Lihat Aksi PSK di Makassar, Saat Razia Dinas Sosial Pilih Lari & Masuk Got Sempit, Begini Ceritanya?
Operasi Penertiban PSK oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) dipimpin Kadis Sosial Kota Makassar Dr Mukhtar Tahir dan diwarnai aksi kejar-kejaran
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Arif Fuddin Usman
Lihat Aksi PSK di Makassar, Saat Razia Dinas Sosial Pilih Lari & Masuk Got Sempit, Begini Ceritanya?
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Sosial Kota Makassar melakukan razia dan operasi penertiban pekerja seks komersiil (PSK) yang beroperasi di sejumlah titik di Kota Makassar, Selasa (10/9/2019) dini hari.
Operasi Penertiban PSK oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) pada dini hari ini dipimpin Kadis Sosial Kota Makassar Dr Mukhtar Tahir dan sempat diwarnai aksi kejar-kejaran.
Sejumlah waria dan PSK yang tidak ingin diamankan oleh petugas, memilih melarikan diri.
Baca: Preview PSM vs PSIS - Darije Kalezic Tak Mainkan Ezra Walian? Ini Masalah Eks Ajax! Terancam Sepi
Baca: Jelang PSM vs PSIS - Kabar Buruk, Ezra Walian Kemungkinan Absen, Siapa Penyerang? Ini Kata Darije
Jadi saat melihat kedatangan Tim TRC Dinsos Kota Makassar yang didampingi personel Kepolisian dan Satpol PP, PSK berhamburan.
Saat operasi diamankan sejumlah PSK. Mukhtar Tahir mengatakan, operasi dilakukan untuk membongkar praktik perdagangan manusia di Kota Makassar.
Dan saat Operasi Penertiban yang berlangsung di Jl Sungai Limboto, Kecamatan Ujungpandang, Makassar, sejumlah PSK lari tunggang-langgang.
Kabid Seksi Rehabilitasi Tuna Susila Kota Makassar Suhartiny yang dikonfirmasi tribun mengungkapkan, ada satu PSK yang hendak diamankan nekat masuk ke dalam got.
Padahal got saluran air tersebut cukup sempit, berukuran 80x50 cm. PSK itu memilih bersembunyi di dalam gorong-gorong.
"Ada satu WTS (wanita tuna susila) yang lari masuk ke dalam got, terus sembunyi di dalam," kata Suhartiny.
Baca: Timnas Indonesia vs Thailand - Simon McMenemy Cari Cara Matikan Chanatip, Begini Prakiraan Pemain
Baca: 2 LINK LIVE STREAMING Live MolaTV & TVRI Timnas Indonesia vs Thailand - Nonton di HP Tanpa Buffer
"Diminta keluar tidak mau, jadi sempat ada di pikiranku kalau dikasih gas air mata pasti keluar," lanjutnya.
"Tapi polisi bilang bahaya, takutnya dia pingsan di dalam got, jadi tidak jadi dan kita bergeser ke lokasi lain," lanjutnya.
Karena tidak ingin memaksa PSK tersebut keluar, petugas akhirnya meninggalkannya di dalam got sempit dan berbau busuk tersebut.
PSK di Bawah Umur
Selain menyasar waria dan PSK dewasa, TRC Dinas Sosial Kota Makassar juga menjaring seorang PSK di bawah umur.
PSK dibawah umur itu, kata Suhartiny, ternyata merupakan korban perdagangan manusia.
"Ada satu WTS usianya sekitar 15 tahun, saat diamankan dia dalam kondisi mabuk, matanya memerah."
"Pengakuannya baru dikasih minum obat sama ayah angkat (papi/mucikari)," ujarnya.
Namun, kata Suhartiny, saat diminta untuk menunjukkan pali atau mucikarinya, sang PSK di bawah umur itu enggan menjawab.
"Pulangnya pi baru kita tahu bahwa ini anak (PSK di bawah umur) korban perdagangan," jelas Suhartiny.
Baca: Beda Franda, Samuel Zylgwyn, hingga Gibran Rakabuming, Tak Masalah Nama Jan Ethes Ditiru Anak Lain!
Baca: Jalan Bareng Jokowi, Jan Ethes Terciduk Marah ke Pengunjung Mall, Apa Gara-gara Mau Punya Adik ya?
"Setelah WTS lainnya yang dewasa bercerita bahwa dia diperdagangkan dan upahnya setelah melayani hidung belang itu tidak diberikan ke dia," ujarnya.
Sekali kencan, anak di bawah korban pedagangan manusia itu, kata Suhartiny dibanderol dengan tarif Rp 400 ribu.
"Awalnya kata temannya yang WTS dewasa, dia itu diculik lalu dipekerjakan sama papinya," ungkap Suhariny.
Selain menyasar PSK yang ada di tepi Jl Sungai Limboto, Tim TRC Dinsos Kota Makassar juga menyasar wisma yang tidak jauh dari lokasi itu.
Hasilnya dua pasang remaja dan seorang remaja waria terciduk di dalam kamar.
"Saat kita buka kamarnya mereka hanya ngumpul-ngumpul biasa," jelasnya.
"Entahlah kalau ada rencana pesta seks atau apa. Tapi pengakuannya hanya ngumpul-ngumpul," tuturnya.
Dalam razia itu, Tim TRC berhasil mengamankan tujuh pekerja seks komersial (PSK).
Dari tujuh PSK, tiga diantaranya masih di bawah umur atau di bawah 16 tahun. Selain itu, juga diamankan lima orang waria
Mereka yang diamankan kini dibawa ke Unit Pelayanan Terpadu Rumah Pembinaan Trauma Center (UPT-RPTC), Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar.
PSK di Lampung
Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Pringsewu merazia sejumlah tempat yang disinyalir digunakan untuk transaksi maksiat, beberapa waktu lalu.
Diantaranya Jalan Kesehatan Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Petugas Sat Pol PP mengamankan tiga wanita paruh baya yang disinyalir sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
Kepala Bidang Penegak Perundang-Undangan Sat Pol PP Pringsewu Maulidin Ansyori mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka cipta kondisi ketertiban umum dalam rangka ramadhan.

"Kami menerima laporan tentang penjaja seks di tempat umum, terutama di Jalan Kesehatan," ungkap Maulidin.
Atas laporan tersebut, Maulidin bersama anggotanya melaksankan razia. Pihaknya mendapati tiga perempuan yang diduga PSK. Kemudian digelandang ke kantor Sat Pol PP Pringsewu.
Ketiganya yakni Ya (36) warga Kelurahan Pringsewu Selatan, Wa (45) Kelurahan Pringsewu Timur dan Ma (50) warga Kecamatan Gadingrejo.
Mereka mengaku kerap mangkal di Jalan Kesehatan sejak bertahun-tahun. Meskipun sudah berumur, ada saja yang menggunakan jasanya.

Ya mengatakan, pengguna jasa mereka dari berbagai kalangan. Tidak hanya orang yang sebaya, melainkan juga yang usia jauh di bawahnya.
"Pelanggannya, ya tua muda, yang penting duit," ungkapnya.
Ya pun mengaku sering melayani pelanggan yang setatusnya pelajar. (tribun-timur.com).
Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba.