Alasan Sriwijaya Air Cerai dengan Garuda Indonesia Group: Penumpang Terlantar, Konter Dijaga TNI AU
Alasan Sriwijaya Air Cerai dengan Garuda Indonesia Group: Penumpang Terlantar, Konter Dijaga TNI AU
Nota pemberitahuan pengakhiran kerjasama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF hari ini. Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya.
Sebagai langkah awal pengakhiran, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BOD Sriwijaya yang baru yang seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya Air. Pihak Sriwijaya juga hari ini telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari GA Grup untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya.
"Kepada masyarakat, kami memohon maaf atas kurang baiknya pelayanan Sriwijaya selama manajemennya ditangani oleh direksi yang mayoritas berasal dari GA Grup. Selanjutnya, Sriwijaya akan kembali bekerja secara profesional melayani pelanggan sebagaimana selama ini dilakukan oleh Sriwijaya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sriwijaya Air Hentikan Kerja Sama dengan Garuda Indonesia Group, Ini Alasannya
Penumpang Ngamuk
TRIBUN-MAROS.COM, MANDAI - Penumpang Sriwijaya Air Ngamuk, Konter Sriwijaya Air di Bandara Makassar Dijaga TNI AU Pangkat Prada
Kisruh maskapai Sriwijaya Air berdampak berdampak hingga ke Makassar.
Puluhan penumpang Sriwijaya Air di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar tak menerima perlakuan maskapai Sriwijaya Air setelah membatalkan penerbagannya.
• Penumpang Sriwijaya Air Ngamuk, Kaca Pecah, Manager Bandara Hasanuddin Siapkan Meja
Dampaknya, konter Sriwijaya Air di Bandara Makassar dirusak.
Beginilah kondisi terkini ruang customer service maskapai Sriwijaya Air, di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Jumat (8/11/2019) siang ini
Bandara tersebut terletak di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Oknum penumpang diketahui mengamuk dan merusak ruang customer service maskapai Sriwijaya Air di bandara tersebut.
Akibatnya, kaca depan ruang customer service terlihat pecah.
Komputer juga terlihat dalam posisi terbanting di atas meja.
Sementara itu, seorang personel TNI-AU berpangkat Prada terlihat menjaga di dalam ruang customer service.