Penyebab Johan Budi 'Tinggalkan' Jokowi, Minta Maaf
Penyebab Johan Budi 'tinggalkan' Jokowi, minta maaf. Kini, Johan Budi Sapto Prabowo atau Johan Budi SP bukan lagi juru bicara Istana.
TRIBUN-TIMUR.COM - Penyebab Johan Budi 'tinggalkan' Jokowi, minta maaf.
Kini, Johan Budi Sapto Pribowo (53) atau Johan Budi SP bukan lagi juru bicara Istana.
Johan Budi SP pamit dari Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.
Sebab, ia akan segera dilantik sebagai anggota DPR periode 2019-2024 pada 1 Oktober.
"Saya sudah pamit ke Presiden Rabu kemarin," kata Johan Budi kepada Kompas.com, Jumat (13/9/2019).
Lalu, Johan Budi juga sudah pamit dari grup WhatsApp yang berisi wartawan Istana dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.
"Dengan ditetapkannya saya sebagai anggota DPR periode 2019-2024, berakhir pula tugas saya sebagai staf khusus presiden. Izin pamit kepada teman-teman yang sangat luar biasa," kata Johan Budi.
"Mohon maaf jika selama saya bertugas sebagai staf khusus presiden ada salah kata dan tindakan sekaligus ucapan terima kasih atas kerja samanya selama ini," tulis Johan Budi.
"Mari kita dukung dan support penuh kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi dalam melaksanakan tugas ke depan," kata dia.
Johan Budi menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi sejak Januari 2016.
Sebelum masuk Istana, ia Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pada Pileg 2019, ia memutuskan bergabung dengan PDI-P dan menjadi calon anggota legislatif dari partai berlambang banteng itu. Johan yang maju di dapil Jawa Timur VII meraih 76.395 suara.
Profil Johan Budi
Disalin dari laman Wikipedia.org, Johan Budi lahir di Mojokerto.
Tahun 2015 ia menjadi Pelaksana tugas (Plt) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2015 untuk menggantikan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang diberhentikan sementara karena statusnya sebagai tersangka.
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Deputi Pencegahan KPK, Juru Bicara KPK dan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.
Ia bekerja di KPK sejak lembaga KPK dibentuk, sebelumnya ia adalah seorang wartawan.
Pada tahun 2006 sampai dengan 2014 Johan Budi adalah juru bicara KPK.
Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.
Johan Budi sendiri sudah tiga periode menjadi juru bicara KPK.
Pada Juli 2011, dia sempat menyatakan mundur dari jabatannya sebagai juru bicara KPK saat kasus wisma atlet disidik.
1. Riwayat pendidikan:
SMPN 2 Mojokerto (1981)
SMAN 1 Sooko Mojokerto (1984)
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (1992)
2. Riwayat pelatihan:
Kursus Jurnalistik dan Public Relations Universitas Indonesia (1988)
Kursus Public Relations dan Jurnalistik di Mahkamah Agung (1977)
Kursus Jurnalistik Cetak dan Televisi di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) and ABC News Melbourne, Australia (2002)
3. Karier:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi (1992–1996)
Kolumnis Harian Media Indonesia (1994–1999)
Reporter dan editor Majalah Forum Keadilan (1995–2000)
Editor kolom politik Majalah Tempo (2000–2001)
Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri di Tempo (2002–2003)
Editor kolom nasional Majalah Tempo (2003–2004)
Editor kolom investigasi di Majalah Tempo (2004–2005)
Dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul (2004–2005)
Juru Bicara KPK (2006–2014)
Deputi Pencegahan KPK (2014–2015)
Plt Pimpinan KPK (2015)
Juru Bicara Kepresidenan (2016–sekarang)
4. Penghargaan:
Praktisi Terbaik dalam bidang hubungan masyarakat oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Public Relation Network.
The Golden Speaker dari Rakyat Merdeka Group (2013).(*)