Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BREAKING NEWS: Bentrok Antar Prodi di Fakultas Ekonomi UNM Berhenti

Pantauan di lokasi pukul 17.15 Wita, pihak Kampus yang dipimpin Wakil Rektor III Arifuddin Usman berhasil melerai bentrokan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
muslimin emba/tribun-timur.com
Bentrok antar kelompok mahasiswa Jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNM, Senin (21/10/2019) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bentrok antar kelompok mahasiswa Jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNM redah, Senin (21/10/2019) sore.

Pantauan di lokasi pukul 17.15 Wita, pihak Kampus yang dipimpin Wakil Rektor III Arifuddin Usman berhasil melerai bentrokan.

Dibackup personel kepolisian dari Polsek Rappocini, mediasi kedua kelompok yang terlibat tawuran berhasil diredah.

Hadir Dampingi Prabowo Subianto ke Istana Negara, Siapa Edhy Prabowo Calon Menteri Pertanian?

VIDEO: KPU Luwu Utara Bedah Tagline Pilkada Luwu Utara 2020

Pasca Disumpah, Ina Kartika Sari Berterima Kasih ke Syahrul Yasin Limpo, Apa Maksudnya?

Lebih kurang 30 menit aksi saling lempar batu dan anak panah melibatkan dua kolompok mahasiswa dari prodi Manajemen dan Akuntansi.

Belum diketahui penyebab bentrokan. Saat ini pihak kampus dan kepolisian masih berjaga-jaga di areal kampus mengantisipasi bentrok susulan.

Begitu juga kedua kelompok mahasiswa yang terlibat bentrok, terlihat masih berkumpul di area jurusan masing-masing.

Bentrok  Penajam Paser Utara

Kronologi bentrok, rusuh di Penajam Paser Utara PPU, dipicu masalah sepele, kabar buruk untuk Jokowi.

Terjadi kerusuhan di calon ibu kota baru Indonesia, Penajam Paser Utara atau PPU.

Saat ini, kondisi terkini di Penajam Paser Utara atau PPU, Kalimantan Timur atau Kaltim mulai kondusif.

Peristiwa kerusuhan ini terjadi saat jelang kedatangan Presiden Jokowi.

Peristiwa kerusuhan atau bentrok merupakan buntut dari penikaman yang menyebabkan korban tewas.

Kasus penikaman di Pantai Nipah-nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ), Kalimantan Timur, berbuntut panjang.

Keluarga korban mendatangi lokasi tempat tinggal pelaku di Gang Buaya kilometer 1 Pelabuhan Feri Penajam dengan membawa senjata tajam, Rabu (16/10/2019) sekitar 13.30 Wita.

Hadir Dampingi Prabowo Subianto ke Istana Negara, Siapa Edhy Prabowo Calon Menteri Pertanian?

VIDEO: KPU Luwu Utara Bedah Tagline Pilkada Luwu Utara 2020

Pasca Disumpah, Ina Kartika Sari Berterima Kasih ke Syahrul Yasin Limpo, Apa Maksudnya?

Mereka mencari pelaku hingga membakar sejumlah bangunan kayu di kawasan pelabuhan.

Seorang warga PPU yang enggan disebutkan berada di lokasi kejadian, menceritakan, hingga malam ini, pukul 19.00 Wita, kondisi di pelabuhan feri masih mencekam.

Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dihadang massa menggunakan senjata tajam saat hendak memadamkan api yang membakar sejumlah bangunan di daerah calon ibu kota negara tersebut.

"Malah makin ribut karena pemadam dihadang massa pakai mandau (senjata tajam khas Kalimantan). Apinya makin nyebar," kata dia melalui pesan singkat dari lokasi kejadian pukul 19.00 Wita.

Ia mengatakan, sebagian warga mengungsi untuk mencari lokasi aman.

Aliran listrik menuju kawasan sekitar juga dipadamkan.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com sudah berusaha menghubungi Kapolres PPU, bupati PPU dan Polda Kaltim atas kejadian itu, namun belum ada respons. 

Dikutip dari Tribun Kaltim di Penajam, Kapolres PPU Sabil Umar melalui Kasat AKP Dian Puspitosari membeberkan, pemicu amukan massa berasal dari kasus penikaman.

