Tribun Wiki
Hari Guru Sedunia, 7 Pahlawan Nasional Berprofesi Sebagai Guru, Ini Profilnya
Nah ternyata ada beberapa guru yang kemudian dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Hari Guru Sedunia diperingati setiap 5 Oktober.
Pada momen tersebut ada baiknya untuk mengingat dan mengenang kembali jasa-jasa guru yang telah memberikan ilmunya untuk mencerdaskan anak bangsa.
Momen tersebut pula bisa menjadi ajang penghargaan atas jasa para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Dilansir dari Tribunnews, guru juga memiliki peran besar dalam kemerdekaan Indonesia.
Dari merekalah, rakyat membuka mata untuk bebas dari penjajahan.
Nah ternyata ada beberapa guru yang kemudian dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Siapa saja mereka?
Berikut 7 pahlawan yang ternyata juga seorang guru!
1. Ki Hajar Dewantara
Tokoh satu ini pasti tak lagi asing ya guys?
Bapak pendidikan Nasional ini memang dikenal sebagai seorang guru.
Selain mendirikan organisasi politik Indische Partij, pria bernama asli Suwardi Suryaningrat ini juga mendirikan sekolah Taman Siswa dan menulis buku.
Ia juga dikenal melalui semboyannya dalam sistem pendidikan yang berbunyi ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan").
Data Diri:
Lahir: 2 Mei 1889, Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta
Meninggal: 26 April 1959, Yogyakarta
Jabatan dalam kabinet yang pernah dipegang: Menteri Pengajaran
Kementerian yang pernah dikelola: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Menjabat dalam kabinet: Kabinet Presidensial
Era kabinet: Revolusi Nasional Indonesia
2. Kartini
Selanjutnya adalah Raden Ajeng Kartini.
Ia merupakan sosok yang memperjuangkan para perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti halnya lelaki.
Selain sebagai guru, Kartini juga mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Data Diri:
Lahir: 21 April 1879, Jepara
Meninggal: 17 September 1904, Kabupaten Rembang
Nama lengkap: Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat
Nama lain: Raden Ayu Kartini
Suami/istri: K.R.M. Adipati Ario Singgih
Djojoadhiningrat
Pasangan: Raden Adipati Joyodiningrat (m. 1903–1904)
3. Dewi Sartika
Selain Kartini, ada nama Dewi Sartika yang juga merupakan pejuang emansipasi wanita.
Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan kecintaannya akan mengajar.
Sambil bermain, ia sering mengajari teman-temannya baca-tulis dan bahasa Belanda.
Ia lalu mendirikan Sakola Istri (sekolah perempuan) yang kemudian menginspirasi berdirinya sekolah-sekolah sejenis di tanah Pasundan.
Data Diri:
Lahir: 4 Desember 1884, Kecamatan Cicalengka
Meninggal: 11 September 1947, Tasikmalaya
Suami/istri: Raden Kanduruhan Agah Suriawinata
Pendidikan: Europeesche Lagere School
Pasangan: R. Kd. Agah Suriawinata (m. 1906)
Orang Tua: Raden Ayu Rajapermas, Raden Rangga Somanagara
4. HOS Tjokroaminoto
Ia adalah seorang ulama pendiri organisasi Sarekat Islam (SI) sekaligus guru besar para tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno dan Tan Malaka.
Organisasi SI pimpinan Tjokroaminoto secara politik merupakan organisasi pelopor pergerakan nasional.
Data Diri:
Lahir: 16 Agustus 1882, Kabupaten Ponorogo
Meninggal: 17 Desember 1934, Yogyakarta
Suami/istri: Suharsikin
Orang Tua: RM. Tjokroaminoto
Buku: Islam dan sosialisme
Anak: Siti Oetari, Harsono Tjokroaminoto, Ahmad Suyud, Siti Islamiyah, Oetaryo Anwar Tjokroaminoto
5. KH Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan merupakan seorang guru agama, pahlawan nasional, dan pendiri salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah.
Ia juga dikenal atas jasa-jasanya mengajarkan keIslaman yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan keikhlasan beramal bagi masyarakat luas.
Di bidang pendidikan, ia sukses menghasilkan banyak guru besar seperti Ki Hadjar Dewantara dan Jenderal Besar Soedirman.
Data Diri:
Lahir: 1 Agustus 1868, Daerah Istimewa Yogyakarta
Meninggal: 23 Februari 1923, Daerah Istimewa Yogyakarta
Nama lengkap: Muhammad Darwis
Pasangan: Nyai Ahmad Dahlan (m. ?–1923)
Anak: Siti Busyro, Djohanah, Irfan Dahlan, Siradj Dahlan, Siti Zaharah, Dandanah, Siti Aisyah
Orang Tua: Nyai Abu Bakr, KH Abu Bakr
6. KH Hasyim Asy'ari
Sama seperti Ahmad Dahlan, Hasyim Asy'ari adalah seorang guru agama, pahlawan nasional.
Ia juga seorang pendiri salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).
Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren ia dijuluki dengan sebutan Hadratus Syeikh yang berarti maha guru.
Hal ini karena kemampuannya yang tidak hanya paham ilmu agama namun juga hukum Belanda.
Data Diri:
Lahir: 14 Februari 1871, Tambak Rejo
Meninggal: 25 Juli 1947, Kabupaten Jombang
Pasangan: Khadijah binti Ya'qub
Dimakamkan: Pemakaman Maqbarah
Buku: Risalah Aswaja: Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah :
dari pemikiran, doktrin, hingga model ideal gerakan
keagamaan
Anak: Wahid Hasjim, Muhammad Ya’kub, Mashurroh
7. Jenderal Soedirman
Terakhir yang tak banyak diketahui orang adalah Jenderal Soedirman.
Ia adalah seorang guru dan kepala sekolah di sebuah sekolah dasar yang dikelola oleh organisasi Islam Muhammadiyah.
Ketika Jepang datang, Soedirman bergabung dengan organisasi militer PETA bentukan Jepang.
Lalu saat Belanda kembali datang, Soedirman diangkat menjadi jenderal yang memimpin pasukan gerilya.
Data Diri:
Lahir: 24 Januari 1916, Bodas Karangjati
Meninggal: 29 Januari 1950, Magelang
Nama lengkap: Raden Soedirman
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta
Pasangan: Alfiah (m. 1936–1950)
Anak: Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi
Ahmad Tidarwono
Didi Praptiastuti
Didi Sutjiati
Didi Pudjiati
Titi Wahjuti Satyaningrum
Taufik Effendi
Sumber berita: https://wartakota.tribunnews.com/2018/11/25/hari-guru-nasional-7-pahlawan-nasional-ini-ternyata-berprofesi-sebagai-guru-top?page=all
Foto: Kolase Tribunnews/ Kartini