Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rilis

Habitat for Humanity Indonesia Resmikan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana di Sulteng

Hal tersebut sebagai bagian dari rangkaian tahapan penanganan bencana, untuk mendukung proses pembangunan kembali kawasan setempat.

Editor: Sudirman
Ist
Habitat for Humanity Indonesia, meresmikan dimulainya program rehabilitasi dan rekonstruksi bencana untuk Sulawesi Tengah 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Habitat for Humanity Indonesia, meresmikan dimulainya program rehabilitasi dan rekonstruksi bencana untuk Sulawesi Tengah.

Hal tersebut sebagai bagian dari rangkaian tahapan penanganan bencana, untuk mendukung proses pembangunan kembali kawasan setempat.

Sebelumnya, Habitat for Humanity telah terlibat dalam penanganan bencana di tahap tanggap darurat dan tahapan pemulihan.

Peresmian program ditargetkan akan diimplementasikan selama 2 tahun hingga akhir tahun 2021.

Program ini diresmikan oleh Bupati Kabupaten Sigi Mohamad Irwan, serta didukung lebih dari 200 institusi
setempat.

“Pada tahapan pemulihan, Habitat for Humanity Indonesia telah berhasil membangun hunian
sementara, fasilitas akses air bersih, toilet, dan juga pelatihan terkait pengurangan risiko
bencana," ujar Herbet Barimbing, Chief of Party Disaster Response Habitat for Humanity Indonesia.

Pihaknya berharap melalui sejumlah fasilitas yang telah dibangun, dapat membantu masyarakat penyintas bencana.

Hal ini diharapkan agar masyarakat bisa kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya.

Satu tahun pasca bencana di Sulawesi Tengah, Habitat Indonesia sebagai organisasi
non-profit fokus pada pembangunan tempat tinggal.

Saat ini telah melakukan intervensi melalui aksi tanggap darurat, dan pemulihan di sepuluh desa (Jono, Wisolo, Balongga, Poi, Pulu, Sambo, Baluase, Rogo, Bulubete, Bangga) di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, dan di
Desa Lombonga, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala.

Memasuki akhir tahun 2019, Habitat for Humanity Indonesia telah membangun 1039 hunian sementara, 13 MCK umum, 390 toilet keluarga, pembangunan fasilitas air bersih yang melayani sekitar 700 keluarga, 408
peralatan kebersihan.

Sebanyak 410 peralatan pertukangan, 558 lembar terpal, peralatan pembersihan puing untuk 11 komunitas.

Sejumlah pelatihan juga diselenggarakan seperti Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PASSA: Participatory for Safe Shelter Awareness) untuk 200 peserta.

Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk 500 peserta.

Tahap awal rehabilitasi dan rekonstrusi akan difokuskan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, dengan target pembangunan 150 unit hunian tetap (huntap).

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved