Satpol PP di Rujab Gubernur Wajib Galak
Sikap Satpol PP Wajib 'Galak' di Rujab dan Kantor Gubernur Sulsel Bagi Warga Tak Sopan
"Maaf kalau ada anggota saya dilapangan agak galak atau kasih suara yang keras baik di Kantor Gubernur Sulsel ataupun di Rujab Gubernur.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Kasatpol PP Sulsel Mujiono, menegaskan Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah ibarat panglima tertinggi bagi para anggota penegak perda (Satpol PP).
Karenanya, anggota Satpol PP akan 'galak' disaat seseorang ingin menemui gubernur dengan pakaian dan perilaku yang tidak sopan.
"Maaf kalau ada anggota saya dilapangan agak galak atau kasih suara yang keras baik di Kantor Gubernur Sulsel ataupun di Rujab Gubernur.
Mereka itu hanya menjalankan tugas, mereka galak disaat ada warga yang ingin ketemu Gubernur dengan pakaian tidak sopan, baik di rujab ataupun Kantor Gubernur Sulsel," ujar Mujiono, Senin (9/12/2019).
Menurut dia, protapnya bertemu dengan Gubernur Sulsel harus melakukan koordinasi dengan Bagian Protokol dan ataupun ajudan khusus Gubernur.
Tentu sebelum menemui gubernur, seseorang tamu harus tahu diri, bahwa ia harus sopan.
"Begini, intinya kita sipakatau (saling menghargai), apalagi ini gubernur," katanya.
Khusus di Rujab Gubernur Sulsel, seseorang dilarang keras membakar rokok, dilarang pakai sandal, baju kaos oblong, dan dilarang buang sampah sembarangan.
"Rujab Gubernur itu bukan rumah camat, apalagi lurah. Ini Gubernur bos," tegasnya.
Sementara itu, anggota yang ditugaskan persift itu berjumlah 8 untuk Satpol PP dan 4 Brimob. Dalam hitungan 24 jam, tercatat ada tiga sift.
Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terletak di Jl Sungai Tangka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, dijaga dengan keamanan berlapis atau super ketat.
Ada dua pintu untuk masuk ke rumah 'plat merah' ini. Baik dari arah Jl Jenderal Sudirman, ataupun di Jl Sungai Tangka, Makassar.
Pantauan Tribun, sebagian besar tamu masuk lewat jalur Jl Sungai Tangka, mulai dari bupati, wali kota, pimpinan Forkopimda, pejabat Pemprov Sulsel, keluarga gubernur, umum, serta para awak media (wartawan).
Setiap jalur masuk pagar Rujab, itu dijaga oleh anggota Satpol PP, dan anggota Brimob Polda Sulsel.
Meski begitu, pos utama keamanan Rujab berada di jalur masuk Jl Sungai Tangka, di pos keamanan itu juga disiagakan senjata laras panjang, berwarna hitam.
Adapun pintu pagar jalur masuk di Jl Jenderal Sudirman, itu dibuka tutup saat Gubernur, keluar atau datang. Pintu jl Jenderal Sudirman juga keran dibuka saat kunjungan tamu VIP, seperti Presiden, Wapres, menteri, duta besar, atau kolega Nurdin Abdullah dari negara.
Perlu diketahui, untuk masuk ke rujab dengan tujuan ingin bertemu Gubernur, seseorang harus berpakaian rapi, dan harus disiplin.
Dari penelusuran Tribun di rujab tersebut, seseorang yang masuk diminta untuk memakai baju yang bersih dan rapih, kemeja atau batik, serta kaos berkerah, tidak mengenakan kaos oblong, celana jangan sampai sobek, boleh dengan style cingkrang, dilarang keras membakar rokok dikawasan rujab apalagi diruang tunggu, tidak diperkenankan memakai sandal meski itu sandal sepatu (tali), seseorang harus memakai sepatu.
Jika syarat ini sudah terpenuhi, seseorang baru bisa diberikan id card (kartu) tamu oleh petugas jaga di Pos Sungai Tangka.
Setelah itu, para tamu pemegang id card akan diarahkan oleh Satpol PP menuju ruang tunggu yang ada samping Rujab, 15 meter dari Pos keamanan.
Saat berada diruang tunggu, para tamu diminta untuk menunggu, hingga Gubernur Sulsel meminta tamu tersebut untuk masuk.
Gerak gerik para tamu juga akan tersorot melalui kamera CCTV.
Untuk melangkah masuk ke dalam rujab, itu setelah ajudan pribadi Gubernur Sulsel meminta tamu itu masuk.
Gubernur Sulsel sendiri memiliki dua ajudan pribadi dua orang, mereka berstatus Anggota Polri. Ajudan ini diketahui adalah juga ajudan Nurdin saat menjadi Bupati Bantaeng. (*)
Rujab Gubernur Diteror
Beberapa bulan lalu, Rumah Jabatan Gubernur Suslel diteror.
Sekertaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel terkejut saat dikonfirmasi mengenai adanya oknum yang merusak dua pot bunga yang berjejer didepan Rujab Gubernur Sulsel Jl Jend Sudirman, kota Makassar.
Kejadian pengrusakan yang terekam melalui CCTV Pemkot Makassar ini berlangsung subuh hari, Senin (1/7/2019).
"Saya baru tahu ini dari bapak (awak media)," kata Hayat.
Menurutnya hal ini seharusnya bisa dicegah, pasalnya rujab Gubernur ini dijaga oleh pihak keamanan.
"Satpol PP yang jaga? Satpol PP tidak boleh tidur saat tugas. Mereka sift-siftan kan," ujar mantan Direktur Fakir Miskin Kemensos RI ini.
Kejadian pengrusakan ini, disela-sela Nurdin tak berada di Rujabnya.
"Pak Gub di Jakarta, ada agenda dengan bapak presiden.
Rumah Jabatan Gubernur Sulsel yang berada di pusat kota Makassar ini dijaga oleh 8 orang pihak keamanan sekali jaga.
Kabag Rumah Jabatan, Idham Kadir mengatakan selain Satpol PP, rujab juga dijaga oleh anggota Brimob yang dilengkapi senjata.

"Ada Brimob sama Satpol disana. Jadi pembagiannya itu sekali sift empat empat. Empat belakang dan empat depan yang ada di posko," kata Idham.
Terkait dengan pengrusakan ini, Idham mengaku tidak akan melakukan tindakan hukum, pasalnya kejadian ini terjadi diluar dari lingkungan rujab.
"Ini diluar kejadiannya, lagian pot itu milik Pemkot Makassar," kata Idham. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: