Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Bulan Gaji Tenaga Kontrak Tak Dibayar, Ini Kata Direktur RSUD Kondosapata Mamasa

4 Bulan Gaji Tenaga Kontrak Tak Dibayar, Ini Kata Direktur RSUD Kondosapata Mamasa

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SEMUEL MASAKARAENG
Suasana di IGD RSUD Kondosapata Mamasa terkihat sepi 

4 Bulan Gaji Tenaga Kontrak Tidak Dibayarkan, Ini Kata Direktur RSUD Kondosapata Mamasa

TRIBUNMAMASA.COM, BALLA - Kurang lebih 100 tenaga kontrak di RSUD Kondosapata Mamasa, Sulawesi Barat belum dibayarkan gajinya sejak bulan Juli 2019.

Akibatnya, sejumlah tenaga kontrak yang sedianya masuk shift pagi di RSUD tersebut mogok kerja.

Aksi mogok kerjapun menyebabkan pelayanan di RSUD tidak maksimal lantaran tenaga perawat yang PNS terbatas.

Baca: Daftar Kehebatan Idham Azis Calon Tunggal Kapolri Pengganti Tito Karnavian, Pemburu Tommy Soeharto

Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris Spurs Cetak Gol Cepat ke Gawang Liverpool, Manchester United Menang!

Baca: Niat Tulus Jokowi Sehingga Memilih Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan

Di instalasi gawat darurat (IGD) misalnya, sejumlah pasien di ruang tersebut belum mendapat perawatan sejak pagi, lantaran petugas yang masuk hanya seorang.

Persoalan itu dibenarkan Direktur RSUD Kondosapata Mamasa Adriana Randabunga.

Ia mengatakan, gaji tenaga kontrak yang sedianya dibayarkan tribulan ketiga pada bulan ini masih berproses.

Ia mengaku, keterlambatan itu disebabkan adanya perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2019.

APBD perubahan kata dia, sesuai mekanismenya maka daftar pengguna anggaran (DPA) harus terbit terlebih dahulu.

DPA itu menjadi acuan untuk pengajuan pencairan anggaran.

"Kalau DPA belum terbit kita tidak punya dasar mencairkan anggaran," ungkap Adriana.

Adriana menjelaskan, sekaitan dengan gaji tenaga kontrak, saat ini sedang berproses.

Ia optimis bulan ini sudah dibayarkan, paling lambat 31 oktober.

Suasana di IGD RSUD Kondosapata Mamasa terkihat sepi
Suasana di IGD RSUD Kondosapata Mamasa terkihat sepi (TRIBUN TIMUR/SEMUEL MASAKARAENG)

"Ini sudah saya sampaikan kepada perwakilan pihak tenaga kontrak," jelasnya.

Selain soal gaji, yang menjadi keluhan perawat yaitu minimnya perlengkapan perlindungan kerja berupa masker dan kos tangan, yang dikenal dengan sebutan bahan habis pakai (BHP).

Sehubungan itu, Adriana mengaku, anggarannya sedang berproses bersamaan gaji tenaga kontrak.

"Memang kita kekurangan BHP, itu sudah berproses anggarannya," ujarnya.

Laporan wartawan @sammy_rexta

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved