Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Sekali Mobil Jokowi Mogok di Pontianak, Setelah Mempawah di Universitas Tanjungpura, Kok Bisa?

Kejadian mobil kepresidenan ini mobok, ternyata bukan kali ini saja. Tak pelak, presiden Jokowi pun pindah ke mobil cadangan.

Editor: Arif Fuddin Usman
Kompas.com
Mobil dinas kepresidenan mogok di Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (5/9/2019) 

Saat tiba di lokasi acara, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi hanya melambaikan tangan saat disapa oleh sejumlah awak media di Kalbar.

Ia pun hanya menyampaikan beberapa patah kata guna mengungkapkan masih enggan diwawancara.

Serahkan Sertifikat Tanah

Seperti diketahui, Presiden Jokowi membagikan SK Pelepasan Hutan Untuk TORA dan Hutan Adat dan pembagian Sertifikat untuk rakyat di Kalimantan Barat, Kamis (05/09/2019).

Penyerahan ini dilaksanakan di Taman Kota Digulist Kota Pontianak. "Nanti ya nanti," kata Jokowi sambil melambaikan tangan dan tersenyum ke awak media.

Dalam acara itu, Presiden Jokowi membagikan 133 ribu sertifikat untuk 5200 KK, di Taman Kota Taman Digulist, Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak, Kamis (5/9/2019).

Sebelumnya, Jokowi menerangkan jika pihaknya akan terus menggenjot penerbitan sertifikat yang akan dibagikan kepada masyarakat.

"Pertama perlu saya sampaikan tentang sertifikat, di Indonesia diseluruh tanah air harusnya ada 126 juta sertifikat tanah yang harusnya dipegang rakyat, tetapi ditahun 2015 baru 46 juta yang diterima, jadi yang belum terima sertifikat ada 80 juta yang mestinya pegang sertifikat, 80 juta," kata Jokowi.

"Setahun produksi sertifikat kita 500 ribu sebelumnya dulu, berarti kalau 80 juta bapak ibu nunggu sertifikatnya 160 tahun, mau? Siapa yang mau nunggu sertifikat 160 tahun, mau? Yang mau maju sini saya beri sepeda," seloroh Presiden ke-7 ini disambut tawa masyarakat yang hadir.

Terkait hal inilah, menurut Jokowi yang akan terus dikejar sehingga kinerja BPN dimaksimalkan.

"Inilah yang ingin kita selesaikan sehingga saya ingat 2015 akhir, 2016 saya perintahkan kepada Menteri BPN, saya minta 5 juta harus keluar, dari 500 ribu menjadi 5 juta," katanya.

"Terus 2018 saya gak mau 5 juta lagi, 7 juta harus keluar. Tahun ini target kita 9 juta harus keluar, saya yakin Insyallah akan bisa terselesaikan karena 5, 7, 9 juta terlampai, nyatanya kita bisa melakukan itu," papar Jokowi.

"Perkiraan kita nanti di 2025 semua lahan yang 80 juta sudah bersertifikat, jadi tidak ada lagi begitu saya masuk ke kampung, ke desa, sengketa lahan, sengketa tanah, konflik tanah, konflik lahan, gak ada, itu yang menyebabkan sering konflik di situ, tanah, disemua provinsi, disemua wilayah kita karena 80 juta belum bersertifikat," timpal Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi pun menungkapkan jika Kanwil BPN Provinsi maupun Kabupaten yang tidak maksimal dalam bekerja dan tidak sesuai target akan diganti, tidak terkecuali menteri.

"Inilah problem yang harus saya sampaikan apa adanya, tapi rampung percayalah, kantor BPN sekarang kerjanya dari pagi sampai tengah malam, sabtu minggu juga urusi penyelesaian sertifikat, karena saya target. Menterinya saya target 9 juta, Mentri ke Kanwil BPN, kamu 2 juta, kamu 3 juta, yang gak selesai ganti aja Kanwilnya," kata dia.

"Kanwil perintah kantor di Kabupaten, kamu 100 ribu, kamu 200 ribu, kantor BPN Kabupaten gak selesai ya ganti juga," imbuh Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Hal ini, lanjutnya, adalah proses kita untuk distribusi lahan, dan memegang kepastian hukum.

"Setelah pegang ini tolong juga diurus ke BPN untuk menjadi sertifikatnya, tapi ini sudah kuat sebetulnya, tapi kalau mau sertifikat lagi urus dikantor BPN," pesan orang nomor 1 Indonesia ini.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved