Tribun Wiki
24 September 1999 Terjadinya Tragedi Semanggi II, Begini Kisahnya
Salah satunya, jika disahkan, sejumlah LSM berpandangan, UU PKB akan menjadi pembenaran bagi TNI untuk melakukan operasi militer.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
Beberapa anggota PPRM langsung memadamkannya.
Tak lama kemudian, aparat menyerbu mahasiswa dengan rentetan tembakan dan pukulan.
Situasi ini, tulis Kompas, mengingatkan Tragedi Semanggi I yang terjadi pada November 1998 di lokasi yang sama.
Mahasiswa UI jadi korban
Pada Jumat (24/9/1999) malam, terjadi tembakan membabi buta dari aparat, padahal situasi sudah mengarah damai.
Hal itu terjadi beberapa saat setelah Kapuspen Hankam/TNI saat itu, Mayjen TNI Sudrajat mengumumkan penundaan pengesahan RUU PKB.
Tembakan aparat berasal dari atas truk yang sedang melaju ke arah kumpulan warga dan mahasiswa yang berada di sekitar RS Jakarta.
Lokasi RS Jakarta berada di dekat Kampus Atma Jaya, Jalan Jenderal Sudirman.
Tembakan brutal ini mengakibatkan dua orang tewas di tempat, belasan lainnya mengalami luka-luka.
Pada malam hari, saat warga sudah kembali ke rumahnya dan situasi mulai tenang, kembali terjadi berondongan tembakan di jalan menuju RS Jakarta.
Dua orang tewas, salah satunya Yun Hap, mahasiswa semester 7 Jurusan Elektro, Fakultas Teknik UI.
Tragedi Semanggi
Dilansir dari wikipedia, Tragedi Semanggi menunjuk kepada 2 kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya warga sipil.
Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi Semanggi I terjadi pada tanggal 11-13 November 1998, masa pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan 11 orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan 217 korban luka-luka.