Khas Ustadz Nur Maulana 'Jamaah Oh Jamaah', Ustadz Syam Merdu, Ustadz Dasad Latif 'Beleng-beleng'
Ciri khas trio dai Sulsel, Ustadz Nur Maulana "jamaah oh jamaah", Ustadz Syam merdunya suaranya, Ustadz Dasad Latif "beleng-beleng".
TRIBUN-TIMUR.COM - Ciri khas trio dai asal Sulsel, yakni Ustadz Nur Maulana "jamaah oh jamaah", Ustadz Syam merdunya suaranya, Ustadz Dasad Latif "beleng-beleng".
Beginilah jadinya ketika 3 dai kondang asal Sulawesi Selatan bertemu dalam sebuah kesempatan.
Ketiganya adalah Ustadz Dasad Latif, Ustadz Syamsuddin Nur Makka alias Ustadz Syam, dan Ustadz Muhammad Nur Maulana.
Mereka bertemu di sela rekaman siaran (taping) Islam Itu Indah bertema soal harga diri suami yang akan disiarkan stasiun televisi Trans TV, di Studio Trans TV, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
"Itu momen yg membahagiakan, bertemu di kampung orang selalu bikin bahagia," kata Ustadz Dasad Latif kepada Tribun Timur.
Pertemuan itu diabadikan melalui vlog dan foto, lalu di-posting di akun Instagram masing-masing.
Dalam keterangan (caption), mereka menamai kelompoknya berbeda-beda berdasarkan aspek kedekatan secara psikologis.
"Karena bahagia itu di hati ces, punya istri, pernah punya istri, dan yg belum punya istri samaji senyumnya toh [emoji] Trio apa nih ? Bugis-Makassar bisa tonji [emoji] @abimanyu_abie."
Demikian caption ditulis Ustadz Syam.
"#dasadlatif #dakwah kami sama2 darah bugis, sama2 bertugas menyebar pesan2 ILAHI, dgn khas dan gaya yg berbeda.
maafkan kami jika ada yg merasa tdk nyaman dgn cara kami, dan smoga kesabatan anda menerima perbedaan ini menjadi amal di hari hisab kelak."
Demikian caption ditulis Ustadz Dasad Latif.
"Alhamdulillah.... Silahturahmi, tunggu kami yah Trio Sulawesi Selatan Ustadz @syam_elmarusy Ustadz @dasadlatif1212 Hanya di @islamituindahttv."
Demikian caption ditulis Ustadz Nur Maulana.
Ustadz Dasad Latif menyebut dirinya bersama Nur Maulana dan Ustadz Syam sebagai Trio Bugis.
Ustadz Dasad Latif berasal dari keluarga suku Bugis di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Namun, Ustadz Nur Maulana menyebut Trio Makassar, Sulawesi Selatan.
Ustadz Nur Maulana tinggal di wilayah utara Makassar dan keluarga besarnya juga bermukim di situ.
Sementara Ustadz Syam yang berasal dari Kabupaten Maros, menggabungkan keduanya, Trio Bugis-Makassar.
Ustadz Dasad Latif sempat berkelakar menyebut kelompoknya Trio Kwek Kwek (grup musik yang terdiri penyanyi cilik yang aktif antara tahun 1993-2001).
Selain menamai kelompoknya, Ustadz Dasad Latif juga menjelaskan diferensiasi masing-masing berdasarkan slogan dan ciri khas.
"Ustadz Maulana tentu dengan khasnya, 'jamaah oh jamaah'. Ustadz Syam dengan merdunya suaranya ketika tadarus. Ustadz Dasad terkenalnya dengan kadang istilah 'beleng-beleng'," tutur Ustadz Dasad Latif yang selalu tampil khas dengan baju koko putih dipadu kopiah putih dan sarung putih.
Ustadz Syam kemudian bertanya, "Apa itu beleng-beleng, Ustadz?"
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, beleng adalah saja, hanya.
Namun, di Sulawesi Selatan, beleng diartikan dungu, bodoh.
"Dongo," kata Ustadz Dasad Latif menjawab pertanyaan Ustadz Syam.
Ustadz Syam menimpali, "Apa itu dongo?"
Ustadz Dasad Latif menjawab, "Beleng-beleng."
Mereka kemudian terbahak-bahak.
Ustadz Dasad Latif mengungkapkan rasa syukurnya karena ilmunya akhirnya bisa keliling Indonesia untuk dakwah.
"Alhamdulillah kami orang Bugis bisa dakwah ke seluruh nusantara karena ilmu," kata pengajar pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin ( Unhas ) ini.
Dia lalu mengutip surat Al Mujadilah ayat 11, "يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ"
Terjemahannua, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“(*)