Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kondisi Habib Rizieq

Terungkap Kondisi Habib Rizieq Pimpinan FPI Selama Hidup di Arab Saudi Karena Tak Bisa Pulang

Terungkap Kondisi Habib Rizieq Pimpinan FPI Selama Hidup di Arab Saudi Karena Tak Bisa Pulang

Editor: Waode Nurmin
(Tribunnews Yanuar Nurcholis Majid/Tribunnews Irawan Rismawan)
Terungkap Kondisi Habib Rizieq Pimpinan FPI Selama Hidup di Arab Saudi Karena Tak Bisa Pulang 

Terungkap Kondisi Habib Rizieq Pimpinan FPI Selama Hidup di Arab Saudi Karena Tak Bisa Pulang

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif membeberkan kondisi Ketua Front Pembela Islam / FPI Habib Rizieq Shihab (HRS), di Arab Saudi.

Menurut Slamet, Habib Rizieq tidak bisa menafkahi keluarganya, karena kondisi yang tak bisa pulang ke Indonesia.

Slamet Maarif membeberkannya saat hadir menjadi bintang tamu di Talk Show tvOne, Sabtu (30/11/2019).

Mulanya, Slamet menyebut pencekalan Rizieq Shihab hanyalah skenario pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Kemudian, betul kalau memang pemerintah enggak mencekal ya memang betul, tetapi pencekalan beliau di Arab Saudi itu atas permintaan, skenario rezim penguasa saat ini," jelasnya.

"Tapi faktanya? Sampai saat ini belum dibuka tuh."

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif (Warta Kota)

 

Ia pun kembali menyinggung soal perbedaan sikap pemerintah terhadap Ahok dan Rizieq Shihab.

"Jadi jangan udah selesai selesai, ya Ahok selesai jadi komisaris utama, imam kami enggak selesai sampai sekarang persoalannya," kata Slamet.

Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan soal agenda utama reuni akbar 212.

Ia pun menyinggung nama Sukmawati Soekarnoputri.

"Nah, tadi kita ingin mengkritisi pemerintah, makanya besok itu ada tiga agenda," kata Slamet.

"Pertama kita mengingat anak bangsa tadi untuk penista agama, Bu Sukmawati yang sudah berkali-kali untuk segera diproses secara hukum sesuai dengan hukum di Indonesia."

Diketahui, Rizieq Shihab kini berada di Arab Saudi kerena mengaku dicekal oleh pemerintah Indonesia.

"Yang kedua, kita ingin meminta kepada semua pihak untuk menghentikan pengasingan politik HRS," kata Slamet.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved