Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi Tak Libatkan KPK untuk Pilih Menteri, Ali Ngabalin: Jangan Baper!

Kebijakan Presiden Jokowi cukup banyak yang kontroversi. Seperti kali ini Jokowi tidak lagi melibatkan KPK dalam pemilihan menteri.

Editor: Rasni
Tribunnews
Jokowi Tak Libatkan KPK untuk Pilih Menteri, Ali Ngabalin: Jangan Baper! 

- Jokowi Tak Libatkan KPK untuk Pilih Menteri, Ali Ngabalin: Jangan Baper!

TRIBUN-TIMUR.COM -  Kebijakan Presiden Jokowi cukup banyak yang kontroversi. 

Seperti kali ini Jokowi tidak lagi melibatkan KPK dalam pemilihan menteri. 

Terkait hal itu, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta Komisi Pemberantasan Korupsi tak perlu protes jika tak lagi dilibatkan dalam pemilihan menteri untuk kabinet periodenya kedua Jokowi bersama Ma'ruf Amin.

Sebab, kewenangan dalam memilih menteri adalah sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi.

Jokowi berhak memilih apakah akan meminta pertimbangan KPK atau tidak dalam memilih orang-orang yang akan membantunya di pemerintahan.

"Kalau Presiden merasa perlu, Presiden ajak bicara KPK. Kalau Presiden merasa apa yang ada dari pengetahuannya, ya sudah untuk apa tarik-tarik Presiden dalam urusan itu," kata Ngabalin saat dihubungi, Senin (14/11/2019) malam.

"Itu kan urusan independen, hak prerogratif Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri," katanya.

Foto-foto Terakhir Sulli Eks F(X) Beberapa Jam Sebelum Tewas Gantung Diri: Aku Bukan Orang Jahat

LAGI VIRAL Crosshijaber, Jangan Ikuti Trennya Jika Tak Mau Tanggung Akibatnya, Bahas Toilet Wanita

Spesifikasi HP Realme XT Segera Rilis di Indonesia, Unggulkan Kamera 64 Megapixel, Cek Harganya?

Derita Janda Muda Digerebek Berhubungan Badan dengan Berondong, Jual Diri Sejak Suami Meninggal

Ngabalin sendiri mengaku tidak tahu persis alasan yang membuat Presiden Jokowi kini tidak lagi melibatkan KPK dalam penelusuran dan penunjukan menteri untuk kebinetnya di periode kedua.

Saat menunjuk menteri di kabinet kerja periode 2014-2019, Presiden Jokowi melibatkan KPK untuk penelusuran rekam jejaknya.

Namun, Ngabalin meminta perbedaan metode Presiden dalam menjaring menteri di periode pertama dan kedua ini tidak dipersoalkan.

"Ya itulah kewenangan Presiden. Enggak usah baper lagi dalam urusan yang begitu, enggak usah gede rasa, enggak usah GR lah," kata politisi Partai Golkar ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyatakan, KPK berharap nama-nama yang dipilih presiden terpilih Joko Widodo untuk di kursi kabinet nanti merupakan sosok yang berintegritas.

"Kita tidak diikutkan, tetapi kita berharap bahwa yang ditunjuk oleh Presiden adalah orang-orang yang mempunyai track record yang bagus, dari segi integritas tidak tercela," kata Laode kepada wartawan, Senin (14/10/2019).

Foto-foto Terakhir Sulli Eks F(X) Beberapa Jam Sebelum Tewas Gantung Diri: Aku Bukan Orang Jahat

LAGI VIRAL Crosshijaber, Jangan Ikuti Trennya Jika Tak Mau Tanggung Akibatnya, Bahas Toilet Wanita

Spesifikasi HP Realme XT Segera Rilis di Indonesia, Unggulkan Kamera 64 Megapixel, Cek Harganya?

Derita Janda Muda Digerebek Berhubungan Badan dengan Berondong, Jual Diri Sejak Suami Meninggal

Laode mengatakan, pemilihan nama menteri merupakan hak prerogatif presiden. Oleh karena itu, KPK tak memaksa agar dilibatkan dalam proses pemilihan nama menteri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved