FTI UMI Galang Bantuan untuk Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Papua, Rp 22 Juta Terkumpul
Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia
TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia ( FTI UMI) menggalang bantuan untuk pengungsi korban kerusuhan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
FTI UMI bekerja sama dengan lembaga sosial dan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap ( ACT ) serta Masyarakat Relawan Indonesia ( MRI )
Bantuan digalang berupa uang tunai atau barang lainnya yang sangat dibutuhkan pengungsi.
Penggalangan bantuan dilakukan sejak, Ahad atau Minggu (29/9/2019).
Pada hari pertama hingga kedua, telah terkumpul uang donasi senilai Rp 22.700.000 dari para dermawan.
FTI UMI masih terus menggalang bantuan dan bagi yang ingin mendonasikan uang, diharapkan mentrasnfer uang melalui rekening pada BNI dengan nomor rekening 301 264 656 3 atas nama Rahmaniah Malik.
Sementara itu, ACT dan MRI mendirikan posko dan dapur umum di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar untuk menyambut para pengungsi ayang tiba di Makasaar melalui jalur laut.
5 Tersangka Kerusuhan
Pihak kepolisian sudah menetapkan 5 tersangka terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
"Dari hasil pemeriksaan, lima tersangka sudah ditetapkan oleh Polres Wamena," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019).
Ia belum merinci lebih jauh mengenai peran kelima tersangka.
Namun, Dedi menuturkan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan para pelaku bukan berasal dari Wamena.
Saat ini, Dedi mengatakan bahwa secara umum situasi di Wamena sudah kondusif.
Menurutnya, Kepala Suku Lembah Baliem (Wamena) Agus Hubi Lapago menyesalkan kejadian tersebut.
Agus, ungkap Dedi, berharap agar Wamena tidak ditinggalkan.