Stikes Gunung Sari Makassar Mewisuda 113 Sarjana dan Ahli Madya, Ini 3 Lulusan Terbaik dari 3 Prodi?

Stikes Gunung Sari Makassar Mewisuda 113 Sarjana dan Ahli Madya, Ini 3 Lulusan Terbaik dari 3 Prodi?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (Stikper) dan Akademi Kebidanan (Akbid) Gunung Sari mengelar wisuda sarjana dan ahli madya tahun akademik 2018-2019, Rabu (28/8/2019).

Sebanyak 113 sarjana dan ahli madya yang mengikuti wisuda sekaligus pelantikan dan pengambilan sumpah yang dilangsungkan di Hotel Mercure Makassar, Jl AP Petta Rani, Makassar.

Pelantikan dan penyumpahan lulusan dilaksanakan dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa yang dipimpin Ketua Senat yang juga Ketua Stikper Gunung Sari Dr Pius Nalang MKes.

Baca: Ini Tiga Mahasiswa Berprestasi Stikper dan Akbid Gunungsari di Acara Capping Day

Baca: Universitas Sawerigading Makassar Wisuda 206 Sarjana Baru dari 5 Fakultas, Ini Pesan Prof Melantik

Dikutip dari rilis Humas Stikper Gunungsari Rabu (28/8/2019), peserta wisuda terdiri dari 76 orang sarjana S1 Keperawatan, 11 ahli madya (D3) Keperawatan, dan 26 ahli madya Kebidanan.

Hadir dalam acara wisuda dan penyumpahan, Anggota Majelis Akreditasi BAN-PT, Prof Dr H Mansyur Ramly sekaligus yang membawakan orasi ilmiah.

Tampak pula Sekretaris Pelaksana (Sekpel) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo Andi Muhammad Amir SH MH.

Lalu ketua Yayasan Pendidikan Gunung Sari Makassar dan pimpinan lembaga profesi keperawatan dan kebidanan Kota Makassar serta undangan lainnya.

Ketua Stikper Gunung Sari Makassar Dr Pius Nalang MKes menyampaikan bahwa Stikper dan Akbid Gunung Sari Makassar sekarang ini sudah digabung menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Gunung Sari Makassar.

"Pada momen ini sekaligus penyampaian bahwa Stikper dan Akbid Gunung Sari Makassar telah resmi digabung menjadi Stikes Gunung Sari Makassar," kata Pius Nalang.

Baca: Stikper Gunung Sari Luluskan 206 Sarjana dan Ahli Madya. Tiga Terpilih Wisudawan Terbaik

Baca: 288 mahasiswa STIKPER dan AKBID Gunung Sari Ikuti Caping Day

Sedangkan kehadiran Prof Mansyur Ramly dan LLDikti Wilayah IX Sulawesi dalam acara wisuda Stikes Gunung Sari Makassar, kata Pius Nalang, bukan tanpa alasan.

"Tapi ini menunjukkan kalau organisasi Stikper dan Akbid Gunung Sari Makassar diakui secara kelembagaan, berjalan sehat, dan dipercaya oleh masyarakat," jelasnya.

Kepercayaan masyarakat ini, jelas Pius Nalang, karena Stikper dan Akbid Gunung Sari Makassar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas.

"Terbukti beberapa lulusan Stikper dan Akbid Gunung Sari telah sudah cukup banyak yang menjadi pejabat tenaga kesehatan di beberapa wilayah," lanjutnya.

Pius memberi bukti, beberapa pejabat di bidang kesehatan itu di antaranya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti menjadi kepala Puskesmas dan bahkan kepala rumah sakit.

Alumnus program doktor UNM ini menambahkan, Stikes Gunung Sari tetap komitmen menjalankan aturan dari Kemenristekdikti, termasuk tidak membuka kelas jauh.

Buka Prodi Baru

Dikatakan Pius Nalang, dalam pengembangan Stikes Gunung Sari Makassar ke depan, akan berencana membuka beberapa program studi baru.

Setidaknya ada tiga prodi yang akan dibuka yakni D3 Gizi, S2 Kesehatan Masyarakat dan pihak kampus tengah melengkapi berkas untuk membuka program studi farmasi.

"Kami ke depan akan membuka tiga prodi baru. Ada dua prodi yang dalam waktu dekat D3 Gizi dan S2 Kesehatan Masyarakat. Lalu menyusul prodi farmasi," jelas lulusan magister kesehatan Unhas ini.

Baca: Tonton 100 Video Aksi Lionel Messi, Striker Barcelona di Liga Spanyol & Liga Champions! Kapan Main?

Baca: Ketahuan Gigi Hadid Jalan Barang Tyler Cameron? Apa Benar Pacar Baru Mantan Zayn Malik tersebut?

Pius juga menyampaikan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi khususnya yang menyelenggarakan pendidikan keperawatan dan kebidanan terus berkembang.

Hal itu sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang perkembangannya begitu cepat.

Meskipun demikian, kata Pius Nalang, hal itu bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti apalagi untuk dihindari.

"Tetapi justru dengan kemajuan teknologi ini bisa menjadi motivasi bagi tenaga kesehatan untuk terus menerus melakukan inovasi baru dalam pengembangan diri," jelasnya.

Sementara itu, Prof Mansyur Ramly dalam orasinya mengangkat tema mengantisipasi dan motivasi layanan kesehatan dalam era industri 4.0.

Mansyur Ramly mengatakan, era industri 4.0 ditandai dengan perkembangan teknologi dan ini berdampak pada  kehidupan kita termasuk perguruan tinggi.

Baca: Stikper Gunung Sari Wisuda 358 Sarjana

Baca: 350 Mahasiswa Stikper Gunung Sari Siap Melayani Pasien

"Aktivitas kita yang sudah mapan saat ini berubah menjadi suatu kehidupan yang baru. Tentunya itu harus beradaptasi lagi," kata Guru Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini.

Meskipun demikian, sebut Mansyur Ramly, secanggih apapun teknologi tidak akan pernah mangalahkan manusia.

Dan apa yang harus dibuat agar kita tidak dikalahkan oleh perkembangan teknologi adalah dengan terus menerus melakukan inovasi.

 “Agar kita tidak dikalahkan pesatnya teknologi, maka mari kita menemukan cara-cara baru untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,” tandas Prof Mansyur Ramly.

Prof Mansyur juga mengingatkan kepada wisudawan agar lebih kreatif, jika tidak ingin dikalahkan oleh perkembangan teknologi.

“Jangan pernah berhenti menuntut ilmu sambil bekerja, baik itu formal maupun non formal."

"Dan jangan pernah sombong dengan ilmu yang dimiliki, karena sesungguhnya ilmu yang kita miliki amatlah sedikit yang diberikan oleh Allah SWT," tegasnya.

Tiga Lulusan Terbaik 

Dari 113 sarjana dan ahli madya, terdapat tiga lulusan terbaik. Ketiganya mendapat perhargaan dari Yayasan Pendidikan Gunung Sari Makassar dalam acara wisuda tersebut.

Ketiga nama wisudawan terbaik, yakni Yoan Maria Agusta ( Program Sarjana S1 Keperawatan), Irawansyah ( Program D3 Keperawatan) dan Ririn Aprianti (Program D3 Kebidanan).

Ketua Stikper Gunung Sari Makassar Dr Pius Nalang MKes mengingatkan kepada wisudawan terbaik, jangan pernah sombong dengan ilmu yang dimiliki.

"Dunia kampus beda dengan dunia baru yang akan dihadapi. Karenanya jangan pernah berhenti belajar dan ingat nama baik almamater harus dijaga," ujarnya.

Sementara Sekpel LLDikti Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo, Andi Muhammad Amir menyampaikan terima kasih kepada pengelola maupun penyelenggara pendidikan Stikes Gunung Sari.

Karena telah mengelola organisasi kampusnya dengan baik sehingga perguruan tinggi ini bisa dipercaya oleh masyarakat. (*)