Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khawatir Seperti di Film Joker? Marshanda Mantan Baim Wong Semangat Jalani Pengobatan Bipolar

Khawatir Seperti di Film Joker? Marshanda Mantan Baim Wong Semangat Jalani Pengobatan Bipolar

INSTAGRAM.COM/MARSHANDA99
Marshanda 

Khawatir Seperti di Film Joker? Marshanda Mantan Baim Wong Semangat Jalani Pengobatan Bipolar

TRIBUN-TIMUR.COM,- Artis peran Marshanda melakukan berbagai cara mengatasi penyakit bipolarnya agar tidak kehilangan hak mengasuh anaknya, Sienna.

"Jadi untuk aku treatment, untuk aku konseling, untuk aku seminar, belajar tentang psikologi, belajar tentang diri sendiri, menyembuhkan diri sendiri, aku harus lakukan itu, demi anakku," kata perempuan yang akrab disapa Caca itu saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019).

Dia juga melakukan semua jenis pengobatan untuk bipolarnya itu demi keluarga, tim manajemennya, demi orang-orang yang bekerja dengannya.

"Kalau enggak, semua orang akan kena," lanjut Marshanda.

Ia berusaha memberi contoh yang baik kepada Sienna dengan cara melakukan pengobatan atas penyakitnya.

"Satu contoh adalah sebelum kita menjadi orang yang bermanfaat buat dunia, sebelum kita harus mencintai dan menolong orang lain, kita harus menolong diri kita sendiri dulu. Itu contoh paling pertama yang aku contohkan kepada anakku," kata Marshanda.

Sienna merupakan putri Marshanda dari pernikahannya dengan Ben Kasyafani.

Ia bercerai dari Ben beberapa tahun lalu. 

Pengadilan memutuskan hak asuh anak jatuh ke tangan Ben.

Meskipun demikian, Marshanda tidak mengalami hambatan bertemu dengan putrinya itu.

Artis sinetron yang melejit berkat sinetron Bidadari itu mengungkap jumlah obat yang harus ia konsumsi sudah berkurang.

"Alhamdulillah banget. Jujur, aku tadinya masih pesimis. Karena, katanya kalau turun obat kan harus pelan-pelan, bisa jadi kalo orang secara psikologis belum sanggup, dia akan mesti banyak minum obat. Aku ngeliat sampai sekarang 'oh alhamdulillah, aku baik-baik aja'," tutur Marshanda.

Marshanda mengakui ia berharap-harap cemas kalau-kalau gejala-gejala negatif dari penyakit mentalnya itu muncul lagi.

"Aku tuh nungguin gejala-gejala yang negatif tuh keluar, tapi enggak datang-datang. Dan mungkin karena itu juga aku ganti alternatif yang herbal," imbuh perempuan kelahiran 10 Agustus 1989 itu.

Marshanda didiagnosis menderita gangguan kejiwaan bipolar pada 2009.

Sejak itu ibunya kerap mengirim email tentang penyakit tersebut.

Jangankan membaca, Marshanda selalu menghapus email-email dari ibundanya.

Di usia 20 tahun itu, Marshanda mengabaikan diagnosis dokter.

Ia juga tak paham betul apa itu bipolar.

Menurut dia, mereka yang lebih cenderung menggunakan otak kanan dalam berpikir adalah orang lebih bisa mengerti dirinya saat itu.

Dia pernah menolak mengakui penyakitnya untuk beberapa lama.

Empat tahun kemudian, ia baru benar-benar bisa menerima terkena gangguan bipolar. 

Apa itu penyakit bipolar?

Dukutip dari Wikipedia.org, adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive.

Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.

Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low).

Akan tetapi, seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang ekstrem dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis.

Suatu ketika, seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania).

Saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri.

Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania, atau di saat ringan disebut hipomania.

Individu yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau episode campuran di saat kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama.

Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode suasana hati normal, tetapi dalam beberapa depresi individu dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai rapid-cycle.

Episode manik ekstrem kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikosis seperti delusidan halusinasi.

Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik.

Gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia, dan jenis lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode suasana hati; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.

Insiden gangguan bipolar berkisar antara 0,3 persen hingga 1,5 persen yang persentasenya tergolong rendah jika dibandingkan dengan persentase insiden yang dikategorikan skizofrenia.

Gangguan bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luar negeri.

Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja.

Risiko kematian terus membayangi penderita gangguan bipolar, dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.

Episode pertama bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua.

Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun.

Semakin dini seseorang menderita gangguan bipolar, risiko penyakit akan lebih berat, berkepanjangan, bahkan sering kambuh.

Sementara anak-anak berpotensi mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah dan sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi.

Orang yang berisiko mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga mengidap gangguan bipolar.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Semangat Jalani Pengobatan Bipolar, Marshanda: Aku Harus Lakukan, Demi Anakku, https://solo.tribunnews.com/2019/11/15/semangat-jalani-pengobatan-bipolar-marshanda-aku-harus-lakukan-demi-anakku?page=1.

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved