Gubernur Maluku Murad Ismail Nyatakan Perang ke Susi Pudjiastuti, Menteri KKP Kirim 5 Orang Ini
Sejumlah pejabat Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diutus Menteri Susi Pudjiastuti tiba di kantor Gubernur Maluku, Kamis (5/9/2019).
TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Maluku Murad Ismail Nyatakan Perang ke Susi Pudjiastuti, Menteri KKP Kirim 5 Orang Ini
Sejumlah pejabat Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diutus Menteri Susi Pudjiastuti tiba di kantor Gubernur Maluku, Kamis (5/9/2019).
Pantauan di kantor Gubernur Maluku, para utusan Menteri Susi Pudjiastuti ini telah tiba di kantor Gubernur Maluku sejak pukul 09.45 WIT.
Profil, Foto & Jejak Digital Veronica Koman Tersangka Kasus Papua, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Menebak Sosok R Pengirim Bunga untuk Luna Maya, Ariel Noah atau Reino? Pakar Grafologi Sebut 1 Nama
5 September dalam Sejarah: Mandala Air Meledak, 149 Orang Tewas Termasuk Gubernur Sumut, 18 Selamat
Memanas, Elza Syarief & Hotman Paris Saling Sindir Soal Bau Pesing, Sebut Tisu Basah dan Nenek-nenek
Lowongan Kerja BUMN - Telkom Group Cari Karyawan, Lulusan S1, Batas 17 September, Link Daftar Online
Mereka yang diutus Susi Pudjiastuti untuk menemui Gubernur Maluku Murad Ismail ialah:
- Dirjen Tangkap M Zulficar,
- Dirjen Pengawasan Sumber Daya Keluatan (PSDKP) Agus Suherman,
- Staf ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Yunus Husein,
- serta Dirjen Pelabuhan Perikanan Dirjen Perikanan Tangkap KKP Frist Lesnussa.
Adapun utusan Menteri Susi ini diketuai oleh Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perabowo.
Para pejabat teras KKP ini langsung diterima dan dipersilakan masuk ke ruang kerja Kantor Gubernur Maluku.
Sesuai rencana pertemuan bersama Gubernur Murad Ismail dilakukan pada pukul 10.00 WIT.
Namun, utusan Menteri Susi itu harus menunggu sekitar 1 jam karena Murad harus menghadiri acara wisuda di Universitas Pattimura Ambon terlebih dahulu.
“Bapak masih hadiri acara wisuda Universitas Pattimura di Poka,” kata staf Humas Pemprov Maluku kepada wartawan.
Setelah sekitar 1 jam, Murad akhirnya tiba di kantornya. Mengenakan setelan jas berwarna hitam, Murad bergegas menuju ruang kerja untuk menemui utusan Menteri Susi.
“Baru dari wisuda Upatti,” kata Murad, kepada wartawan, sambil berlalu memasuki ruang kerjanya.
Pantauan di lapangan, pada pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu, Gubernur Murad Ismail ikut didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Romelus Far Far.
Wartawan yang telah lama menunggu pun tidak diizinkan untuk mengambil gambar.
“Mohon maaf bisa di luar dulu,” kata salah seorang petugas pamong praja yang berjaga di depan ruang kerja gubernur.
Profil, Foto & Jejak Digital Veronica Koman Tersangka Kasus Papua, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Menebak Sosok R Pengirim Bunga untuk Luna Maya, Ariel Noah atau Reino? Pakar Grafologi Sebut 1 Nama
5 September dalam Sejarah: Mandala Air Meledak, 149 Orang Tewas Termasuk Gubernur Sumut, 18 Selamat
Memanas, Elza Syarief & Hotman Paris Saling Sindir Soal Bau Pesing, Sebut Tisu Basah dan Nenek-nenek
Lowongan Kerja BUMN - Telkom Group Cari Karyawan, Lulusan S1, Batas 17 September, Link Daftar Online
Murad Ismail Nyatakan Perang ke Susi Pudjiastuti
Sebelumnya, Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan perang ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Murad menilai kebijakan moratorium yang diberlakukan Susi telah merugikan Maluku.
"Ini supaya kalian semua tahu. Kita perang,” ujar Murad saat menyampaikan sambutannya dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat sekda Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (2/9/2019).
Murad menjelaskan, setiap bulan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengangkut ikan dari perairan Arafura untuk diekspor.
Namun, Maluku tidak mendapatkan apa-apa dari ekspor itu.
“Ibu Susi bawa ikan dari laut Arafura diekspor, tapi kita tidak dapat apa-apa. Berbeda dengan saat sebelum moratorium di mana uji mutunya ada di daerah,” katanya.
Menurut Murad, sejak pemberlakuan moratorium oleh Susi, tercatat ada 1.600 kapal ke laut Aru.
Namun, tidak ada satu pun ABK asal Maluku yang dipekerjakan di kapal-kapal tersebut.
“Setiap bulan ada sekitar 400 kontainer ikan yang digerus dari Laut Aru kemudian diekspor yang juga dari luar Maluku,” ujarnya.
Murad mengatakan, aturan 12 mil lepas pantai yang menjadi kewenangan pusat sangat merugikan Maluku.
Hal itu disebabkan nelayan Maluku tidak diperbolehkan melakukan penangkapan di zona tersebut.
"Katanya 12 mil lepas pantai itu punya pusat, suruh mereka bikin kantor di 12 mil lepas pantai. Ini daratan punya saya,” kata Murad.
(Kompas.com Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)
Semoga informasi Lowongan Kerja ini bermanfaat untuk Anda. (TRIBUN-TIMUR.COM/ Sakinah Sudin)
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Utusan Menteri Susi Akhirnya Bertemu Gubernur Maluku Setelah Menunggu 1 Jam" dan "Kesal, Gubernur Maluku Nyatakan Perang ke Menteri Susi".