Kabar Buruk untuk Prabowo & Jokowi, Sandiaga Uno dan PKS Deklarasikan Tetap di Jalur Oposisi
Kabar Buruk untuk Prabowo & Jokowi, Sandiaga Uno dan PKS Deklarasikan Tetap di Jalur Oposisi
Kabar Buruk untuk Prabowo & Jokowi, Sandiaga Uno dan PKS Deklarasikan Tetap di Jalur oposisi
TRIBUN-TIMUR.COM - Merapatnya Prabowo Subianto ke kubu Jokowi tampaknya tak diikuti oleh mantan calon wakilnya di Pilpres lalu, Sandiaga Uno.
Dalam foto yang dibagikan politisi PKS Mardani Ali Sera, Sandiaga tampak memberi sinyal tetap menjadi oposisi.
Pada foto tersebut Sandi dan mardani kompak menggacungkan salam '2 jari' yang merupakan simbol Prabowo-Sandi di Pilpres lalu.
Dalam captionnya Mardani menyebut PKS dan sandi tetap oposisi 5 tahun mendatang.
Baca: Setelah Ustadz Abdul Somad Dilarang Ceramah di UGM, Kini Giliran Rocky Gerung Ditolak di IAIN Langsa
Baca: Ini Pengakuan Istri Anggota TNI AU yang Tulis Drama si Wir Viral, Bandingkan Nasib Irma Nasution
"Insya Allah kami tetap istiqomah memperjuangkan cita-cita Indonesia Adil Makmur, harapan emak-emak, anak muda, ulama, umat, wong cilik, dan seluruh rakyat Indonesia.
Kita jaga Indonesia selama 5 tahun ke depan sebagai oposisi kritis konstruktif yang loyal kepada rakyat, bangsa, dan negara.
Mohon doanya dan ayo berjuang bersama. #KamiOposisi
#IndonesiaAdilMakmur
#PartaiKeadilanSejahtera
#BerkhidmatUntukRakyat"
Meski demikian, Sandi sendiri belum menyampaikan secara resmi sikap politiknya.
Di media sosialnya, Sandi tampak lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
Doa Presiden PKS untuk Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra kini sedang mesra dengan Presiden Jokowi.
Pada pertemuan Jumat (11/10/2019), menunjukkan sinyal kuat, Prabowo dan Partai Gerindra bakal bergabung dengan koalisi pemerintah.
Sebelumnya juga sempat muncul kabar, Partai Gerindra mendapatkan tawaran sejumlah menteri dari Jokowi.
Jika Prabowo dan Partai Gerindra benar-benar menjadi bagian pemerintah Jokowi, maka PKS bakal berjuang sendiri di luar pemerintahan.
PAN, Demokrat, gelagatnya juga bakal menjadi partai pemerintah.
Apakah PKS siap menjadi oposisi sendirian?
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menyatakan, partainya siap menjadi satu-satunya partai oposisi bagi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Baca: Rocky Gerung Kini Berpaling dari Prabowo: Nggak Butuh Tokoh Seperti Dia Nyampah-nyampahin Negeri Aja
Hal ini disampaikan Sohibul Iman menanggapi pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta wacana merapatnya Partai Gerindra ke pemerintah.
"Yang jelas ketika tidak ada satu partai pun yang siap jadi oposisi, maka PKS Insya Allah siap agar ada kepantasan demokrasi," kata Sohibul saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).
Pada Pilpres 2019 lalu, PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Bahkan Partai Gerindra dan PKS juga konsisten menjadi partai oposisi selama lima tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Ini berbeda dengan Partai Demokrat yang menempatkan diri sebagai penyeimbang dan PAN yang sempat bergabung ke pemerintah.
Baca: Istri Sandiaga Nur Asia Fix Tidak Maju Pilkada Tangsel Karena Ini Putri Maruf Amin Berpeluang Menang
Namun, Sohibul mengaku menghormati sikap Prabowo dan Partai Gerindra yang sudah menyatakan siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Saling hormati pilihan politik itu bagian dari hakikat demokrasi. Dan adanya partai-partai penguasa vs partai-partai di luar pemerintahan juga bagian dari hakikat demokrasi. Jadi merapat atau tidak merapat kepada penguasa itu hal biasa-biasa saja," kata Sohibul.
Sohibul mendoakan niat Prabowo dan Partai Gerindra merapat ke pemerintah bisa disambut baik oleh Jokowi dan koalisinya.
Namun, ia mengingatkan saat ini yang terpenting partai politik bisa menjalankan demokrasi dengan baik untuk melayani rakyat.
"Yang penting mari kita berdemokrasi dan berlomba melayani masyarakat secara fair dan berbasis rule of law," ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (11/10/2019) sore kemarin, Presiden Jokowi bertemu Prabowo di Istana Merdeka. Jokowi mengakui ia dan Prabowo membicarakan masalah koalisi dengan Jokowi. Namun pembicaraan itu belum final.
"Tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita," kata Jokowi.
Baca: Lagi, Istri Anggota Kodim Wonosobo Posting Diduga Nyiyirin Wiranto, Bandingkan Kasus Dandim Kendari
Sementara Prabowo menegaskan siap membantu pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin apabila diperlukan.
Prabowo menekankan bahwa Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara.
Baca: Skandal Bidan Istri Polisi dan Dokter Terungkap Gegara Cap di Kemaluan, Ketahuan Berhubungan Badan
Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang.
"Saya sampaikan ke beliau, kalaupun kami diperlukan (di pemerintahan), kami siap membantu," ujar Prabowo.