Lepas Tembakan di Lapas Maros, Kasat Reskrim Polres Majene: Kami Mau Dibunuh
Kasatreskrim Polres Majene, AKP Pandu Arief Setiawan menjelaskan, kasus penipuan yang diusut itu diduga dilakukan narapidana
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
"Saat disoraki itulah, Kasat Reskrim Polres Majene masuk untuk menyelamatkan anggotanya. Mungkin dia menganggap anggotanya itu dalam bahaya, karena warga binaan lagi ngumpul," ujarnya.
Ditambahkan Indra, saat mendekati salah satu blok, Kasat Reskrim Polres Majene melepaskan dua kali tembakan ke udara, untuk mengurai warga binaan yang berkerumun.
Mendengar suara tembakan, warga binaan malah semakin berkerumun ke dekat blok, yang menjadi lokasi penggeledahan.
Bahkan, ada pula warga binaan yang diduga melakukan pelemparan kepada Pandu Arief dan anggotanya.
Beruntung, personel Polres Majene tersebut berhasil menyelamatkan diri.
"Memang ada personel Polres Majene yang terluka, seperti lecet dan memar. Tetapi sudah ditangani di rumah sakit," tuturnya.
Selain petugas, kata dia, seorang warga binaan juga diduga terkena gagang pistol milik personel Polres Majene tersebut.
Warga binaan tersebut, mengalami memar pada bagian dada.
Tips Cepat Hamil: Mulai Gaya Bercinta Hingga Makanan
Lebih Kaya Siapa, Krisdayanti atau Desy Ratnasari? Ini Jumlah Hartanya, Bagaimana Mulan Jameela?
Buron Setelah Curi Baterai Menara di Wajo, Pemuda Asal Sidrap Dibekuk
"Kejadiannya berlangsung singkat, beruntung situasi berhasil dikendalikan hingga tidak meluas," kata dia.
"Kita tentu menyayangkan insiden tersebut, apalagi sampai ada tembakan," tuturnya.
Pasca kejadian, pihak Lapas Maros mengamankan enam buah selongsong peluru di sekitar blok yang menjadi lokasi penggeledahan.
Diduga kuat, selongsong itu milik personel Polres Majene yang melakukan penyelidikan.
Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura, membenarkan terjadinya insiden tersebut.
"Kondisi anggota kami mengalami memar dan lecet," ujarnya.
Pantauan tribun-maros.com, situasi di Lapas Maros terlihat kondusif.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Gerakan Literasi dan Pramuka Menyatu di Lapas Maros
Inisiator Pustaka Jeruji Indonesia Salahuddin Alam Detriro menyambut baik gagasan Kepala Lapas Maros yang akan mensinkronkan Gerakan Literasi dan Pramuka sebagai hal yang sangat positif.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Gugus Depan (Gudep) Pramuka Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Maros kembali bergelora.
Lapas Maros yang sebelumnya dikenal sebagai Lapas Literasi kini kembali menggelorakan semangat kepramukaan melalui Gudep Lapas Maros.
"Amanat Ibu Dirjenpas, ditindaklanjuti oleh Pak Kakanwil bersama Kadivpas, makanya kami makin bersemangat menerjemahkannya di tingkat UPT," kata Indra Setiabudi Mokoagow di Aula Lapas Maros, Jumat (23/8/2019).
Indra aktif di Kepramukaan sejak mengabdi lebih dari duapuluh tahun lampau. "Arahan Pak Kakanwil dan Pak Kadiv jelas dan tegas bahwa dalam melakukan pembinaan agar melalui gerakan kepramukaan, khususnya kami di Maros yang sudah akrab dengan berbagai kegiatan literasi," jelas Indra yang meminta disapa "Kak Indra" bagi Andikpas yang aktif di kepramukaan sembari tersenyum.
Sebelumnya, Lapas Maros mengikutsertakan Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) pada pelaksanaan Jambore Anak Pemasyarakatan (Jampas) yang berlangsung serentak secara nasional bahkan memperoleh Rekor Dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang berlangsung di Lembaga Pembinan khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang Banten dan tingkat Sulawesi Selatan berlngsung di Lapas Parepare.

Lebih lanjut Indra mengemukakan "Makanya pembinaan kepramukaan di Lapas Maros kami gandengkan dengan gerakan Literasi yang sudah menasional", katanya saat pembekalan dan pemberian doktren bagi Andikpas.
Dengan berseragam lapangan Pramuka ia menguraikan tentang pentingnya Gerakan Kepramukaan dalam pembinaan mental, karakter dan jati diri.
"Dengan semangat cinta, kebersamaan, keikhlasan serta disiplin maka kalian akan membanggakan keluarga dan kita semua pada saat adik-adik kembali ke masyarakat,” tuturnya.

Kepada Awak Media, Indra didampingi Simung selaku Kepala Seksi Pembinaan dan Harnaningsih sebagai Kasubag Tata Usaha mengemukakan bahwa "Bulan depan kami akan menyelenggarakan event kepramukaan berskala lebih luas" imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh awak media disebutkan bahwa baru saja tanggal 18 Agustus 2019 yang lalu di Gubernuran, Priyadi selaku Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi Sulawesi Selatan bersama Taufiqurrakhman selaku Kepala Divisi Pemasyarakatan dan Indra Setiabudi Mokoagow sebagai Kepala Lapas Maros menerima Satya Lencana Panca Warsa Pramuka yang disematkan langsung Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah bersama Syahrul YL Ketua Kwarda Pramuka Sulawesi Selatan.
Sementara itu aktivis Kepramukaan tingakat nasional A Fachri Makkasau mengakui bahwa keaktifan Bapak-bapak dari Kemenkumham sangat memberi dampak yang berarti dalam pembinaan kepramukaan. "Beliau-beliau (Kakanwil, Kadivpas dan Kalapas Maros, Red) adalah figur-figur yang mantap dn mumpuni dalam gerakan kepramukaan" tuturnya.
Terkait dengan gerakan literasi, Inisiator Pustaka Jeruji Indonesia Salahuddin Alam Detriro menyambut baik gagasan Kepala Lapas Maros yang akan mensinkronkan Gerakan Literasi dan Pramuka sebagai hal yang sangat positif.
"Literasi dan Kepramukaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dia ibarat Mur dan Baut yang saling menyempurnakan" ungkapnya seraya menceritakan bahwa "gerakan ini harua saling mengisi," kata Dettiro.(*)