksi dari berbagai artefak tentang perjalanan HAM di Indonesia, museum itu juga diharapkan mampu menjadi pusat pembelajaran tentang nilai-nilai HAM.
Gedung Museum HAM Munir akan dibangun sesuai dengan konsep yang ditawarkan oleh pemenang sayembara, yakni seorang arsitek bernama Achamad D Tardiyana.
