Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Kompas Gramedia Gelar Pameran HUT JO88, Apresiasi untuk Jakob Oetama, Ini Profilnya

Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika ia menjadi editor di mingguan Penabur pada tahun 1956.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Jakob Oetama 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembukaan Pameran HUT JO88 di loby Kompas Gramedia Palmerah Selatan, resmi dibuka pada Senin (23/9/2019).

Mengutip dari Grid.id pameran HUT JO88 merupakan satu dari rangkaian acara yang digelar sebagai bentuk apresiasi kepada sosok Jakob Oetama, salah satu pendiri Kompas Gramedia.

Berlangsung mulai 23 September hingga 4 Oktober, Pameran HUT JO88 memamerkan berbagai karya instalasi bertema Jakob Oetama yang dibuat oleh para unit usaha Kompas Gramedia.

Saiful Bahri selaku GM Corporate Communication Kompas Gramedia menyebut bila acara ini merupakan salah satu bentuk apresiasi bagi Jakob Oetama.

"Acara ini merupakan apresiasi ucapan terima kasih kita kepada founder kita, Bapak Jakob Oetama. Beliau yang telah meletakkan dasar-dasar di Kompas Gramedia," ungkap Saiful Bahri saat ditemui Grid.ID pada Senin (23/9/2019).

Ia menambahkan bila acara ini masih dilanjutkan dengan berbagai rangkaian event lain yang tak kalah seru dan inspiratif.

"Ini baru rangkaian acara pertama, setelah itu ada rangkaian berikutnya pada 26 September, Pak Jakob juga akan memberikan penghargaan kepada FISIP UI. Pak Jakob akan mendedikasikan dua lantai, lantai 5 dan 6 FISIP UI sebagai ruang cendikia Jakob Oetama," jelas Saeful Bahri.

Menurutnya, ruangan khusus ini akan digunakan oleh para peneliti ilmu sosial di FISIP UI.

Diharapkan ruangan ini bisa menjadi rumah untuk melahirkan ide serta pemikiran besar dari para pengajar di sana.

Puncaknya, pada tanggal 27 September 2019, tepat di hari ulang tahun Jakob Oetomo segenap karyawan juga akan melangsungkan doa bersama.

Pada hari spesial tersebut juga akan diselenggarakan acara penghargaan bagi perusahaan yang dirintis dan telah bekerja sama dengan Kompas Gramedia.

"Masih tanggal 27, pagi jam 9 kita memberikan anugerah kolaborasi di mana ada beberapa perusahaan yang telah bekerja sama dengan Kompas Gramedia yang dirintis oleh Bapak Jakob Oetama akan kita berikan apresiasi berupa penghargaan namanya 'Anugrah Kolaborasi' di Menara Kompas. Ini masih satu rangkaian dari hari ulang tahun Pak Jakob," papar Saeful.

Tak sampai di situ, para karyawan juga bisa memberikan kado untuk founder Kompas Gramedia itu.

"Semua karyawan hingga hari ini boleh memberikan hadiah ulang tahun untuk Pak Jakob tanpa batasan apapun, nanti kita ramai-ramai akan serahkan ke beliau pada saat tanggal 27 September," tutupnya.

Jakob Oetama

Mengutip dari wikipedia.org Dr (HC) Jakob Oetama, adalah jurnalis senior Indonesia dan juga seorang taipan media; pendiri dan pemilik Kompas Gramedia Group, grup media terbesar di Indonesia.

Bersama dengan P.K. Ojong, ia mendirikan Harian Kompas pada tahun 1965, salah satu surat kabar terkemuka di Indonesia.

Ia lahir di desa Borobudur, Magelang 27 September 1931)

Dia berhasil mengelola surat kabar bersirkulasi nasional di tengah keadaan represif; menavigasi kebijakan harian Kompas di seluruh rezim otoriter Suharto (1965–1998), yang cukup menindas terhadap kebebasan pers dan media.

Kepribadiannya yang tenang, sederhana, sopan dan lembut tercermin dalam pendekatan jurnalistik dan sikap medianya, yang menawarkan apa yang disebut jurnalisme damai, dan berhasil membuka cakrawala baru pers yang sepenuhnya modern, akuntabel, bertanggung jawab, tidak partisan, dan memiliki perspektif jauh ke depan.

Bisnis medianya mencakup sedikitnya 50 publikasi, termasuk harian Kompas yang sangat dihormati, sementara perusahaan itu juga memiliki lebih dari 100 toko buku di seluruh Indonesia.

Dorongan terbaru ke dalam bisnis televisi, meluncurkan Kompas TV pada tahun 2011.

Minat Kompas di sektor properti, yang termasuk jaringan hotel Santika, saat ini berkonsentrasi pada ruang konvensi.

Pada 2013 Jakob Oetama terdaftar sebagai orang Indonesia terkaya ke-26, dengan kekayaan bersih senilai $ 1,3 miliar.

Saat ini ia adalah Presiden Direktur Grup Kompas Gramedia, anggota dewan pengurus Asosiasi Jurnalis Indonesia, penasihat konfederasi wartawan ASEAN.

Penerima penghargaan Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973, dan penerima Honoris Causa dalam komunikasi dari Universitas Gajah Mada pada 17 April 2003.

Jakob Oetama masih aktif sebagai peserta dalam debat dan dialog tentang isu-isu nasional dan pendukung seni yang hebat, dengan mendirikan galeri Bentara Budaya di Jakarta, Yogyakarta dan Bali.

Kehidupan awal dan pendidikan

Jakob Oetama lahir dari keluarga Jawa sederhana yang berlatar belakang Katolik, tinggal di sebuah desa dekat candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Jakob adalah putra seorang guru di Sleman, Yogyakarta. Orang tuanya mengarahkannya untuk menjadi pendeta atau guru, mengikuti jejak ayahnya. Jakob menyelesaikan pendidikan dasarnya di Yogyakarta, dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta (1951).

Pada awal karirnya, ia bekerja sebagai guru di SMP Mardiyuwana di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, dan kemudian ke SMP Van Lith di Jakarta.

Ia juga bekerja sebagai editor di mingguan Penabur di Jakarta.

Ia melanjutkan pendidikan mengajar jurusan pendidikan sejarah dan lulus pada tahun 1956.

Jakob kemudian melanjutkan studinya di pendidikan tinggi jurnalisme di Jakarta dan lulus pada tahun 1959, ia juga belajar di Universitas Gajah Mada jurusan jurnalisme dan lulus pada tahun 1961.

Karier

Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika ia menjadi editor di mingguan Penabur pada tahun 1956.

Pada tahun 1963, ia mendirikan majalah Intisari dengan mitra bisnisnya dan juga sesama jurnalis, P.K. Ojong, yang terinspirasi oleh majalah Reader's Digest AS.

Dua tahun kemudian, pada 28 Juni 1965, juga dengan Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas.

Sirkulasi harian Kompas tumbuh dari sirkulasi awal 4.800 eksemplar pada tahun 1965 menjadi sekitar 500 ribu pada tahun 2014.

Sejak tahun 1969, ia telah menjadi surat kabar berbahasa nasional terbesar di Indonesia.

Kompas mencapai puncaknya sirkulasi pada tahun 2004, ketika sirkulasi harian mencapai sekitar 530 ribu eksemplar, dan edisi Minggu, 610 ribu eksemplar.

Jumlah pembaca mencapai 2,25 juta. Pada tahun 2014 peredarannya mencapai 507 ribu, dengan 66% beredar di Jabodetabek.

Pada 1980-an, Kompas Gramedia Group sebagai holding company mulai tumbuh dan berkembang, terutama dalam bisnis komunikasi.

Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki sejumlah perusahaan di berbagai lini bisnis, mulai dari media, toko buku, percetakan, radio, hotel, penyelenggara acara, stasiun televisi, hingga lembaga pendidikan dan universitas.

Bersama dengan Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H. G. Rorimpandey dan Harmoko; Jakob Oetama juga mendirikan Jakarta Post, koran berbahasa Inggris Indonesia.

Pada hari ulang tahun Kompas yang ke-50 pada tanggal 28 Juni 2015, Jakob Oetama mengucapkan terima kasih atas berkah dari panjang umur media, menghargai kepercayaan, kontribusi dan dedikasi seluruh orang yang mendukung harian Kompas.

Dia juga menyatakan komitmen media untuk selalu menjadi cerminan sejati Indonesia dan tujuannya; sebuah masyarakat maju, tercerahkan, damai dan harmonis yang menghargai pluralisme, sebagaimana dirangkum dalam moto nasional Bhinneka Tunggal Ika.

Dia juga menyatakan bahwa tantangan saat ini untuk bisnis surat kabar konvensional adalah untuk bertahan dan berjuang di era multimedia, multichannel dan multiplatform di lingkungan media konvensional dan digital.

Biodata

Nama lengkap: Jakob Oetama

Tempat, tanggal lahir: Magelang, 27 September 1931

Pekerjaan: Direktur Utama dan Pendiri Harian Kompas

Tahun aktif: 1965 - sekarang

Orang tua

Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo (ayah)
Margaretha Kartonah (ibu)

Saudara:

Soenarko (adik)
Prayogo (adik)
Hendroatmodjo (adik)

https://www.grid.id/read/041861300/pameran-hut-jo88-bentuk-apresiasi-kompas-gramedia-untuk-jakob-oetama?page=2

Sumber foto: (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved