Dosen UNM Ajari Guru SMKN 1 Gowa Cara Hadapi Persoalan Hukum
Imanuddin Djaya mengatakan, pengabdian dalam bentuk pelatihan SMK Negeri 1 Gowa dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UNM.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ansar
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dua Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM), Risma Niswaty dan Irsyad Dhahri melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kabupaten Gowa.
Kepala SMK Negeri 1 Gowa, Imanuddin Djaya mengatakan, pengabdian dalam bentuk pelatihan SMK Negeri 1 Gowa dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UNM.
Hal itu berdasarkan rilisyang diterima Tribun, Rabu (25/9/2019).
Nasdem Gowa Utamakan Kader Maju Pilkada Gowa 2020
DKP Luwu Utara Bakal Gelar Lomba Foto View Sagu, Berikut Syaratnya
160 Pengurus Karang Taruna Gowa Ikut SKBKT di Sidrap
Kegiatan ini dalam bentuk pelatihan pada guru-guru SMKN 1 Gowa.
Risma Niswaty membawakan materi tentang pembuatan media pembelajaran melalui animasi.
Sedangkan, Irsyad Dhahri membahas tentang bentuk penguatan pengetahuan Hak Asasi Manusia bagi guru SMK.
Salah satu tujuan kegiatan ini yakni memberikan pengetahuan dan ketrampilan membuat media pembelajaran melalui animasi serta penguatan pengetahuan Hak Asasi Manusia bagi guru SMK.
Pelatihan ini untuk memberikan nilai tambah bagi para guru dalam pembelajaran bagi peserrta didik serta memberikan kekuatan dan persiapan bagi guru dalam menghadapi masalah yang selama ini dihadapi oleh guru dalam hal perlindungan hak asasi manusia.
Risma Niswaty menjelaskan, pelatihan ini dapat menambah pengayaan bagi guru dalam pembelajaran media melalui animasi.
Nasdem Gowa Utamakan Kader Maju Pilkada Gowa 2020
DKP Luwu Utara Bakal Gelar Lomba Foto View Sagu, Berikut Syaratnya
160 Pengurus Karang Taruna Gowa Ikut SKBKT di Sidrap
"teknologi telah begitu berkembangn sementara banyak aplikasi yang dapat dimanfaaatkan dalam mendukung pengajaran tersebut," kata Risma Niswaty.
Sementara itu, Irsyad Dhahri menjelaskan, banyak guru yang tidak tahu cara menyikapi ketika berurusan hukum.
"Ketika menghadapi tuntutan dari orang tua siswa atas tuduhan kekerasan yang dialami pada saat memberikan pengajaran di sekolah," katanya.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 30 orang guru beserta kepala sekolah ini diakhiri dgn photo bersama pengabdi dari FIS UNM.
Para guru terlihat sangat antusias dan berharap agar dapat diprogramkan untuk kegiatan lanjutan berupa workshop.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
