Tribun Wiki
PSS Sleman Selalu Gagal Menang di Kandang Seto Nurdiantoro Salahkan Hal Ini, Simak Profilnya
Ia adalah seorang pemain dan pelatih sepak bola Indonesia yang dulunya menempati posisi gelandang serang.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- PSS Sleman dalam setiap pertandingannya selalu gagal meraih kemenangan jika berada di Kandang.
Seto Nurdiantoro pun mengungkapkan hasil yang kurang maksimal diraih PSS Sleman.
Ia menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut.
Dilansir dari BolaSport, PSS Sleman sering mengalami hasil kurang maksimal ketika bermain di kandang sendiri selama putaran kedua Liga 1 2019.
Teranyar, dua hasil imbang diraih PSS Sleman ketika menjamu Persipura Jayapura 1-1 dan kedua bermain imbang 2-2 melawan Madura United.
Bermain di kandang sendiri di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, dan mendapat dukungan besar dari suporter belum sanggup membantu PSS Sleman meraih tiga poin maksimal.
Namun selain dua laga home tersebut, catatan kurang maksimal PSS Sleman sudah pernah terjadi pada pertandingan besar lainnya.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jogja, Senin (30/9/2019), sebelumnya PSS Sleman juga sudah banyak kehilangan poin ketika bermain di depan pendukungnya sendiri.
Seperti ketika dibekuk PSIS Semarang dan berbagi angka dengan Semen Padang, Bhayangkara FC, Perseka Lamongan, Barito Putera, dan Persipura Jayapura.
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, mengungkapkan hasil minor yang diraih di markas sendiri cukup dipengaruhi oleh faktor cuaca dan endurance pemain.
Siapa Seto Nurdiantoro?
Dilansir dari wikipedia, Matheus Seto Nurdiantara lahir di Kalasan, Sleman, 14 April 1974.
Ia adalah seorang pemain dan pelatih sepak bola Indonesia yang dulunya menempati posisi gelandang serang.
Seto terakhir bermain untuk klub PSIM Yogyakarta dan telah pensiun pada tahun 2013 yang lalu.
Saat ini ia sibuk melatih klub PSS Sleman di Liga 2 2018.
Seto Nurdiyantara juga memiliki saudara yang aktif di sepak bola nasional, yaitu Yohanes Yuniantara dan Fajar Listyantara.
Namanya dikenal sebagai petualang di Bumi Mataram, pemain dengan ciri khas no. 8 tersebut memang kerap berpindah-pindah klub.
Lahir di Sleman, ia merupakan pemain binaan PSS Sleman ketika muda, setelah sebelumnya membela klub amatir di sekitar tempat tinggalnya, PSK Kalasan.
Namun, kariernya justru melejit setelah menyeberang ke tim rival, PSIM Yogyakarta.
Pelita yang kepincut dengan kemampuan Seto Nurdiantoro, kemudian meminangnya untuk bermain di Jakarta dan Solo.
Ia juga mendapat panggilan timnas Indonesia.
Akan tetapi, rumah baginya tetaplah Sleman.
Selepas dari Pelita Solo, Seto pulang kembali ke dekapan Super Elja dan berhasil membawa PSS Sleman ke masa keemasannya.
Seto Nurdiantoro kembali menyeberang ke Laskar Mataram pada tahun 2005.
Kemudian, Seto merintis karier kepelatihan sebagai asisten pelatih sekaligus pemain di Persiba Bantul yang menjadi juara Divisi Utama pada musim 2010/2011.
Sebelum akhirnya mengakhiri ceritanya sebagai pemain sepak bola di PSIM Yogyakarta.
Tercatat ada tiga periode Seto membela PSIM Yogyakarta. Waktu yang sangat cukup untuk membuat hatinya terpaut di sana.
Jika tidak seluruhnya, setidaknya sebagian dari perasaannya.
Sementara sebagian lain masih tertinggal di Bumi Sembada, tempatnya tumbuh dan dibina menjadi petualang tangguh oleh PSS Sleman.
Data Diri:
Nama: Seto Nurdiantoro
Nama lengkap: Matheus Seto Nurdiantara
Tanggal lahir: 14 April 1974
Tempat lahir: Kalasan, Sleman, Indonesia
Pasangan: Anita Kurniawati
Anak: Nafidza Shadrina Nurdiyantara
Tinggi 169 cm (5 ft 7 in)
Posisi bermain: Midfielder
Karier senior
1990–1995 PSS Sleman
1995–1998 PSIM Yogyakarta
1998–2000 Pelita Solo
2000-2005 PSS Sleman
2005-2009 PSIM Yogyakarta
2009-2011 Persiba Bantul
2011-2013 PSIM Yogyakarta
Tim nasional
1999–2001 Indonesia
Kepelatihan
2013-2015 PSIM Yogyakarta
2015-2016 Tim Pra PON Yogyakarta
2016- PSS Sleman
Sumber berita: https://www.bolasport.com/read/311868606/seto-nurdiantoro-ungkap-sebab-pss-sleman-kerap-raih-hasil-buruk-di-kandang
Foto: TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Seto Nurdiantoro dan Latihan PSS Sleman