Beri Arahan 1000 Wisudawan Politeknik Negeri Ujung Pandang, Ini Pesan Gubernur Sulsel
Poletiknik Negeri Ujung Pandang peringkat enam terbaik kampus vokasi yang ada di Indonesia dari 1.000an kampus vokasi.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (NA), menghadiri wisuda Ke-33 Politeknik Negeri Ujung Pandang, di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin, Sabtu (5/10/2019).
Nurdin Abdullah juga memberikan arahan kepada 1010 wisudawan dari enam jurusan.
Poletiknik Negeri Ujung Pandang peringkat enam terbaik kampus vokasi yang ada di Indonesia dari 1.000an kampus vokasi.
15 Balon Bupati Maros Telah Mendaftar di Golkar Sulsel, Nasib Berkasnya?
Wakil Bupati Majene dan Partai Demokrat Lamar ke PKS
2 LINK Live Streaming Madura United vs Persib Bandung, Prediksi Pemain, Tonton via HP Tanpa Buffer
Nurdin Abdullah memberikan selamat kepada para wisudawan-wisudawati dan orang tua mereka atas wisuda ini.
"Tentu sangat berbahagia bisa diwisuda hari ini," kata Nurdin Abdullah, dalam rilisnya ke tribun-timur.
Nurdin Abdullah berharap kepada para mahasiswa agar dapat mengimplemtasikan ilmunya secara profesional.
"Politeknik Ujung Pandang ini adalah kebanggaan Sulsel," tambah Nurdin Abdullah.
Luaran Poltikenik harus memiliki etos pekerja keras, tulus ikhlas dan senantiasa menjujung tinggi kejujuran dan disiplin tinggi.
Ini yang akan mengantar menjadi kebanggan Indonesia dan almater.
2 LINK Live Streaming Madura United vs Persib Bandung, Prediksi Pemain, Tonton via HP Tanpa Buffer
Wakil Bupati Majene dan Partai Demokrat Lamar ke PKS
PSM Butuh Piknik, Suporter: Bukan Sendiri Tapi Family Gathering
Tantangan saat ini di era industri 4.0 atau era revolusi digital adalah menghadapi ketidakpastian.
Sekarang tidak bisa lagi melakukan seperti pendekatan yang lama, tetapi harus mengikuti perkembangan.
"Banyak usaha yang dimatikan tetapi juga banyak menimbulkan usaha baru. Misalnya untuk memesan makanan tinggal menggunakan aplikasi," sebut Nurdin.
Wisudawan harus memiliki hardskill dan softskill. Hardskill dari ilmu dan keterampilan yang dimiliki, perlu juga softskill melakukan komunikasi, adaftasi dan fleksibilitas dan team work, motivasi, dan kreativitas. Hal ini yang akan mengantar ke era global.
Kelemahan di dunia kemahawasiswaan, perguruan tinggi dan pemerintahan sebutnya adalah terlalu menonjolkan ego sektoral.
Ia menekankan bahwa riset bukan berakhir pada publikasi, tetapi berujung pada inovasi, sehingga bernilai penting dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sehingga kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan perguruan tinggi diperlukan. Politeknik Ujung Pandang telah memberikan banyak inovasi.
"Pertanyaannya apakah kita sudah implemtasikan dalam bentuk skala besar, apakah sudah mampu membangun sinergi dengan dunia industri," ujarnya.
Ia saat menjabt Bupati di Bantaeng, menjadikan sebagai kabupaten pendidikan dengan membangun BLK, sembari membangun langkah dengan menjajaki kerjasama dengan Toyota Jepang.
Sehingga lahirlah Sekolah Mekanik Toyota. Menciptakan instruktur dan tenaga ahli.
"Angkatan pertama 16 orang, setelah menyelesaikan study, seluruhnya diseleksi, yang terbaik dikirim ke Jepang, kita sebelum wisuda itu banyak surat yang masuk meminta anak-anak kita. Kita belum bisa, karena kita mau menciptakan istruktur dulu," jelasnya.
Tambahnya, Sulsel untuk melakukan loncatan cepat dengan cara menjadikan Sulsel menjadi rumah bagi semua.
Demikian juga peran pemerintah harus hadir, termasuk kebutuhan dunia pendidikan. Di tahun 2020 juga akan mencoba memasukkan beberapa program yang menjadi kebutuhan kampus.
Pada acara wisuda ini juga hadir Direktur Jenderal, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: