Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bendahara Disnaker Pangkep Gantung Diri

Penjelasan Psikolog Unibos Terkait Bendahara Disnaker Pangkep Diduga Tewas Gantung Diri

Dugaan sementara dari pihak Kepolisian setempat, Hasnawati tewas lantaran bunuh diri dengan cara gantung diri.

Penulis: Alfian | Editor: Ansar
Minarni
Psikolog Universitas Bosowa, Minarni 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Bendahara Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Pemerintah Kabupaten Pangkep, Hasnawati (40), ditemukan tewas dalam kondisi tergantung, Senin (2/12/2019).

Dugaan sementara dari pihak Kepolisian setempat, Hasnawati tewas lantaran bunuh diri dengan cara gantung diri.

Meskipun untuk membuktikan dugaan tersebut harus dilakukan otopsi, tetapi pihak keluarga menolak.

Terkait dengan fenomena dugaan bunuh diri ini, Psikolog Universitas Bosowa, Minarni, menyebut bahwa kondisi ini dimungkinkan terjadi lantaran adanya keputusasaan dari individu.

Beberapa penyebabnya menurut Minarni yakni semisal adanya gangguan jiwa seperti depresi, stres, gangguan bipolar atau penyalahgunaan obat.

"Sejumlah keadaan psikologis yang menyebabkan orang bisa bunuh diri adalah keputusasaan, hilangnya kesenangan,kecemasan dan depresi," katanya saat dikonfirmasi.

Dalam kondisi demikian lanjut Minarni bahwa korban kemungkinan sulit dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.

Alhasil pengendalian diri mulai labil dan tak sebaik pada kondisi-kondisi normal pada seseorang.

"Kurangnya kemampuan untuk memecahkan masalah, hilangnya kemampuan seseorang yang dahulunya dimiliki dan kurangnya pengendalian impuls sangat berperan," paparnya.

Hanya saja untuk kasus Bendahara Disnaker Pangkep ini, Minarni belum bisa menyimpulkan.

Ia menyebut perlu adanya kajian mendalam termasuk mengkaji keterangan dari pihak keluarga mengenai keseharian dari korban.

"Terkait dengan kejadian itu perlu ditelaah kembali pemicu dan apa penyebab beliau sampai bunuh diri apakah ada persoalan pribadi atau persoalan yang dihadapi di tempat kerjanya, itu yg perlu ditau terlebih dahulu," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Hasnawati (40) ditemukan tewas tergantung diri di rumahnya, di Kampung Bontonompo, RT 13 Kelurahan Borimasunggu Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Senin (2/12/2019) sekitar pukul 09.30 Wita.

Saat ditemukan, almarhumah sendiri di rumah dan dia memakai baju daster kembang-kembang hitam serta tidak memakai jilbab.

Darah keluar dari mulut wanita yang belum menikah tersebut.

Kapolsek Labakkang, Iptu Muhammad ditemui di lokasi kejadian sekitar pukul 12.55 Wita mengatakan jenazah sudah diturunkan dari tali.

"Iya benar sudah diturunkan dari tali pengikat dan saat ini almarhum sudah berada di ruang tengah dan berbagai pelayat datang," ujarnya.

Saat ini, kata Iptu Muhammad polisi masih menyelidiki kasus ini.

"Sementara kita selidiki kasus ini dan untuk dugaan sementara diduga motif Hasnawati gantung diri karena stres.

"Sementara ini, diduga stres karena sesuai pengakuan keluarganya almarhumah sering sakit-sakitan dan mengalami sakit non medis. Saat ini polisi lagi menyelidiki kasus tersebut,"tambahnya.

Iptu Muhammad menambahkan, selama tiga bulan terakhir menurut keluarga, Hasmawati sering bercerita kepada saudara-saudaranya, kalau dia merasa ketakutan dan ingin bunuh diri.

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved