Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arti Petuah Bugis di Pidato Jokowi di Pelantikan Presiden 2019 hingga Eselon III - IV Akan Dihapus

Arti petuah Bugis di pidato Jokowi di pelantikan presiden 2019 hingga jabatan eselon III - IV akan dihapus.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato usai dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). 

Ulebiirrenni telleng natowalie atau kualleangi tallanga’ natowalia; Aku lebih memilih tenggelam daripada kembali ke daratan.

Doktor komunikasi publik dan mantan anggota DPR RI asal Sulsel, Akbar Faisal menyebut, pilihan petuah nahkoda kapal Phinisi itu, adalah cerminan kesiapan dan komitmen kuat Jokowi untuk membawa kapal bernama Indonesia ini pulau harapan bernama kesejahteraan rakyat.

“Ini isyarat kuat ketegesan seorang pimpimpin, bahwa dia tak ada beban. Dia akan menempuh upaya tegas, keras dan sesuai konstitusi untuk menjalanan roda pemerintahan,” ujar Akbar, yang pada Pemilu 2014 lalu terpilih ke DPR RI dari daerah pemilihan tanah Bugis; Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, Bulukumba, Barru, Parepare, Pangkep, dan Maros ini.

Sosok Akbar Faizal yang pada September 2019 lalu, resmi menjadi doktor bidang pelayanan publik di PPS UNM Makassar ini, menyebutkan, dirinya paham betul karakter Jokowi.

Saat menjadi tim sukses di periode 2014-2019 lalu serta jabatan legislatif di Komisi III DPR-RI, Akbar Faizal kerap menyaksikan sendiri bagaiman komitmen dan ketegasan Jokowi dalam mempimpin.

Secara khusus Akbar Faizal mengapresiasi poin keempat pidato dari lima poin rencana prioritas kerjanya lima tahun mendatang.

Di poin keempat itu, Jokowi menegaskan akan menyederhanakan birokrasi pemerintahan, khususnya eselonisasi jabatan.

Penyederhanaan ini untuk mengalihkan visi dan orientasi birokrasi dari struktural ke fungsional, yang menhhargai keterampilan, dan kompetensi.

Birokrasi tak ada lagi eselon III dan IV.

Cukup eselon I dan II.

Akbar Faizal menyebut, saat Jokowi menjabat periode awal sebagai Wali Kota Solo 2005-2010, dia pernah melakukan studi analisis soal penyderhanaan layanan di 3 instasi publik di Pemkot Solo.

“Saat itu saya masih wartawan, dan datang ke Solo meliput reformasi birokrasi Pemkot Solo di PDA, PLN, dan Samsat, itu sudah dillakukan di sana,” kata AKbar Faizal yang pernah jadi wartawan ekonomi majalah SWA dan Jawa Pos ini.

Akbar Faizal menyelsaikan doktor dengan minor penelitian tentang studi pengisian jabatan publik hasil Pemilu 1999-2019, di Program Studi Kebijakan Publik d PPS Universitas Negeri Makassar ( UNM ).(*)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved