24 Warga Sulsel Meninggal, DPRD Sulsel Minta Pemprov Ambil Langkah Pemulangan Warga di Wamena
Berdasarkan data yang diperoleh Ketua Kerukuna Keluarga Sulsel (KKS) di Papua, sudah 24 warga Sulsel meninggal akibat kerusuhan di Mamewa.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif meminta kepada Gubernur Sulsel segera mengambil langka konkret terhadap warga Sulsel yang ada di Wamena Papua.
Berdasarkan data yang diperoleh Ketua Kerukuna Keluarga Sulsel (KKS) di Papua, sudah 24 warga Sulsel meninggal akibat kerusuhan di Mamewa.
Hasim Kipuw Ungkap Keluarganya 2 Malam Tidur di Bukit
Lowongan Kerja SMA D3 S1 - BUMN PT Pegadaian Butuh Karyawan, Daftar Online, Lihat Benefit Jika Lulus
HMJ Matematika Gelar Babak Penyisihan Lomba Cepat Tepat Matematika
Sosok Istri Yasonna Laoly yang Jarang Terekspos, Intip Potret Elisye Widya Ketaren Bersama Keluarga
6 Fakta Baru Perseteruan Atta Halilintar vs Bebby Fey, Ada Rugi Hingga Miliaran Karena Kontrak Batal
Muslimin Bando Minta ke Perpusnas RI Bantu Perpustakaan Digital STKIP Muhammadiyah
"Trkait dengan kejadian di Papua Wamena, DPRD sulsel memohon dengan hormat kepada Pemprov Sulsel, untuk mengambil langkah kongkrit terhada warga Sulsel yang ada di Wamena," kata Syaharuddin Alrif.
Politisi Partai NasDem juga meminta Pemprov agar melakukan pendataan terhadap korban asal Makassar dan segera melakukan pemulangan para warga Sulsel yang ada di Wamena.
Pemprov juga diminta berkoordinasi dengan pihak Pemerintah setempat agar bisa menjaga dan melindungi, harta benda orang Sulsel.

"Saya baru saja berkomunikasi dengan anggota DPRD provinsi Papuan yang juga orang Sulsel menanyakan kondisi masyarakat Sulsel di sana," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, selain korban meninggal ada 1.300 warga mengungsi ke Jayapura akibat kerusuhan di Wamena
Kurang lebih 1.300 warga KKSS umumnya Ibu-ibu dan anak yang ke Jayapura untuk sementara karena belum pulih dalam pelayanan aktivitas masyarakat," tambahnya.
Mansur menjelaskan bahwa khusus bapak-bapak saat ini masih bertahan di Wamena.
Ini lantaran mereka masih berusaha menjaga harta benda dari upaya penjarahan.

"Sedangkan bapak-bapaknya kebanyak masih di Wamena untuk menjaga rumah dan hartanya," paparnya.
Saat ini ia menginformasikan kondisi di Wamena sudah berangsur kondusif.
Hanya saja untuk mengantisipasi serta sejumlah warga masih trauma sehingga masih diungsikan di luar Wamena.
"Kondisi sudah aman dan terkendali di kota Wamena. Tapi karena trauma sehingga mereka sementara keluar Wamena dan ditampung di Auri,"
"Asrama 751 dan tongkonang serta kebanyakan juga ditampung di rumah keluarganya di Jayapura sambil, menunggu situasi stabil secara sempurna," ungkapnya. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur