Prabowo Subianto
Presiden Jokowi Mulai Perintahkan Hal Serius Ini ke Menhan Prabowo, Tak Mampu Berujung Pemecatan
Presiden Jokowi Mulai Perintahkan Hal Serius Ini ke Menhan Prabowo, Tak Mampu Berujung Pemecatan
Presiden Jokowi Mulai Perintahkan Hal Serius Ini ke Menhan Prabowo, Tak Mampu Berujung Pemecatan
TRIBUN-TIMUR.COM,- Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas Jumat (23/11/2019).
Rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta ini membahas pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI.
Siapa Rizieq? Pimpinan FPI Bernama Lengkap Muhammad Rizieq Shihab Buat Mahfud MD Buka Suara
Rapat terbatas ini juga dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji, Wakil KSAD Letjen Tatang Sulaiman, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Menkeu Sri Mulyani.
Jokowi meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melakukan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) yang sesuai perkembangan zaman.
"Saya minta kebijakan pengadaan alutsista betul-betul memperhitungkan, mengkalkulasi, mengantisipasi teknologi persenjataan yang berubah begitu sangat cepatnya," ujar Jokowi saat rapat terbatas Kebijakan Alutsista di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"Ini akan mempengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang. Jangan sampai pengadaan alutsista dengan teknologi yang sudah usang, sudah ketinggalan dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang," sambung Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau, harus menjadi sebuah kekuatan regional yang disegani di kawasan Asia Tenggara dan Asia.
"Karena itu kita perlu melakukan penguatan pertahanan dengan alutsista yang modern, yang bersandar pada kemampuan industri alat pertahanan di dalam negeri," ucap Jokowi.
Jokowi juga meminta Menhan Prabowo tak ada lagi impor besar-besaran alutsista negara.
"Kita harus memastikan adanya alih teknologi dari setiap pengadaan Alutsista maupun program kerja sama dengan negara-negara lain. Kita harus memastikan bahwa SDM industri pertahanan kita betul-betul diperkuat dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran," ujar Jokowi.
"Orientasinya adalah betul-betul strategic partnership untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa sehingga kita memiliki kemampuan untuk memproduksi Alusista yang dikerjasamakan," lanjut dia.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga harus mampu menjadi menjadi poros kekuatan utama, khususnya di kawasan Asia Tenggara dan Asia.
Hal itu bisa dicapai jika Indonesia mampu memproduksi Alutsista modern secara mandiri.
Karenanya Jokowi meminta kementerian terkait menyiapkan perencanaan dari hulu ke hilir untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri.
Jokowi juga meminta BUMN dan swasta berkolaborasi memajukan inudstri pertahanan dalam negeri.
Ia pun meminta tak ada lagi pengadaan alutsista sekadar untuk penyerapan anggaran dan memuluskan suatu proyek.
"Membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya apa lagi orientasinya sekadar proyek, sudah stop yang seperti itu," kata Jokowi.
"Road map harus jelas dalam pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri.
Mulai dari hulu sampai hilir dengan melibatkan baik BUMN maupun swasta sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri," lanjut Presiden.
Ancaman Pemecatan Menteri
Jubir Istana Fadjroel Rachman pastikan Prabowo Subianto dicopot dari Menteri Pertahanan oleh Jokowi jika.
Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman menegaskan bahwa menteri di Kabinet Indonesia Maju akan segera dicopot jika tak serius bekerja.
Menurut Fadjroel Rachman, Jokowi tak akan tebang pilih dalam memberikan sanksi terhadap menteri yang tak serius bekerja.
Ancaman Jokowi itu ditujukan untuk semua menteri, termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019), Fadjroel Rachman menjamin ancaman Jokowi itu akan benar-benar diterapkan.
"Pak Jokowi mengatakan yang ada hanya lah visi misi presiden, tidak ada visi misi menteri," kata Fadjroel Rachman.
Lantas, Fadjroel Rachman menyebut ancaman itu disampaikan Jokowi kepada para menteri pada hari pertama setelah pelantikan kabinet.
"Kedua, di hari pertama ketika pelantikan menteri, tegas. Ada 7 perintah yang paling harus saya nyatakan adalah beliau katakan semuanya harus serius dalam bekerja," ucap Fadjroel Rachman.
"Saya pastikan yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius bisa saya copot di tengah jalan," kata dia menirukan ucapan Jokowi kala itu.
Lebih lanjut, Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa Jokowi tak main-main dengan ancaman tersebut.
"Itu artinya beliau serius untuk mengatakan apabila memang tidak cocok di tengah jalan maka akan segera juga akan mendapatkan," kata Fadjroel Rachman.
Pernyataan Fadjroel Rachman itu lantas ditanggapi oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan.
"Boleh saya tanya enggak? Bagaimana kalau Pak Prabowo dianggap enggak serius? Akan dipecat juga?," tanya Djayadi Hanan.
"Sangat mungkin," jawab Fadjroel Rachman.
Menurut Fadjroel Rachman, Jokowi akan tetap mencopot siapapun menteri yang tak serius dalam bekerja, termasuk Prabowo Subianto.
"Sangat mungkin kalau mengikuti apa perintah presiden ini, maka apabila tidak serius akan dicopot di tengah jalan," kata Fadjroel Rachman.
"Pernyataan ini langsung untuk mengatakan kepada siapapun menteri maupun wakil menteri yang bekerja."
Pernyataan Fadjroel Rachman itu pun langsung ditanggapi presenter Najwa Shihab.
"Tapi konsekuensi politiknya berbeda kalau yang dicopot Ketua Umum Partai Gerindra?," tanya Najwa Shihab.
"Tapi ini Pak Jokowi mengatakan secara jelas," jawab Fadjroel Rachman.
Belum selesai ia menjawab pertanyaan Najwa Shihab, pernyataannya justru dipotong oleh Politisi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pariera.
"Tapi sampai sekarang Pak Prabowo sangat serius," sahut Andreas Hugo Pariera.
"Dibela oleh PDI Perjuangan," tutur Najwa Shihab.
Simak video di bawah ini mulai menit 2:11.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Jalan Bersandingan dengan Presiden Padahal Menteri Lain sudah Duduk, https://medan.tribunnews.com/2019/11/23/prabowo-subianto-jadi-sorotan-jalan-bersandingan-dengan-presiden-padahal-menteri-lain-sudah-duduk?page=1.