Cecep Reza Meninggal Dunia
Penyebab Artis Cecep Reza / Bombom di Bidadari Meninggal dan Pakai Ring Jantung, Lihat Kebiasaannya
Penyebab artis Cecep Reza atau Bombom di Bidadari meninggal dunia dan pasang ring jantung, lihat kebiasan sahabat Vanessa Angel dan Marshanda.
TRIBUN-TIMUR.COM - Penyebab artis Cecep Reza atau Bombom di Bidadari meninggal dunia dan pasang ring jantung, lihat kebiasan sahabat Vanessa Angel dan Marshanda.
Kabar duka, artis Cecep Reza atau bernama lengkap Mochamad Syairul Zannah meninggal dunia pada usia 31 tahun.
Pemeran Bombom dalam sinetron Bidadari yang sempat tayang melalui RCTI, menghembuskan nafas terakhirnya, Selasa (19/11/2019).
Apa penyebab Cecep Reza meninggal dunia?
Ternyata karena sakit.
Semasa hidupnya, Cecep Reza diketahui perokok berat hingga harus pasang ring jantung.
Namun, salah satu sahabat almarhum, Ade Firman Hakim mengatakan, Cecep Reza tak pernah menunjukkan bahwa ia tengah sakit.
"Nggak ada perubahan fisik (Cecep Reza). Dia nggak pernah ngeluh sakit sama teman-temannya," kata Ade Firman Hakim saat dihubungi wartawan, Selasa (19/11/2019).
September lalu, terakhir kali keduanya bertemu.
Beberapa waktu lalu, saat Cecep Reza menjalani operasi pun, Ade Firman Hakim sempat bertukar pesan.
"Gua syok, kaget banget. Gue terakhir ketemu tanggal 23 September," tuturnya.
Ade Firman Hakim menjelaskan bahwa ia bersahabat dengan Cecep Reza selama ini.
Bahkan, sebulan belakangan ini, ia intens berkomunikasi dengan pemeran Bombom dalam sinetron Bidadari.
• Penyebab Artis Cecep Reza Bombom Meninggal, Vanessa Angel - Marshanda Kaget, Kata Ade Firman Hakim
Saaat mendengar kabar jika Cecep Reza akan menjalani operasi pemasangam ring jantung, Ade Firman Hakim terkejut.
"Gua tuh sering ngobrol sama Cecep. Jadi Cecep pernah janji mau nonton gua main teater minggu ini. Eh Rabu minggu lalu, gua dikabarin Cecep operasi pemasangan ring di jantungnya," ucapnya.
Ade Firman Hakim mengatakan bahwa setelah memasang ring di jantung, Cecep Reza tak lama kemudian meninggal dunia usai motret, Senin (18/11/2019) malam.
"Gua tau semalam dia fotoin model Vanessa Angel. Gua tanya ke Cecep, 'lo sudah kerja?' Kata dia, 'iya enggak apa-apa sudah ada job' gitu," katanya menjelaskan.
Sebelum Cecep Reza meninggal dunia, Ade Firman Hakim menegaskan kalau sahabatnya itu tak mengalamu perubahan fisik selama terkena penyakit jantung.
Diketahui, Cecep Reza memang seorang perokok berat.
"Cuman memang dia (Cecep) ngerokoknya kuat banget," ujar Ade Firman Hakim
Nah, mungkinkah karena rokok Cecep Reza kemudian punya riwayat penyakit jantung hingga harus dipasang ring di organ tubuhnya?
Berikut ulasan medisnya.
Cara Rokok Diam-diam Merusak Kesehatan Jantung
Disalin dari artikel Kompas.com dengan judul 'Begini Cara Rokok Diam-diam Merusak Kesehatan Jantung Anda', rokok sering diasosiasikan dengan kesehatan paru-paru.
Namun, seperti yang diungkapkan oleh dr Ade Meidian Ambari, SpJP, FIHA, 35-40 persen kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan berhubungan dengan rokok.
Rokok bahkan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak 25-30 persen pada perokok pasif.
“Menurut data pasien di RSAB Harapan Kita, faktor risiko pertama untuk penyakit kardiovaskular adalah merokok, yakni 46 persen,” ujarnya dalam acara Konferensi Pers dan Webminar 2018 yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Rabu (5/6/2018).
Ketua SMF Prevensi dan Rehabilitasi RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita ini pun membeberkan cara rokok merusak kesehatan jantung.
• Berhenti Merokok, Asisten III Pemkab Maros: Demi Anak dan Istri
Dia berkata bahwa rokok mengandung 7.000 senyawa kimia yang 699 di antaranya beracun dan 69 di antaranya merupakan zat karsiogenik.
Zat-zat beracun pada rokok dapat menumpuk lapisan lemak yang menyebabkan penyempitan dan kerusakan arteri koroner (aterosklerosis).
Akibatnya, fungsi vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah pun menurun dan respons inflamasi meningkat.
Ketika dibakar, rokok juga menghasilkan karbon monoksida yang mengurangi jumlah oksigen yang terikat dalam darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan oksigen.
Lalu, rokok meningkatkan terjadinya thrombosis atau penggumpalan darah sehingga risiko serangan jantung meningkat.
Ade juga berkata bahwa produk tembakau lainnya, seperti cerutu, shisha, dan rokok elektronik, juga memiliki dampak kardiovaskular akut yang sama dengan rokok karena mengandung nikotin.
Di samping merupakan zat adiktif, nikotin juga merangsang kelenjar adrenalin.
Hormon adrenalin merangsang sistem syaraf simpatis sehingga tekanan darah dan denyut jantungnya naik.
“Peningkatan ini berbahaya bagi orang normal, apalagi orang yang yang sakit jantung. Kalau nadi, denyut jantung, dan tensinya tinggi; otomatis beban jantung meningkat dan iskemiknya tinggi,” kata Ade Meidian Ambari.
Pada pasien gagal jantung, dampak buruk nikotin lebih kentara.
Pasien tersebut bisa mengalami sesak napas dan perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.
Untuk mengurangi dampak-dampak di atas, seorang perokok perlu berhenti merokoknya setidaknya satu tahun.
“Tapi perlu diingat juga bahwa kalau dia berhenti merokok, tapi lingkungannya merokok, orang tersebut juga bisa terkena serangan jantung karena tergolong perokok pasif,” kata Ade Meidian Ambari.(*)