Garuda Janji Tak Naikkan Harga Tiket Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Garuda Janji Tak Naikkan Harga Tiket Saat Libur Natal dan Tahun Baru periode 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
Garuda Janji Tak Naikkan Harga Tiket Saat Libur Natal dan Tahun Baru
TRIBUN-TIMUR.COM - Bagi Anda yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga ataupun teman di luar kota, nampaknya tak perlu khawatir dengan harga tiket pesawat.
Pasalnya, salah satu maskapai penerbangan menggaransi tidak terjadi kenaikan harga tiket.
Yah, maskapai Garuda Indonesia menjanjikan tak akan ada kenaikan harga tiket pesawat selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Perseroan menetapkan periode Nataru tahun ini berlangsung selama 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
"Enggak, enggak boleh ada kenaikan. Pokoknya enggak ada naik lah, enggak boleh naik. Kita beri kesempatan masyarakat Nataru lah," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
• Penumpang Garuda Indonesia Ogah Diterbangkan Walau Diberi Uang Rp 1 Miliar, Penyebab
• Penyebab Pesawat Garuda Mendarat Darurat di Halim Perdanakusuma
Dia mengatakan, dalam menetapkan harga tiket, Garuda Indonesia akan mengikuti tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.
"Kalau ada travel agent jual di atas ketentuan kita akan kami blacklist. Kalau dia ambil keuntungan menjual di TBA akan kami blacklist," kata dia.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa harga yang tertera di tiket pesawat juga memasukkan komponen biaya-biaya.
Seperti layanan bandara (passenger service charge/airport tax), PPN 10 persen dan iuran asuransi.
• Akhirnya Garuda Indonesia Terima Pesawat Baru Airbus A330-900neo Pesanannya
• Alasan Keselamatan, Garuda Indonesia Belum Mau Pasang Logo Lagi di Perut Sriwijaya Air
"Contoh Jakarta-Jogja (TBA) Rp848 ribu di terminal 3 (Soekarno Hatta) airport tax Rp130 ribu, PPN 10 persen, iuran asuransi Rp5 ribu jadi harga bisa 1 juta lebih," jelasnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk jeli dalam melihat rincian penerbangan yang tertera di agen perjalanan online (OTA).
Belajar dari kasus saat periode lebaran tahun lalu, menurut dia, banyak OTA yang menggabungkan beberapa rute penerbangan sehingga tarifnya lebih mahal.
"Jadi tak ada kenaikan harga tiket, tapi di OTA bisa saja Cengkareng-Denpasar Rp40jt, ternyata rute sebenarnya Cengkareng-Sydney lalu Sydney-Denpasar. Itu membuat masyarakat panik," tuturnya.(*)
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Catat Ini, Bos Garuda Umbar Janji Tak Naikkan Tarif Tiket PesawatLibur Natal dan Tahun Baru".