Tribun Gowa
Lanjutkan Cita-cita Ayahnya, Bupati Gowa Dukung Mendikbud Hapus Ujian Nasional
Orang nomor satu Pemkab Gowa ini mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap ujian nasional telah digagas sejak 2011, atau delapan tahun yang lalu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mendukung keinginan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Nadiem Makarim, menghapus ujian nasional.
Orang nomor satu Pemkab Gowa ini mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap ujian nasional telah digagas sejak 2011, atau delapan tahun yang lalu.
Penghapusan itu, katanya, menjadi cita-cita Bupati Gowa ketika itu sekaligus ayah kandung Adnan, Ichsan Yasin Limpo.
"Kabupaten Gowa pelopor penghapusan ujian nasional sejak tahun 2011 bukan menjadi penentu kelulusan," katanya, Kamis (28/11/2019).
Menurutnya, penentu kelulusan yang diterapkan Pemkab Gowa yakni Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB).
Adnan mengungkapkan, ada tiga alasan yang jadi pertimbangan Ichsan Yasin Limpo tidak setuju pada ujian nasional.
Pertama, katanya, empat mata pelajaran UN bukanlah representasi dari semua mata pelajar yang dipelajari siswa.
Padahal, para siswa menempuh pendidikan selama enam di jenjang SD, tiga tahun SMP, hingga tiga tahun jenjang SMA.
Alasan kedua, instrumen yang digunakan dalam melaksanakan ujian nasional hanya tes tertulis.
"Padahal tidak semua mata pelajaran dapat diukur dengan tes tertulis," kata Adnan.
Ia menilai, ada mata pelajaran yang hanya bisa diukur melalui tes unjuk kerja atau tes lisan.
Alasan ketiga, kehadiran ujian nasional dinilai menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.
Ia mengungkapkan, para siswa dipaksa menjadi tidak jujur dengan mencari kisi-kisi bocoran soal.
Bahkan, katanya, tidak jarang didapati adanya oknum guru yang ikut membantu para siswanya menjawab soal ujian nasional.
"Masih segar dalam ingatan saya pada waktu itu dasar pertimbangan almarhum ayahanda tidak setuju dengan ujian nasional," kenang Adnan.