Laga Lawan Persebaya Batal, PSM Menang WO? Ini Penjelasan Pihak Operator Liga 1
Kedua kesebelasan seharusnya bertemu pada pekan ke-26 Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (2/11/2019) besok.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar berpeluang menang WO atas Persebaya Surabaya.
Kedua kesebelasan seharusnya bertemu pada pekan ke-26 Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (2/11/2019) besok.
Baca: BREAKING NEWS: PSM Disanksi Komdis PSSI, Dendanya Fantastis
Baca: BREAKING NEWS: PSSI-PT LIB Saling Lempar, Laga Persebaya Vs PSM Masih Tanda Tanya
Baca: H-1 Persebaya vs PSM Makassar, Belum Ada Jadwal MCM di Panpel Tuan Rumah
Baca: Jelang Hadapi Persebaya, Tim PSM Makassar Tetap Gelar Latihan di Jatim
Tetapi akibat kerusuhan yang dilakukan suporter Bonek di stadion megah itu pada 29 Oktober 2019, membuat pihak berwajib tak lagi menerbitkan izin keramaian untuk Persebaya saat menjamu PSM.
Sempat ada wacana venue dipindah ke Stadion Batakan, Kalimantan Timur namun kubu PSM mengajukan keberatan dengan alasan dapat membuat pemain kelelahan.
Status pertandingan pun menggantung.
Pihak operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan federasi sepakbola PSSI saling lempar tanggung jawab hingga H-1 atau pada Jumat (1/11/2019) hari ini.
Ujungnya, petinggi PSSI dan LIB menyerahkan kepada Komisi disiplin (Komdis) untuk memutuskan status pertandingan.
PSM pun berpeluang menang WO dengan pertimbangan, pihak tuan rumah gagal menjalankan kewajibannya untuk menyelenggarakan pertandingan.
Kepala Hubungan Media PT Liga Indonesia Baru (LIB), Hanif Marjuni menegaskan, isi surat yang dibuat sudah jelas.
"Sudah diputuskan, tidak ada pertandingan pada tanggal 2 November khusus untuk Persebaya vs PSM Makassar," kata Hanif via pesan WhatsApp, Jumat (1/11/2019).
"Berikutnya, kami menunggu laporan secara terperinci dari match commissioner dan setelah itu tindak lanjut dari komisi disiplin," ia menambahkan.

Kasus menang WO dalam kompetisi yang digelar LIB sudah beberapa kali terjadi.
Salah satunya pada tahun 2016 ketika masih bernama Indonesian Soccer Championsip (ISC).
Di pekan ke-13 seharusnya mempertemukan Perseru Serui sebagai tim tuan rumah dan Borneo FC di Stadion Marora, tanggal 31 Juli 2016.
Namun tim Borneo FC tidak kunjung datang hingga jadwal kick off dimulai, sehingga Perseru Serui dinyatakan menang WO dan berhak atas tiga poin tanpa tanding.
Kabarnya rombongan Borneo FC batal datang ke Serui lantaran tidak mendapat tiket pesawat.
Kemenangan WO juga pernah dialami tim Bhayangkara FC atas Mitra Kukar pada kompetisi Liga 1 2017.
Saat itu Komdis memutuskan pertandingan berakhir untuk kemenangan Bhayangkara FC dengan skor 3-0 karena menilai Mitra Kukar keliru memainkan Mohamed Sissoko yang sedang dalam masa sanksi larangan bermain, akibat kartu merah saat perkuat timnya melawan Borneo FC, atau laga sebelum kontra Bhayangkara FC.
Dalam regulasi, seorang pemain yang mendapat kartu merah memang tidak diperbolehkan bermain di pertandingan selanjutnya.
Sementara itu, Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim menuturkan bahwa pihaknya tetap tinggal di Surabaya.

"Sampai Jumat (1/11/2019) malam ini belum ada undangan MCM (Match Coordination Meeting). Tetapi kita hanya menunggu saja. Bagaimana keputusannya. Kita pulang kalau tidak ada kejelasan sampai jadwal pertandingan,” kata Sulaiman. (*)