Pakem Mamuju Rakor Bahas Dugaan Aliran Sesat, Wakil Ketua MUI: Kafir Saja Kita Bina
Rakor dipimpin langsung Wakil Ketua Pakem Mamuju, Sinran. Hadir dalam rakor tersebut Wakil Ketua MUI, Hajrul Malik, Kemenag, FKUB, Kasat Intel Polrest
Penulis: Nurhadi | Editor: Ansar
"Kalau ada yang katakan rukun iman itu hanya 5 atau 4, itu salah satu indikatornya sesat,"ucapnya.
Kemudian, mengingkari atau meyakini aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran. Jika ada aliran yang mengaku islam dan tidak berdasarkan aqidah yang tidak sesuai Alquran maka itu juga bisa dikatakan sesat.
Meyakini turunya wahyu setelah Alquran dan mengingkari otensitas dan kebenaran Al Quran juga dipastikan menyimpan dari ajaran Islam.
"Nah indikasi kami yang kelima ini masuk dalam apa yang viral sekarang di Mamuju. Karena melakukan penafsiran Al Quran tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penafsiran,"ucapnya.
Misalnya, lanjut Hajrul, menafsirkan ayat Alquran tertentu bahwa kita bisa melihat Allah.
"Nah ini yang saya perolah, bahwa ada kelompoj di Mamuju menafsirkan ayat secara sederhana dan sendiri-sendiri."tambahnya.
Indikator selanjutnya adalah mengungbah, menambah dan mengurangi pokok ibadah yang tidak berdasarkan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam dan suka mengafirkan orang Islam.
"Nah indikasi kami, ini indikator ke sembilan masuk yang saat ini viral di Mamuju. Misal Haji tidak harus ke Baitullah, kalau ini benar ada. Ini masuk juga kategori sesat. Kemudian salat wajib tidak lima waktu. Tapi dua waktu. Nah ini juga masuk indikator,"katanya.
• Daftar Lengkap Pemenang Anugerah Dangdut Indonesia 2019, Ayu Ting Ting Kalahkan Via Vallen
• Pilkada Gowa 2020, PAN Tetap Dukung Adnan untuk Bertarung?
Kata Hajrul 10 indikator tersebut dijadikan patrol untuk mendalami dugaan aliran kepercayaan yang diduga menyimpan dan bereda di Mamuju.
"Kita liat lebih jauh. MUI secara kelembagaan akan coba ketemu dengan mereka (pengikut). Kita tidak akan langsung menjustise namun jika benar akan dilakukan pembinaan,"ucapnya.
"Dalam pandangan umat islam inikan ada, kafir, fasik, dzolim dan dosa. Jadi jangankan umat muslim yang berdosa, fasik dan dzolim, yang kafir pun harus dilakukan pendekatan dan kita doakan agar menjadi orang baik jangan tiba-tiba langsung dihakimi sesat,"kata dia.
Sebab pada indikator ke-10 itu jika ada orang yang mudah mengafirkan orang islam, kelompok itu juga bisa dikategorikan sesat.
"Karena menghakimi orang sesat itu tidak dibenarkan. Karena itu adalah otoritas Allah,"sambungnya.
Indikasinya, lanjut Hajrul, perkumpulan di Mamuju yang diduga sesat tidak diketahui namanya. Sebab tidak ada cantolannya ke Tarekat Naqsabandiyah, Khalawatiyah, Qodiriyah.
"Hari ini pak Ketua MUI sudah melakukan koordinasi ke Bontang dan MUI pusat karena ini sudah menjadi berita nasional,"tuturnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: