Tribun Enrekang
Legislator Hanura Enrekang Soroti Proyek Pengembangan RTH di Kawasan Swiss
Pasalnya, kata Angko, dalam pengerjaan proyek tersebut tidak ada saluran pembuangan air dari badan jalan ke arah aliran sungai.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Legislator Hanura Enrekang, Ali Suryaji Kartono atau yang akrab disapa Angko menyoroti proyek pengerjaan RTH Kawasan Swiss Kota Enrekang.
Pasalnya, kata Angko, dalam pengerjaan proyek tersebut tidak ada saluran pembuangan air dari badan jalan ke arah aliran sungai.
Sehingga jika musim hujan dapat menyebabkan air tergenang di badan jalan dan bahkan dapat berakibat banjir di badan jalan saat musim hujan tiba.
"Jadi dia bikin trotoar saja tanpa saluran pembuangan, sehingga jika musim hujan air akan tergenang di jalan raya dan bisa akibatkan banjir di badan jalan," kata Angko, Jumat (29/11/2019).
Angko menduga proyek pengerjaan yang dikerjakan CV Putra Mahadir pengerjaan tersebut tak sesuai bestek.
Apalagi, dirinya pernah meminta gambar proyek tersebut tapi tidak diberikan, katanya harus ada keterangan dari Inspektorat.
Selain itu papan informasi proyek senilai Rp 1,764 miliar itu juga baru dipasang ketika dirinya menegur pelaksana proyek.
Angko sebagai anggota Komisi 3 DPRD Enrekang ini pun berencana untuk mengusul dilakukan pemanggilan terhadap pekerja proyek dan juga pihak Dispopar Enrekang terkait proyek tersebut.
"Saya akan usul untuk dipanggil pengerja proyek dan Dispopar, apalagi saya juga sudah koordinasi dengan pihak kepolisian terkait hal ini," ujarnya.
Namun saat dikonfirmasi, Sekretaris Dispopar Enrekang, Syamsul Iwan, enggan mengomentari hal tersebut.
Menurutnya, dirinya tak terlalu paham terkait proyek tersebut. Ia justru mengarahkan ke PPK dan PPTK proyek tersebut.
"Kalau soal itu saya tidak bisa memberikan penjelasan. Lebih baik untuk lebih jelasnya ke PPK dan PPTK proyek, Pak Idil dan pak Jarot," tuturnya.
Sementara saat TribunEnrekang.com, coba mengkonfirmasi terhadap PPTK proyek tersebut juga enggan memberikan komentar.
(tribunenrekang.com)