Terbongkar 2 Pemicu Jatuhnya Lion Air JT610, Kerusakan Konstruksi hingga Akibat Tindakan Pilot
Wall Street Journal (WSJ) edisi Minggu (22/9/2019) membocorkan intisari hasil investigasi KNKT terhadap kecelakaan Lion Air JT610 pada 29 Oktober 2019
TRIBUN-TIMUR.COM- Wall Street Journal (WSJ) edisi Minggu (22/9/2019) membocorkan intisari hasil investigasi KNKT terhadap kecelakaan Lion Air JT610 pada 29 Oktober 2018 lalu.
Kesimpulan laporan penyelidikan otoritas Indonesia di bawah supervisi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menurut WSJ adalah kesalahan konstruksi pesawat dan beberapa kesalahan pilot menangani insiden itu.

WSJ menulis, temuan penyelidik Indonesia sudah dibagikan kepada Administrasi AS, FAA, dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, NTSB.
Para pejabat AS dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada akhir September untuk membahas laporan tersebut.
Akhirnya Presiden Jokowi Tanggapi Aksi Demonstrasi Mahasiswa Terkait RKUHP, Akankah Dibatalkan?
Pihak Boeing dan FAA diberitakan khawatir dengan kesimpulan dari Indonesia, yang "terlalu menekankan desain dan sertifikasi FAA adalah langkah yang salah," kata WSJ.
Karena kalau itu kesimpulannya, Boeing kemungkinan besar menghadapi gugatan jutaan dolar dari keluarga korban.
Boeing sebelumnya membantah kesalahan konstruksi dan mengatakan bahwa jatuhnya pesawat itu adalah karena "kesalahan pilot."
Juru bicara Boeing kepada kantor berita AFP secara diplomatis menyatakan dengan kalimat "Boeing akan terus mendukung penyelidikan ketika laporan kecelakaan sedang diselesaikan."
Sedangkan pihak FAA dan NTSB menolak berkomentar.
"NTSB mengatakan sedang mempersiapkan pengumuman hasil pemeriksaan mereka sekitar akhir bulan, sekaligus rekomendasi untuk meningkatkan pelatihan pilot dan kru, dan untuk proses sertifikasi FAA," tulis WSJ.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi enggan mengomentari pemberitaan Wall Street Journal mengenai hasil investigasi terhadap kecelakaan Lion Air tipe Boeng 737 Max nomor penerbangan JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018.
Budi mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Budi menjelaskan, sejauh ini salah satu penyebab atas kecelakaan itu ialah kesalahan sistem IT di pesawat Boeing 737 Max. Hal tersebut juga telah diakui pabrikan pesawat asal Amerika Serikat itu.
Akhirnya Presiden Jokowi Tanggapi Aksi Demonstrasi Mahasiswa Terkait RKUHP, Akankah Dibatalkan?
Mengenai dugaan adanya kesalahan konstruksi pesawat hingga kesalahan pilot seperti yang diberitakan Wall Street Journal, Budi enggan memberi komentar.
Budi menyatakan tidak bisa memastikan hingga kapan pesawat jenis Boeing 737 Max dilarang terbang atau grounded.
Akhirnya Presiden Jokowi Tanggapi Aksi Demonstrasi Mahasiswa Terkait RKUHP, Akankah Dibatalkan?