TRIBUN WIKI
Mengenal Bambang Soesatyo dan Pantunnya yang Jadi Trending Setelah Pelantikan Jokowi-Maruf Amin
Mengenal Bambang Soesatyo dan Pantunnya yang Jadi Trending Setelah Pelantikan Jokowi-Maruf Amin
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Mengenal Bambang Soesatyo dan Pantunnya yang Jadi Trending Setelah Pelantikan Jokowi-Maruf Amin
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melontarkan lima pantun saat memimpin pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Pantun pertama disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet itu saat menyampaikan apresiasi kedatangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Prabowo-Sandiaga merupakan rival Jokowi-Ma'ruf saat Pemilu Presiden 2019 lalu.
"Terimalah ungkapan rasa terima kasih kami dalam sebait pantun," ucap Bamsoet.
Bersama Melati Daeva Juarai Denmark Open 2019, Ini Profil Praveen Jordan Jebolan PB Djarum
Hari ini Presiden Jokowi Dikabarkan akan Umumkan Susunan Kabinet Kerja, Ini Bocoran Komposisinya
5 Zodiak Paling Sering Baperan, dari Taurus hingga si Libra yang Suka Ikut Campur Urusan Orang Lain
"Dari Teuku Umar ke Kertanegara, dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega. Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara, tapi masih bisa tetap berkuda dan berlapang dada," tuturnya.
Pantun kedua disampaikan untuk mengapresiasi Jusuf Kalla, yang baru saja melepaskan jabatannya sebagai Wakil Presiden.

Kali ini, Bamsoet menggunakan Bahasa Bugis, sekaligus untuk menghargai Kalla yang berasal dari Sulawesi Selatan.
"Buah panasa buah durian, tampedding riala inungeng; temmaka raja pa'berena, temma ruleke papidecenna," ucapnya.
"Saya sengaja menyampaikannya dalam bahasa Bugis yang artinya kurang lebih sebagai berikut: 'Buah nangka buah durian tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdian tak sanggup ditatar kebaikanmu'," tuturnya.
Tiga pantun terakhir dilontarkan Bamsoet secara berurutan sesaat sebelum mengakhiri pidatonya. Ketiganya yaitu:
"Bernyanyi berdendang sambil gembira, tanda hati sedang bersuka cita. Jika berkuasa janganlah lupa, karena rakyatlah kita dipercaya".
"Jalan-jalan ke Gunung Jati, singgah di pasar beli kemiri. Kita semua harus siap mati, untuk mempertahankan NKRI".
"Terbang tinggi burung merpati, hinggap lama di pohon mahoni. Kami titip NKRI pada Pak Jokowi, agar rakyat hidup nyaman dalam harmoni".
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo adalah seorang pengusaha Indonesia dan kini menjadi Ketua MPR RI ke 16 pengganti Zulkifli Hasan.
Ia juga sempat menjadi Ketua DPR RI pengganti Setya Novanto yang terkena kasus korupsi E-KTP dengan sisa jabatan 1 tahun 9 bulan.
Sebelumnya dia adalah anggota Komisi III DPR RI dari Partai Golkar.
Bambang Soesatyo mewakili Jawa Tengah VII wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen.
Bambang Soesatyo adalah salah satu dari 9 orang anggota DPR RI yang membentuk Panitia Khusus Hak Angket Bank Century.
Bambang Soesatyo dikenal kritis dalam menyampaikan pandangannya tentang Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century.
Namun Bambang Soesatyo juga dikritik publik karena gemar menggunakan mobil mewah.
Biodata

Nama lengkap: Bambang Soesatyo
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 10 September 1962
Kebangsaan: Indonesia
Pasangan: Lenny Sri Mulyani
Anak: Dimaz Raditya Soesatyo
Pekerjaan: Politisi
Instagram: @bambang.soesatyo
Pendidikan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta
Program MBA, IM Newport Indonesia
Lemhanas KSA XIII
Karier
Wartawan Harian Umum PRIORITAS (1985)
Sekretaris Redaktur Majalah VISTA (1987)
Pemimpin Redaksi Majalah INFO BISNIS (1991)
Komisaris PT Suara Irama Indah (1999)
Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya (2004)
Direktur PT Suara Rakyat Membangun (Suara Karya) (2004)
Direktur Independen PT SIMA Tbk. (2006)
Direktur Kodeco Timber (2007)
Anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar (2009–sekarang)
Ketua DPR-RI (2018–2019)
Penghargaan
Adhi Karya Award (1995)
Top Eksekutif Indonesia (1996)
PWI News Maker Award (2010)