Tribun Wiki
Disebut Sebagai Miliader Wanita Pertama, Ini Profil Wilhelmina, Berkuasa Sejak Usia 10 Tahun
Ia yang bernama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau merupakan miliader wanita pertama di dunia.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRUBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menjadi seorang ratu identik dengan kekayaan yang berlimpah.
Sama halnya dengan yang dirasakan Ratu Wilhelmina.
Seperti diketahui Ratu Wilhelmina merupakan ratu yang sangat terkenal.
Ia yang bernama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau lahir pada 31 Agustus 1880.
Ia merupakan miliader wanita pertama di dunia.
Dilansir dari Tribunnews, ia merupakan Ratu Belanda yang bertahta dari tahun 1890-1948.
Wilhelmina merupakan anak tunggal Raja William III dan Ratu Emma of Waldeck and Pyrmont.
Raja William sebelumnya memiliki tiga putra dari pernikahan pertama namun semuanya meninggal dunia.
Pada usia empat tahun, Wilhelmina menjadi pewaris tahta Belanda setelah saudara tiri dan paman buyutnya meninggal dunia.
Wilhelmina naik tahta saat berusia 10 tahun.
Namun, karena masih di bawah umur, sang ibu menggantikannya untuk sementara waktu hingga Wilhelmina berusia 18 tahun.
Penobatan Wilhelmina sebagai Ratu Belanda digelar di Nieuwe Kerk, Amsterdam.
Wilhelmina memerintah selama hampir 58 tahun, lebih lama dari Raja Belanda lainnya.
Di masa pemerintahannya, Wilhelmina menjadi saksi Perang Dunia I dan II, krisis ekonomi Belanda di tahun 1933 dan runtuhnya kekuatan kolonial Belanda.
Kehidupan Pribadi
Dilansir dari wikipedia, pada tahun 1901, ia menikah dengan Hendrik, Pangeran dari Mecklenburg-Schwerin.
Walaupun perkawinan itu dikatakan tidak berlandaskan cinta, Wilhelmina sebenarnya sangat menyayangi Hendrik, dan tampaknya perasaan Hendrik pun sama.
Kenyataannya Hendrik tidak berbahagia dengan perannya sebagai pasangan ratu dan menyatakan hal ini sangat membosankan. Apalagi ia hanya dianggap "dekorasi" dan selalu berjalan di belakang istrinya.
Ia juga tidak punya kekuasaan di Belanda.
Ratu Wilhelmina beberapa kali mengalami keguguran.
Namun kelahiran anak satu-satunya, Juliana pada tanggal 30 April 1909, menjadi obat penawar setelah perkawinan 8 tahun tanpa anak.
Masa kekuasaan
Bersikap taktis dan hati-hati dalam masa kekuasaan - di luar dugaan dan harapan rakyat dan para anggota DPR - Wilhelmina menjadi pribadi yang sangat kuat.
Kualitas ini tercermin dalam masa awal kekuasaannya di usia 20 tahun, Ratu Wilhelmina memerintahkan angkatan perang menuju Afrika Selatan untuk membantu Paul Kruger, presiden dari wilayah Transvaal.
Untuk itu, Wilhelmina memperoleh pengakuan internasional.
Wilhelmina menunjukkan sikap tidak senang terhadap Kerajaan Britania, yang menganeksasi Republik Transvaal dan Orange Free State dalam Perang Boer.
Kaum Boer adalah keturunan Belanda pertama di mana Wilhelmina merasa sangat dekat dengan mereka.
Ratu Wilhelmina juga dikenal mahir dalam mengelola bisnis dan investasi, membuat dia sebagai salah satu wanita terkaya di dunia.
Investasinya merambah Amerika Serikat dan sampai ke sumur minyak di wilayah Hindia Belanda.
Perang Dunia I
Meskipun Belanda bersikap netral dalam Perang Dunia I, investasi Jerman yang besar di Belanda, ditambah dengan hubungan perdagangan yang erat, memaksa Inggris memblokade pelabuhan-pelabuhan Belanda untuk melemahkan Jerman.
Dalam perang, Wilhelmina menjadi "Ratu-Pengawal."
Ia selalu waspada terhadap serangan Jerman, khusunya di awal perang.
Namun ancaman terhadap kedaulatan muncul dari Inggris dan AS yang memblokade kapal dagang dan kargo, untuk memutus upaya perang pihak Jerman.
Hal ini menyulut ketegangan antara Belanda dan kekuatan Sekutu.
Kerusuhan sipil, disulut oleh Revolusi Bolshevik Rusia tahun 1917, mencekam Belanda setelah perang.
Seorang pemimpin sosialis, yang bernama Troelstra mencoba merebut kekuasaan Ratu dan pemerintah.
Ketimbang revolusi, Troelstra ingin mengontrol Tweede Kamer, badan legislatif Belanda, dan berharap meraihnya lewat pemilu yang diyakini akan didukung oleh kaum pekerja.
Namun popularitas sang ratu muda membantu kepercayaan diri pemerintahan.
Wilhelmina menggalang dukungan massa dengan menunggang kuda bersama putrinya di kereta terbuka. Rupanya revolusi ini tidak berhasil.
Perang Dunia II
Pada tanggal 10 Mei 1940, Nazi Jerman menyerbu Belanda.
Wilhelmina dan keluarganya mengungsi ke Inggris 3 hari kemudian.
Sebenarnya Wilhelmina mau tinggal di Belanda.
Ia merencanakan untuk pergi ke Zeeland bersama pasukannya untuk mengatur koordinasi serangan dari kota Breskens sambil menanti bantuan - yang diperkirakan sama seperti dialami oleh Raja Albert I dari Belgia selama Perang Dunia I.
Ia naik kapal Inggris di Den Haag yang akan membawa dia kesana.
Namun saat ratu berada di kapal, kapten kapal meyatakan dia dilarang mengontak pantai wilayah Belanda karena Zeeland sedang diserang oleh AU Jerman (Luftwaffe) dan terlalu berbahaya untuk kembali.
Wilhelmina memutuskan pergi ke Inggris di mana ia memimpin pemerintahan dalam pengasingan.
Seusai perang, Ratu Wilhelmina memutuskan untuk tidak tinggal di istana namun pindah ke sebuah rumah di Den Haag selama 8 bulan dan mengunjungi seluruh pelosok negeri untuk memotivasi rakyat Belanda.
Kadang-kadang ratu menggunakan sepeda.
Masa-masa akhir kekuasaan
Pada tanggal 4 September 1948, Wilhelmina menyerahkan tampuk kekuasaan kepada anaknya, Putri Juliana.
Ia juga menulis otobiografi yang berjudul: Eenzaam, maar niet alleen (Kesepian tetapi bukan Kesendirian).
Ratu Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November 1962 dan dimakamkan di Nieuwe Kerk di kota Delft, pada tanggal 8 Desember 1962.
Fakta Menarik
Ratu Wilhelmina adalah perempuan pertama di dunia yang berstatus sebagai miliarder.
Sumber kekayaannya berasal dari bisnis dan harta dari tanah jajahan.
Sejarah mencatat, mulai tahun 1500-an, perusahaan Belanda VOC memonopoli perdagangan atas kepulauan Indonesia atau yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda.
Pada 1800-an, VOC dinasionalisasi yang membuat Kerajaan Belanda semakin kaya.
Hasil minyak Indonesia membuat Belanda menjadi eksportir minyak terbesar keempat setelah Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Iran selama paruh pertama abad ke-20.
Tutup Usia
Pada 4 September 1948, Ratu Wilhelmina turun tahta dan digantikan oleh putrinya, Juliana.
Setelah turun tahta, Wilhelmina menghabiskan masa tua di Istana Het Loo dan jarang tampil di depan publik.
Wilhelmina meninggal di Istana Het Loo di usia 82 tahun pada 28 November 1962 dan dimakamkan di Nieuwe Kerk, Delft, Belanda.
Data Diri:
Nama: Wilhelmina (Ratu Belanda)
Berkuasa: 23 November 1890 - 4 September 1948 (57 tahun, 286 hari)
Pendahulu: William III
Penerus: Juliana
Lahir: 31 Agustus 1880
Tempat Lahir: Hague, Belanda
Wafat:Apeldoorn, Belanda, 28 November 1962 (umur 82)
Pemakaman: Nieuwe Kerk, Delft, 8 Desember 1962
Wangsa: Keluarga Oranye-Nassau
Nama lengkap: Wilhelmina Helena Pauline Maria
Ayah: William III dari Belanda
Ibu: Emma dari Waldeck dan Pyrmont
Pasangan: Hendrik dari Mecklenburg-Schwerin
Anak: Juliana dari Belanda
Agama: Reformed Protestan
Sumber berita: https://www.tribunnews.com/internasional/2019/08/31/mengenal-wilhelmina-ratu-belanda-yang-jadi-miliarder-wanita-pertama-di-dunia