Syamsari Kitta Hijrah ke Partai Gelora, PKS Takalar: Bukan Saingan Kita
Syamsari Kitta Hijrah ke Partai Gelora, PKS Takalar: Bukan Saingan Kita
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Syamsari Kitta Hijrah ke Partai Gelora, PKS Takalar: Bukan Saingan Kita
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR -- Anggota DPRD Takalar dari Fraksi PKS, Ahmad Jais mengatakan kepindahan Bupati Takalar Syamsari Kitta ke Partai Gelora adalah hak politiknya.
Syamsari Kitta memutuskan hijrah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai pengusung pada Pilkada Takalar 2017 lalu.
Orang nomor satu Pemkab Takalar itu kini menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Delora Sulawesi Selatan.
"PKS dulu usung beliau. Itu hak politiknya keluar dari PKS. Kita hormati hak politiknya," katanya ketika dihubungi Tribun, Kamis (14/11/2019).
• Aturan Baru Nikah di Era Jokowi Jilid 2 Jangan Harap Dapat Surat Nikah Jika Tak Punya Sertifikat Ini
• Pendaftaran CPNS: Login di https://sscasn.bkn.go.id sscn.bkn.go.id, 6 Kementerian Terima Lulusan SMA
• Ahok Jadi Dirut PLN atau Pertamina Usai Temui Erick Thohir? Bocoran Luhut Panjaitan, Tunggu Jokowi
Ahmad Jais menegaskan, kehadiran Partai Gelora di Sulawesi Selatan bukanlah saingan bagi PKS. Termasuk di Kabupaten Takalar.
Ia mencontohkan, PKS keluar menjadi pemenang pemilu legislatif di Kabupaten Takalar walaupun tidak didukung secara serius oleh Syamsari Kitta.
"Jadi tidak ada masalah. Gelora bukan ancaman bagi PKS. Kita pemenang pemilu di Takalar," tegasnya.
"PKS harusnya 10 kursi, tapi pak bupati tidak full mendukung. Alhasil kita hanya 5 kursi," bebernya.
Jais menilai, kepindahan Syamsari Kitta ke Partai Gelora akan dijadikan motivasi bagi PKS untuk terus membesarkan partai ke depan.
Ahmad Jais menegaskan, PKS telah terbiasa dalam menghadapi konflik. Termasuk kepindahan eks Presiden PKS Anis Matta dan Fahri Hamzah mendirikan partai Gelora.
Ahmad Jais menegaskan, PKS masih memiliki kader yang terstruktur dari pusat sampai ke daerah.
"Gelora bukan pesain bagi PKS. Kita partai kader sudah terstruktur dari atas sampai ke bawah," bebernya.
"PKS adalah partai besar sudah terbiasa dengan konflik seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengukuhkan susunan pengurus nasionalnya.