Proyek Kereta Api Makassar- Parepare Dilanjut, Kejati Beri Target
Menurut Nurdin Abdullah, proyek tersebut merupakan rencana strategis yang harus diselesaikan.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, M Nurdin Abdullah membahas kelanjutan pembebasan jalur kereta api Makassar - Parepare.
Berlangsung di ruang rapat Kejati Sulselbar, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (26/9/2019).
Menurut Nurdin Abdullah, proyek tersebut merupakan rencana strategis yang harus diselesaikan.
Juga sudah diberikan anggaran dari Kementerian Perhubungan RI untuk dikerjakan segera.
Arum Spink Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulsel
VIRAL Sering Berkeliaran di Sekolah Taman Kanak-kanak, Ian Sering Dikira Murid TK, Ternyata. . .
VIDEO: Tak Seperti Daerah Lain, Unjuk Rasa Mahasiswa Toraja Utara Adem Ayem
"Terima kasih kepada bapak Menteri sudah memberikan peluang seluas-luasnya untuk melanjutkan proyek ini," kata Nurdin Abdullah usai rapat dengan seluruh pihak terkait, di Kantor Kejati Sulselbar.
Menurut Nurdin, proyek pembangunan jalur kereta api Makassar- Parepare dikerjakan dan didiskusikan dengan semua pihak yang ada di Sulsel.
Sebab, kata Prof Nurdin, tanpa melalui duduk bersama akan terasa sulit untuk mengerjakan proyek-proyek tersebut.
"Kita jalan sama-sama dengan seluruh pihak dan duduk bersama untuk menyelesaikan masalah yang ada," kata mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Arum Spink Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulsel
VIRAL Sering Berkeliaran di Sekolah Taman Kanak-kanak, Ian Sering Dikira Murid TK, Ternyata. . .
VIDEO: Tak Seperti Daerah Lain, Unjuk Rasa Mahasiswa Toraja Utara Adem Ayem
Untuk itu, Pemprov Sulsel akan mempertajam lagi dengan mengadakan pertemuan dengan Camat, Lurah dan Kepala Desa di daerah yang dilewati jalur kereta api tersebut.
"Proyek strategis kereta api kita, saya kira salah satu kendala kita adalah soal pengadaan lahan.
Dan mudah-mudahan kita pertajam lagi ke kepala dasa, lurah dan camat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Firdaus Dewilmar menambahkan, paling lama pembangunan jalur kereta api ditargetkan akan dikerjakan paling lambat bulan November 2019 ini.
"Jalur dari Tonasa menuju Pelabuhan Garongkong Barru dapat kita selesaikan paling lambat November selesai," kata dia. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: