Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Suporter Pertanyakan Starting Eleven Darije, Kenapa Selalu Maitimo-Balde?

Ketua kelompok suporter VIP Selatan, Erwinsyah mempertanyakan kenapa nama Amido Balde dan Raphael Maitimo dimainkan sejak awal.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
fadly/tribun-timur.com
Striker PSM Makassar Amido Balde tampil tumpul. Beberapa kesempatan didapatkannya tak mampu dimanfaatkan menjadi gol saat melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot Chandrabhaga Bekasi, Selasa (29/10/2019) malam. 

Soalnya di laga sebelumnya, Persebaya takluk atas PS Sleman dengan skor yang sama 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo.

Sementara 3 poin Bhayangkara FC membuat Nurhidayat dan kawan-kawan naik satu strip menggeser Persib ke posisi 10 klasemen dengan 31 poin.

Baca: Gol Telat Ferdinand Tak Selamatkan PSM dari Kekalahan

Poin Bhayangkara FC sama dengan Persebaya dan Persib. Namun Persebaya unggul produktivitas gol dari Bhayangkara FC, sedangkan The Guardian unggul produktivitas gol dari Maung Bandung.

Usai laga, pelatih PSM Makassar Darije Kalezic angkat bicara, sesuai prediksinya, laga akan berjalan sulit

"Yah bagaimana saya harus memaparkannya agar jelas. Ini bukan datang dari emosional belaka. Karena saya harus beri tahu, bahwa secara emosi kami tidak terpengaruh dari hasil tersebut," kata Darije via rekaman MO PSM, Selasa malam.

Baca: HUT Golkar Tingkat Sulsel Dipusatkan di Lutra, Panitia Gelar Jalan Santai Berhadiah Rumah

"Namun coba lihat pertandingan, kalian lihat berapa free kick dan lemparan ke dalam di wilayah kita yang mereka dapatkan," tanya Darije.

Menurutnya, sebelum gol kedua oleh Bruno Matos, Herman Dzumafo menendang bola mengenai dadanya, bola keluar, wasit memberi bola ke Bhayangkara, padahal itu bola untuk PSM.

"Saya bisa beri tahu kalian, 60-70 persen away yang kita mainkan selalu begitu situasinya," katanya.

Baca: Ikut Yasinan Pacar yang Dikira Berhasil Dibunuh, FPW Kaget Kekasihnya Ditemukan Masih Hidup

Darije menjelaskan, kalau melihat pertandingan di Makassar seperti ini sangatlah jauh beda.

"Kalau mereka (wasit) memihak 10 persen kepada kami. Kasi saya buktinya, kalau itu benar, saya stop karir saya di Indonesia," tegas pelatih 49 tahun itu.

Menurutnya, selama10 bulan melatih di PSM Makassar. Ia belum pernah mendapatkan 10 persen keuntungan dari pengandil lapangan.

"Saya akan komplain ke PSSI, pada saat saya yakin merwka akan melakukan sesuatu. Tapi sekarang saya tidak yakin mereka akan memberi sesuatu untuk itu," ujarnya.

Baca: Keok Lagi, PSM Perpanjang Rekor Buruk

Ia pun mempertanyakan, departemen yang mengawasi wasit di Indonesia.

"Dimana-mana harusnya ada departemen yang memperhatikan keadilan itu harus ditegakkan. Yah kalau kita tidak akan mendapatkan keadilan, kita harus setujui. Bukan hanya kita yang mendapatkan perlakuan tersebut," jelas Darije.

Kiper PSM, Rivky Mokodompit menambahkan, pertandingan cukup ketat, lawan main dengan disiplin yg lumayan tinggi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved