Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nenek Sumarsih Diusir Anak, Menantu, Cucu dengan Cara Diludahi, Dilempari, hingga Dikencingi, Alasan

Nenek Sumarsih diusir anak, menantu, cucu dari rumah dengan cara diludahi, dilempari hingga dikencingi, alasan

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN SOLO
Nenek Sumarsih diusir anak, menantu, cucu dari rumah dengan cara diludahi, dilempari hingga dikencingi, alasan. 

Ia mengatakan saat baru menikah dan belum mapan, Sumarsih mengusirnya dari rumah.

"Terus saya menikah, karena saya belum mapan, namanya anak yang belum mapan ikut orang tua, pingin tinggal sendiri belum bisa, terus saya disuruh pergi, tidak boleh ikut," kata dia.

Tri Wahyu Pamuji mengungkapkan, ekonomi Sumarsih berada di titik terendahnya saat kakak keduanya sakit.

"Kakak saya sakit, habis-habisnya orang tua saya, ya, sakitnya kakak saya sama karena cucunya yang sangat nakal," ujar Tri Wahyu Pamuji.

"Sampai dia itu utang yang nutup itu saya padahal saya sudah disuruh pergi sudah tidak dianggap anak, mana ada ibu tega nyuruh pergi anaknya waktu anak belum mampu," ujarnya lebih lanjut.

Tri Wahyu Pamuji kemudian merawat Sumarsih selama 2 tahun lamanya.

Namun, itu bukan sesuatu hal yang mudah bagi Tri Wahyu Pamuji.

"Saya rawat tapi dia tidak bisa menerima, (misalnya) lauk tidak enak, kalau tidak cocok, dia minta-minta tetangga, kan bikin malu. Kita sebagai anak kan juga harus ibaratnya menasehati cara-carannya jangan bikin malu keluarga, apapun masakannya, itu ya sudah dimakan,," tutur Tri Wahyu Pamuji.

Sumarsih kadang marah saat dinasihati anak dan menantunya.

"Itu marah, kadang dinasehati istri saya, malah istri saya dipukul, sampai kaca jendela dipecahkan, padahal ini rumah kontrakan, kalau tahu yang punya rumah pasti saya bisa diusir, kalau marah kadang pintu dibanting juga," kata Tri Wahyu Pamuji.

Tri Wahyu Pamuji merasa khawatir apabila perilaku ibunya itu tak berubah, rumah tangga yang telah dibangunnya bisa berantakan.

"Diberitahu malah dipikul itu malah ibaratnya rumah tangga saya bisa hancur karena ini saya bingung posisi saya mau mempertahankan ibu saya atau keluarga saya," ujar Tri Wahyu Pamuji.

Istri Tri Wahyu Pamuji sempat menasehati Sumarsih Rabu pagi lalu karena hendak membuat susu untuk cucunya, namun susu sulit dibeli.

"Istri saya nasehati bagus-bagus, itu permasalah ini, susunya anak saya. Istri saya menyarankan kalau mau buat minuman, buat teh saja karena anak saya itu minum susunya banyak. Kalau membuat susu itu nambah pengeluaran, terus buat teh saja, tidak mau. Malah pecahin kaca jendela. Kan saya bingung," kata Tri Wahyu Pamuji.

Sumarsih sempat marah dan membawa pakaian-pakaiannya ke rumah kosong yang berada di utara rumah kontrakannya.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved