Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Alasan Nur Fikayanti Kabur dan Tak Mau Digauli di Malam Pertama oleh Suami Sah

Ini Alasan Nur Fikayanti Kabur dan Tak Mau Digauli di Malam Pertama oleh Suami Sah

Editor: Ilham Arsyam
Instagram
Nur Fikayanti 

Ini alasan dan penyebab Nur Fikayanti Kabur dan Tak Mau Digauli di malam pertama oleh Suami Sah

TRIBUN-TIMUR.COM - Nur Fikayanti (19), gadis asal Bulukumba Sulawesi Selatan viral.

Foto Nur Fikayanti dengan busana pengantin Bugis Makassar mendadak disebar warganet di media sosial.

Keterangannya Nur disebutkan kabur di malam pertama pernikahannya.

Padahal pada foto tersebut Nur yang tak tampak menujukkan ekspresi sedih.

Nur Fikayanti yang sudah resmi menjadi istri Haris (23) diduga kabur bersama kekasih lamanya beberapa hari setelah resepsi pernikahan.

Baca: 3 LINK LIVE STREAMING TV Online Indosiar PSM Makassar vs Persikabo, Nonton di HP via Vidio Premier

Yang memilukan, Haris rupanya belum sekalipun menyentuh sang istri.

Setiap kali Haris ingin menunaikan kewajiban sebagai suami selalu ditolak Nur.

Haris mencoba bersabar. Tapi kesabaran Haris tak berbuah manis.

Justru kepahitan dan kekecewaan yang didapat pria ini.

Nur tiba-tiba menghilang dari rumahnya.

“Ia istri saya kabur dari rumah karna tak mau disentuh selama saya selesai menikah,”ungkap Haris Senin (16/9/2019).

Alasan Perjodohan

Saat hendak dikonfirmasi, Naila salah satu keluarga menjelaskan pernikahan Haris  dan Nur Fikayanti karena 
perjodohan.

Namun, sebelum perjodohan  disetujui  Nur Fikayanti sudah sempat ditanya sebelum dilanjurkan pernikahan.

“Ia dijodohkan, sebelum terjadi pernikahan anak ini sempat ditanya sama keluarga juga dan Naila terus dia mau,” ujar Naila.

Ironinya, setelah pernikahan itu usai, Haris dan keluarganya pun merasa tertipu dengan tindakan Nur Fikayanti yang kabur itu.

Tak ayal, diakui Naila pihak keluarganya pun sudah berusaha melacak keberadaan Nur Fikayanti.

Namun hasilnya nihil.

Tak tinggal diam, pihak keluarga Haris melaporkan kejadian ini ke Polsek Borongrappoa, kecamatan Kindang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Kejadian yang menimpa Haris ini dibagikan di akun media sosial @makassar_iinfo hingga viral.

Warganet menyoroti kejadian malang menimpa Haris tersebut.

Kebanyakan warganet mengomentari tentang perjodohan dan tindakan pengantin wanita.

Seperti yang ditulis @librarif_, "Ka klo ndmawko disentuh , jngnko menikah."

@kaylanyaa, "Semoga bukan perjodohan di paksa Karna Agama pun melarang pernikahan yang di paksakan. Semoga segera pulih masalahnya."

@destrilolongann, "tujuan nikah apa coba?"

@muhammad.ghazyalgiff, "Suek kalo nda mau ko di nikahi bilang memang mko blammatsss jangan ko kasi gitu orang,baru minta mako lagi uang panai puluhan juta, helloww Ini pernikahan atau jual beli anak kahh?."

Nasib Haris Serupa dengan Jayadi

Jayadi Kusuma Bin Masing (31) warga asal Maroangin, Kelurahan Cina, Kecamatan Pammana, Wajo, Sulawesi Selatan meradang.

Pria kelahiran Maroangin 14 Mei 1986 yang berprofesi sebagai tukang bengkel ini melaporkan mertuanya Abu Bakar(48) ke Polsek Ajangale, Bone.

Jayadi merasa ditipu usai menikahi putri Abu Bakar, Novi Kolopaking (18) pada 2 Juli lalu.

Menurut Jayadi Abu bakar menjamin jika Novi akan menyukainya setelah menikah.

Namun baru lima hari usia pernikahannya, Novi kabur dari rumah orangtua Adi, tepatnya Kamis (6/7/2017) malam.

Jayadi dan Novi Kolopaking tampak mesra di pesta pernikahan mereka
Jayadi dan Novi Kolopaking tampak mesra di pesta pernikahan mereka ()

Merasa ditipu, Jayadi mendatanginya Abu Bakar lalu meminta uang panaik dan mahar dikembalikan.

Sayangnya, keluarga Novi menolak.

Alasannya uang panaik itu sudah habis dibelanjakan.

Adi, panggilan Jayadi, mengaku untuk mempersunting gadis yang baru setahun lulus SMA itu, ia mengeluarkan dana sebesar Rp 90 juta.

Jumlah itu terdiri dari uang panai Rp 30 juta, mahar 12 gram emas, satu karung terigu dan gula.

"Saya habis sekitar Rp 90 juta, keluarga saya juga malu," kata Jayadi Kusuma Bin Masing (31) melalui sambungan telepon kepada TribunBone.com, Rabu (2/8/2017).

Adi sempat menunggu itikad baik keluarga mempelai wanita untuk mengembalikan uang panai Rp 30 juta.

Namun tak kunjung permintaannya dipenuhi, ia pun menempuh jalur hukum.

Kapolsek Ajangale AKP Gani mengaku telah menerima laporan tersebut.

"Kami sudah terima laporannya secara resmi, kita juga sudah melakukan pemeriksaan pelapor," kata AKP Gani.

Dalam laporannya, pelapor, Jayadi meminta terlapor, Abu Bakar mengembalikan uang panai Rp 30 juta dan mahar 12 gram emas.

SMS Terakhir

Baru lima malam menikmati enaknya jadi pengantin baru, Jayadi Bin Masing (31) harus gigit jari.

Istrinya  Novi kolopaking (18) yang dinikahi 2 Juli 2017 diam-diam meninggalkan rumah Kamis malam 6 Juli 2017.

Hal ini tentu mengejutkan Adi, panggilan Jayadi.

Bagaimana tidak, tak ada percekcokan sebelumnya.

Jayadi mengaku sesaat sebelum sang istri pergi, ia meminta dibelikan soto ayam, tak jauh dari rumahnya.

Jayadi yang begitu mencintai istrinya itu kemudian menuruti.

Tanpa pikir panjang Jayadi meluncur ke penjual soto ayam.

Tak lama berselang ia pun kembali dengan sekantong soto ayam di tangannya.

Melihat kondisi rumah sepi Adi memanggil-manggil Novi.

Namun sang pujaan hati takj kunjung kelihatan batang hidung.

ia pun menemui mertuanya Abu bakar. Namun Novi tak ada di rumah mertua.

Tak lama kemudian Adi pun merima pesan singkat.

"Mohon maaf, saya tidak bisa jalani hubungan ini," kata Jayadi menirukan SMS.

Jayadi menatap ponselnya penuh nanar.

Belum Sempat 'Dianu'

Jayadi mengaku menuruti semua permintaan istrinya.

Salah satunya, adalah tidak digauli dia awal-awal pernikahan.

"Saya belum pernah sentuh juga, belum pernah berhubungan layak suami-istri. Karena istri saya bilang, jalani saja dulu," ungkap Jayadi.

Hal itu turut dibenarkan Kapolsek Ajangale AKP Gani.

"Salah satu pengakuannya itu, katanya belum pernah disentuh," kata AKP Gani.

Jayadi menuruti hal itu, pasalnya ia percaya dengan garansi mertuanya Abu Bakar yang menyebut Novi bakal menyukai suatu waktu nanti.

Diakui Jayadi keduanya memang menikah tidak dalam proses pacaran.

Layaknya kisah Siti Nurbaya, Novi pun sedikit dipaksa oleh orangtuanya untuk menikah.

Bedanya Siti Nurbaya memilih mengabdi kepada Datuk Maringgit pasca nikah, sementara Novi memilih jalan pintas meninggalkan Adi, kabur entah kemana.

Jayadi menunggu tiga minggu, sebelum akhirnya melapokan kasus ini ke Polsek Polsek Ajangale, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Adi melaporkan kehilangan istri sekaligus melaporkan mertuanya Abu Bakar dengan dugaan penipuan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved