Kronologi Mahasiswa UIN Yogyakarta Meninggal Saat Jadi Iman Sholat Isya, Terperosok ke Sumur!
Kronologi mahasiswa UIN Yogyakarta meninggal Saat Jadi Iman Sholat Isya, Terperosok ke sumur!
TRIBUN-TIMUR.COM - Kronologi mahasiswa UIN Yogyakarta meninggal Saat Jadi Iman Sholat Isya, Terperosok ke sumur!
Umur, jodoh dan rezeki mutlak milik Allah. Tak ada seorang pun yang tahu kapan itu akan datang.
Bahkan melalui cara apa Allah memanggil umat-Nya, juga tidak ada yang tahu.
Seperti yang dialami M Sirajul Milal (22), mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia dipanggil Yang Maha Kuasa saat menjadi iman sholat Isya.
Namun cara kematian mahasiswa ini memang tak lazim, ia tewas terperosok ke sumur saat mengimami shalat isya di Musala Pesantren Ilmu Giri, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, Sabtu (30/11/2019).
Kapolsek Imogiri Kompol Anton Nugroho mengatakan korban yang merupakan warga Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, tiba-tiba jatuh ke sumur saat melaksanakan sujud.
• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
• Postingan Mahasiswa ITB yang Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Curhat Viral
• Mahasiswa UIN Tewas Saat Jadi Imam Salat Isya di Rakaat ke-3, Begini Kisahnya, Kronologis
"Korban terperosok ke sumur saat rakaat ke tiga jatuh terperosok ke dalam sumur sedalam 3,15 meter," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/12/2019).
Dia menjelaskan, musala yang menjadi tempat salat berukuran 7x7 meter dengan ketinggian lantai sekitar 1 meter terbuat dari bambu.
"Dugaan lantai yang terbuat dari bambu sudah lapuk menyebabkan korban terperosok ke sumur," kata dia.
Korban yang menderita luka lebam di wajah sempat dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul, namun nyawanya tidak tertolong.
Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Murni (Kecelakaan), sudah ada visum dan penyelidikan dari Inafis Polres Bantul," katanya.
Saat Kompas.com mendatangi Pesantren Ilmu Giri, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, tidak ada aktivitas sama sekali.
• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
• Postingan Mahasiswa ITB yang Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Curhat Viral
• Mahasiswa UIN Tewas Saat Jadi Imam Salat Isya di Rakaat ke-3, Begini Kisahnya, Kronologis
Lokasi pesantren terletak di lereng pegunungan, perbatasan Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.
Sementara di mimbar imam ditutup triplek, dan di bawahnya terdapat sumur yang ditutup kayu.
Musala berukuran sekitar 7x7 meter ini berbentuk panggung, beralaskan bambu dan terdapat pengeras suara yang digunakan untuk mengumandangkan azan.
Hidayat Meninggal saat Sholat
Kabar duka datang dari Villa Arthaland, Jalan Husein Hamzah, Pal Lima, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Hidayat (44) yang tinggal di Pal Lima tersebut meninggal dunia saat melaksanakan ibadah Sholat Subuh, Sabtu (5/10/2019).
Hidayat meninggal dunia pada rakaat pertama Solat berjamaah di Masjid Nurul Jannah, Kota Pontianak.
Jauh sebelum ini, kejadian serupa juga terjadi di Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.
Ustadz Junaidi Ks atau kerap disapa Pak Jun, berpulang saat sedang sholat.
Beliau meninggal saat bersujud pada rakaat pertama sholat Zuhur di Masjid yang ia pimpin.
Berdasarkan informasi yang Tribun himpun, Hidayat bersama jamaah lain sedang menunaikan Sholat Subuh.
Namun saat berdiri, Hidayat terlihat oleng.
Jamaah lain yang mengetahui hal itu kemudian membopong dan membaringkannya.
Sementara jamaah yang membantu melanjutkan salatnya.
Selesai melaksanakan salat, jamaah berencana mengantar Hidayat pulang.
Tapi saat itu tidak menemukan identitas di tubuhnya, hanya kunci motor yang dibawa.
Jamaah kemudian memeriksa surat kendaraan atas nama istri Hidayat dan membawa Hidayat ke Rumah Sakit Kota dan menyebarkan informasi melalui Facebook.
Belakangan diketahui pria yang meninggal saat salat itu bernama Hidayat (44) merupakan warga villa Arthaland blok D nomor empat Jalan Husein Hamzah, Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak.
Hidayat meninggalkan satu istri bernama Tri Wanti (42) bekerja di Departemen Agama Kota Pontianak dan tiga orang anak bernama Zahwa (11), Fauzan (9) dan Wildan (2).
Keluarga Hidayat mengetahui informasi kematiannya dari pengurus masjid yang datang ke rumah melihat dari alamat STNK yang ada di motor.
Anak perempuan Hidayat mengatakan, ayahnya biasa melaksanakan sholat di masjid yang jaraknya cukup jauh dari rumah karena tidak ada masjid di dekat rumah.
Keluarga mengatakan tidak memiliki firasat atas meninggalnnya Hidayat.
Tapi Zahwa mengungkapkan sang ayah berpesan sebelum berangkat salat.
"Tidak ada firasat, cuma ayah bilang suruh jaga bunda sama adek-adek. Ayah tidak bakal balek lagi," ungkap Zahwa.
Istri Hidayat terlihat mendampingi jenazah yang dibaringkan di ruang tamu sambil melantunkan ayat suci.
Sesekali istri Hidayat menyeka air matanya sambil tetap berusaha tegar dan ikhlas melihat suaminya sudah terbaring kaku.
Anak pertama Hidayat terlihat tegar mengurusi adik-adiknya yang masih kecil dan polos.
Jenazah Hidayat r akan dimakamkan di Pemakaman Muslim Harmoni setelah kedatangan ibunda almarhum dari Sambas.
Ustadz di Seluas Kalbar Meninggal Saat Sujud
VIRAL sebuah video seorang jamaah meninggal saat sujud dalam masjid di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Ustadz yang kesehariannya berprofesi sebagai guru di SMPN 01 Seluas tersebut meninggal dunia saat sujud.
Ia adalah Ketua masjid Jamiul Wustho periode 2019-2024.
Beliau juga adalah seorang qori, guru mengaji dari surau ke surau dan masjid di Selaus.

• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
• Postingan Mahasiswa ITB yang Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Curhat Viral
• Mahasiswa UIN Tewas Saat Jadi Imam Salat Isya di Rakaat ke-3, Begini Kisahnya, Kronologis
Amalan utama beliau adalah sholat tepat waktu berjamaah di masjid, belajar dan mengajarkan Alquran.
Video detik-detik ia menghembuskan nafas terakhirnya pun viral.
Mengutip dari channel YouTube @Ramli Ankar, kejadian paling mengharukan ini terjadi pada Selasa 6 Agustus 2019 waktu Juhur.
Jamaah yang dimaksud adalah Ustadz Junaidi. Ks atau kerap disapa Pak Jun.
Ia menghadap Rahmatullah. Meninggal saat bersujud pada rakaat pertama sholat Djuhur di Masjid yang ia pimpin.
Sebelum menunaikan sholat, Ustadz Junaidi Ks sempat menyapa seorang anak kecil, beberapa saat sebelum wudhu.
Itulah sapaan terakhir dan wudhu terakhir Ustadz Junaidi Ks.
Beliau tampak sangat sehat. Tidak sedikit pun menandakan beliau sedang kurang sehat.
Jalannya tegap dan tidak ada yang aneh. Semuanya normal.
Setelah wudhu, sang Ustadz pun menunaikan sholat.
Saat sujud, sang Ustadz tidak bangkit seperti jamaah lainnya.
Beberapa saat kemudian, seorang anak kecil mendekat seolah curiga dengan apa yang dilihatnya.
Anak kecil itu menyandar ke tiang dan tidak lama kemudian memberitahukan apa yang ia lihat kepada jamaah dewasa di sudut lain.
• Kronologi Mahasiswa UIN Nurul Faqih, Tewas Kecelakaan di Hari Wisuda, Kakak Wakili Terima Ijazah
• Postingan Mahasiswa ITB yang Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam Tanpa Tidur hingga Meninggal, Curhat Viral
• Mahasiswa UIN Tewas Saat Jadi Imam Salat Isya di Rakaat ke-3, Begini Kisahnya, Kronologis
Jamaah itu pun langsung mendekat untuk memastikan apa yang terjadi.
Ia berusaha menopang sang Ustadz yang diduga saat itu sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Si jamaah pun langsung meminta pertolongan kepada dua orang yang berada di luar masjid.
Sementara jamaah lainnya terus melanjutkan sholat.
Sempat dilakukan pertolongan darurat, namun tidak berhasil.
Ustadz Junaidi Ks dinyatakan meninggal.
Ketiga orang itu pun membawa sang Ustadz ke luar.
Saat sholat selesai, para jamaah yang lain pun baru menyadari Ustadz Junaidi Ks meninggal dunia.
Semoga Khusnul hotimah Aammin!!!! (tribunpontianak.co.id)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa di Yogyakarta Meninggal Saat Jadi Imam, Ini Lokasinya",