FTI UMI Galang Bantuan untuk Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Papua, Rp 22 Juta Terkumpul
Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia
"Mereka tidak menghendaki, para kepala suku tersebut, ditinggalkan oleh penduduk pendatang Papua, karena mereka sudah cukup banyak memberikan kontribusi kepada Papua khususnya di Wamena," ujarnya.
Saat ini, aparat fokus melakukan perbaikan pada fasilitas publik yang rusak.
Nanti jika situasi sudah kondusif dan kondisi psikologis para korban membaik, mereka yang mengungsi akan dikembalikan ke rumah masing-masing.
Diketahui, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.
Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswa di Wamena.
Akibat kerusuhan tersebut, berdasarkan data aparat kepolisian mencatat terdapat 31 korban.(*)