Dua warga ditikam berinisial RN (18) dan CD (19) pada Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 23.00 Wita.

RN mengalami luka berat, sementara CD meninggal dunia.

Hadir Dampingi Prabowo Subianto ke Istana Negara, Siapa Edhy Prabowo Calon Menteri Pertanian?

VIDEO: KPU Luwu Utara Bedah Tagline Pilkada Luwu Utara 2020

Pasca Disumpah, Ina Kartika Sari Berterima Kasih ke Syahrul Yasin Limpo, Apa Maksudnya?

Keduanya terlibat perkelahian dengan sekelompok pemuda lain yang berujung penikaman.

Pemicu awal diduga dari bunyi knalpot motor.

Sekelompok pemuda merasa terganggu dan mengajak berduel hingga berujung penikaman.

"Iya benar terjadi penikaman di Pantai Nipah-nipah, tapi sudah kita tangani," ungkap dia.

Saat ini aparat penegak hukum sedang berupaya memediasi pihak yang terlibat dan mengajak tokoh masyarakat Paser untuk meredam massa.

Jelang Kedatangan Jokowi

Kerusuhan yang terjadi di Penajam, jelang kedatangan Presiden Jokowi.

Rencana kedatangan Jokowi di calon ibu kota negara disampaikan Jokowi saat video conference bersama Bupati PPU Abdul Gafur Masud usai peresmian tol langit atau proyek Palapa Ring, Senin (14/10/2019).

Abdul Gafur Masud berencana menyopiri Presiden Jokowi selama berkunjung ke PPU, yang dijadwalkan awal November 2019 mendatang.

"Iya nanti saya sopiri Pak Presiden. Saya akan bawa Pak Presiden ke wilayah ibu kota negara, di Kecamatan Sepaku," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (15/10/2019).

Abdul Gafur Masud mengatakan sebagian besar infrastruktur jalan di kabupaten yang ia pimpin rusak.

Ia akan menunjukkan jalan itu kepada Jokowi.

"Ya, banyak jalan-jalan rusak atau kurang baik. Nanti saya tunjukin Pak Presiden. Tapi enggak mungkin juga bawa presiden jalan jauh-jauh, kan pengawalan ketat," jelasnya.

Abdul Gafur mencontohkan jalan provinsi dari Pelabuhan Ferry Penajam ke Paser.

Jalan itu, kata dia, sudah baik.

Akan tetapi, menurutnya, perlu ada perbaikan dan pelebaran dua jalur seperti di depan Kantor Bupati PPU.

Sehingga lalu lintas pendukung ibu kota negara bisa lebih baik.

"Kalau perlu dibikin tiga lajur kanan kiri jadi enam lajur untuk dua jalur. Itu yang kita inginkan dari pelabuhan feri sampai Kabupaten Paser, karena akan padat lalu lintas kalau ibu kota pindah," kata dia.

Selain itu, jalur dari Bukit Bangkirai dan sekitarnya pun perlu ada perbaikan karena masih rusak.

Belum lagi jalan-jalan desa rusak dan sempit.

Perlu ada peningkatan.

Tak hanya jalan, Abdul Gafur juga ingin di Kabupaten PPU punya Syahbandar agar semua bongkar muat bisa melalui pintu di PPU.

Itu agar bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

"Sampai sekarang PAD kami hanya Rp 34 miliar setahun. Karena bongkar muat barang dilakukan di Balikpapan," kata Abdul Gafur Masud.

Lebih jauh, di sektor kesehatan dan pendidikan pun PPU masih terbelakang.

"Kami baru punya satu rumah sakit tipe C. Kami ingin ada tipe A. Kalau ada orang sakit selalu dirujuk ke Balikpapan, atau Samarinda dan kota terdekat lain," kata dia.

Abdul Gafur Mas'ud mengatakan, seluruh masyarakat PPU menyambut baik pemindahan ibu kota negara dan merindukan kunjungan Jokowi ke daerahnya pascapenetapan wilayah PPU dan sebagian wilayah Kutai Kartanegara sebagai ibu kota negara.(*)

(tribun-timur.com).

Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved