Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Kemungkinan Alasan Thareq Kemal Habibie Memakai Penutup Mata Sebelah Bak Nick Fury

3 Kemungkinan Alasan Thareq Kemal Habibie Memakai Penutup Mata Sebelah Bak Nick Fury

Editor: Ilham Arsyam
Youtube KOMPAS TV
Thareq Kemal Habibie Memakai Penutup Mata 

3 Kemungkinan Alasan Thareq Kemal Habibie Memakai Penutup Mata Sebelah Bak Nick Fury

TRIBUN-TIMUR.COM - Putra bungsu almarhum BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie mencuri perhatian karena penampilannya.

Thareq Kemal Habibie mengenakan penutup mata sebelah.

Penutup mata itu tetap ia gunakan meski memakai kacamata. 

Ternyata hal itu sudah berlangsung lama.

Saat menjenguk dan melayat Ibu Ani Yudhoyono, Thareq Kemal Habibie juga berpenampilan demikian.

Namun hingga kini belum diketahui apa alasan Thareq Kemal Habibie mengenakan penutup mata tersebut.

Berdasarkan penelusuran TRIBUN TIMUR.COM ternyata Thareq Kemal Habibie mengalami kerusakan saraf pada mata yang disebut glaukoma.

Hal tersebut disampaikan pemilik akun @deshie.susanti saat menjawab pertanyaan @gengsuryadi.

@gengsuryadi bertanya: Maaf min,itu mata beliau kenapa min harus pake penutup spt itu

@deshie.susanti menjawab: kalo ga salah glukoma. Mohon maaf apabila ada salah

Bukan Gaya-gayaan, Ini Alasan Thareq Kemal Habibie Gunakan Penutup Mata, Terungkap di Instagram
Bukan Gaya-gayaan, Ini Alasan Thareq Kemal Habibie Gunakan Penutup Mata, Terungkap di Instagram (Screen IG @aditya_bosky_raharjo)

Banyak yang Tanya, Alasan Thareq Kemal Putra BJ Habibie Selalu Pakai Penutup Mata ala Bos Avengers

Segini Warisan yang Ditinggalkan Almarhum BJ Habibie untuk Bangsa Indonesia dan Dunia

Ruas Jalan Nepo Barru Kampung Masa Kecil BJ Habibie Rusak Parah, Begini Kondisinya

Namun Glukoma bukan satu-satunya alasan orang memakai penutup mata demikian.

Dalam sebuah artikel disebutkan bahwa ada 2 alasan lain.

Alasan pertama karena mata orang yang memakai alat itu sedang sakit.

Alasan kedua digunakan untuk terapi Amblyopia.

Amblyopia atau mata malas adalah berkurangnya penglihatan yang terjadi karena otak mengabaikan gambar yang diterima dari mata.

Diberitakan sebelumnya, putra kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie yang pertama kali menjelaskan jika ayahanda tercinta meniggal dunia karena faktor usia.

"Alasan kenapa meninggal adalah karena sudah menua dan memakan usia. Kemarin saya katakan bahwa gagal jantung yang mengakibatkan penurunan itu, kalau memang organ-organ itu degenerasi melemah, menjadi tidak kuat lagi," kata Thareq Kemal Habibie menjelaskan.

"Maka, tadi jam 18:05, jantungnya dengan sendiri menyerah. Sampai titik terakhir saya masih ada di situ. Hari ini 11 September 2019 jam 18:05, Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, sudah meninggal," kata Thareq Kemal Habibie lebih lanjut.

Dijelaskan, tim dokter sudah membuat tempat terbaiknya.

"Tidak ada yang bisa dibuat apa-apa lagi mohon doanya, terima kasih. Mohon pengertian bahwa kami dalam keadaan berduka. Terima kasih terima kasih banyak," ujarnya.

Profil Ilham Habibie, Pelanjut BJ Habibie

Salah satu yang diharapkan melanjutkan perjuangannya yakni putranya Ilham Akbar Habibie akrab disapa Ilham Habibie.

Bagaimana sepak terjangnya?

Cek selengkapnya di sini:

Mantan kepala negara yang dikenal cerdas dengan IQ di atas rata-rata orang biasa hingga dikenal masyarakat dunia.

Penemuannya tentang teknologi bagian pesawat sebagai bukti betapa cerdasnya pria ini.

Meski tak lagi menjabat dan tidak lagi berpolitik aktif, gebrakannya dalam dunia sains masih diakui dunia.

Selain itu, pria asal Sulsel ini tersohor dengan kisah cintanya dengan almarhumah istrinya Ainun.

Bukunya laris manis dan menggerakan sineas Indonesia menuangkannya dalam sebuah film berjudul sama dnegan bukunya, Habibie-Ainun.

Seperti bukunya, filmnya juga menembus jutaan penonton.

Beda dengan urusan kesuksesan dan asmaranya yang kerap dibahas, tak banyak yang tahu tentang kehidupan anaknya.

Yap, bisa dibilang sunyi dari pemberitaan. 

Ia tidak sepopuler anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono apalagi anak Presiden Joko Widodo. 

Tapi kisah cukup menarik disimak ketika ayahnya naik jabatan menjadi seorang Presiden. 

Flashback, ternyata saat itu, Ilham Habibie sama sekali tidak mengetahui ayahnya menjadi Presiden. 

Meski sudah dewasa, karena keterbatasan jarak membuat Ilham sedikit lambat mengetahui. 

Ilham bercerita saat ayahnya diangkat jadi presiden, ia sedang berada di Berlin.

Sehingga ia tidak mengetahui kabar tersebut secara langsung, melainkan dari televisi.

 "Kebetulan waktu kejadian 21 Mei itu saya tidak di Indonesia, saya lagi kerja di Air Show di Berlin, jadi malem-malem bapak saya telpon, gak saya angkat. Dikatakan tolong nyalain TV, saya baru sadar, wah ada sesuatu yang terjadi," kata Ilham, saat diwawancarai di acara Rosi, Kompas TV, beberapa lalu.

Setelah melihat peristiwa itu, Ilham memutuskan hari itu juga ia bertolak ke Indonesia.

Dalam pembicararaan tersebut terungkap tentang kemampuan bahasa Indonesia Ilham kala itu tidak mumpuni.

Dia mengatakan jika dirinya harus les bahasa Indonesia agar lancar berbahasa.

Mulanya, Rosi, sebagai pembawa acara mengatakan kehebatan Ilham yang bisa membaca di umur 4 tahun.

Namun, ketika pulang ke Indonesia dirinya harus les terlebih dahulu.

"Harus les bahasa Indonesia dahulu ketika pulang ke Indonesia, dan guru lesnya adalah bapak Yus Badudu?," tanya Rosi pada Ilham, dikutiop tribuntimur dari Wartakota

Anak Habibie itu  menjawab jika gurunya adalah Hari Mukti Krida Laksana.

Setelah belajar les pada Hari Mukti, dia ngaku belum begitu lancar berbahasa Indonesia waktu itu.

"Waktu itu masih belum (pintar bahasa Indonesia), sekarang ada kemajuan," Jawab pria berkepala plontos ini.

Seakan mengetes, ketika ditanya beberapa bahasa yang tenar namun bukan bahasa baku, Ilham pun sedikit mengerti.

Ternyata, penyerapan beberapa bahasa 'gaul' itu justeru datang dari anaknya.

"Apa artinya baper?" tanya Rosi.

"Bawa perasaan, saya tahu dari anak saya," jawab Ilham sambil tertawa.

Namun ketika ditanya 'woles aja', Ilham tidak mengetahui maksud itu.

Sementara itu, diberitakan dari Kontan.co.id, saat ini Ilham Habibie telah menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Muamalat.

"Ada pergantian Komisaris Utama, menjadi Ilham Habibie, yang sebelumnya mundur," katanya.

Sebagai informasi, Ilham Habibie saat ini menjabat sebagai Chairman di PT Orbit Ventura Indonesia, sebagai komisaris Independen PT Inter Media Capital Tbk, Chairman PT Industri Mineral Indonesia, sebagai komisaris PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk serta Chairman PT Ilthabi.

Putra dari mantan Presiden ketiga Republik Indonesia (RI) B.J. Habibie ini juga turut aktif dalam organisasi di antaranya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sebagai Vice Chairman, ICC Indonesia sebagai President, Masyarakat Ekonomi Syariah sebagai Member of Board of Trustees, The International Islamic Forum for Science, Technology and Human Resources Development (IIFTIHAR) sebagai Secretary General.

Lanjutkan Mimpi

Diwartakan Kompas.com, sebelum tutup usia, Habibie tengah merajut asa memujudkan pesawat buatan bangsa Indonesia.

Perusahaan yang ia bangun bersama putranya Ilham Akbar Habibie, Ragio Aviasi Industri, sedang menggarap proyek bernama R80 yang rencananya akan diproduksi massal pada tahun 2024.

Pada tahun 2013, Habibie memperkenalkan rancangan pesawat R80 dan meminta bantuan Presiden Jokowi dalam proses pembuatannya.

"Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian Indonesia. Bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut menyumbang dalam arti mengatakan 'silakan' karena industri pesawat terbang seperti Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama," ujar Habibie kepada Jokowi saat menunjukkan miniatur R80.

Ilham Habibie dan mock up pesawat R80
Ilham Habibie dan mock up pesawat R80 (IST)

Uniknya, Habibie juga mengajak masyarakat patungan membangun pesawat tersebut dengan menggalang dana melalui Kitabisa.com.

Target awal penggalangan dana ini adalah Rp 5 miliar. Angka itu memang jauh dari kebutuhan prototipe pesawat R80 yang memperkirakan mencapai Rp 200 miliar.

Total kebutuhan dana untuk skala industri bahkan sebesar Rp 20 triliun.

Namun, angka itu dirasa cukup untuk modal awal mereka.

Sebagai bagian dari kebanggaan yang ingin dibangun bersama atas pesawat R80, para pendonor berpeluang mendapatkan reward.

Miniatur Pesawat Terbang R80 yang dipamerkan pada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Habibie Festival 2017 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).
KOMPAS.com/Kristian Erdianto
Miniatur Pesawat Terbang R80 yang dipamerkan pada Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Habibie Festival 2017 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved