Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bawa Pulang Gelar Juara Dunia Lagi, Kemenpora Guyur Ahsan/Hendra dengan Bonus Ratusan Juta Rupiah

Secara total, bonus yang dikucurkan Kemenpora mencapai sekitar Rp 3,5 miliar. Dari jumlah tersebut, Ahsan/Hendra menerima masing-masing Rp 240 juta.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Instagram
Bawa Pulang Gelar Juara Dunia Lagi, Kemenpora Guyur Ahsan/Hendra dengan Bonus Ratusan Juta Rupiah 

TRIBUN-TIMUR.COM-Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, baru saja menahbiskan diri menjadi Juara Dunia Badminton 2019.

Predikat itu diraih setelah Ahsan/Hendra mampu menjadi juara nomor ganda putra pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, di Basel, Swiss.

Ahsan/Hendra sudah tiba kembali ke Tanah Air, Selasa (27/8/2019) malam.

Kementerian Pemuda dan Olahraga mengucurkan bonus sebagai apresiasi atas perjuangan Ahsan/Hendra dan para pebulu tangkis lainnya yang sudah meraih medali di Kejuaraan Dunia, baik badminton maupun para badminton.

Baca: UPDATE BWF World Ranking-Raih Gelar Juara Dunia 2019, Akankah Ahsan/Hendra Geser Marcus/Kevin?

Baca: Pusarla Sindhu Dapat Bonus Rp 410 Juta dari Asosiasi Bulutangkis India,Ahsan/Hendra?Ini Kode Menpora

Baca: Tumbangkan Wakil Jepang di Final Kejuaraan Dunia BWF 2019, Ahsan/Hendra Raih Gelar Juara Dunia Lagi

Seremonial pemberian bonus dilakukan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (28/8/2019) siang.

Secara total, bonus yang dikucurkan Kemenpora mencapai sekitar Rp 3,5 miliar.

Dari jumlah tersebut, Ahsan/Hendra menerima masing-masing Rp 240 juta.

Adapun sang pelatih Herry Iman Pierngadi menerima Rp 120 juta.

Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia bersama para peraih medali di World Championships 2019 dan Para-Badminton World Championships 2019 ketika memberika apresiasi atas prestasi mereka.
Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia bersama para peraih medali di World Championships 2019 dan Para-Badminton World Championships 2019 ketika memberika apresiasi atas prestasi mereka. (Kemenpora)

Dalam kata sambutannya, Menpora Imam Nahrawi bersyukur atas prestasi yang ditorehkan para pebulu tangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia 2019, baik badminton maupun para badminton.

Menurut Imam, prestasi ini menjadi kado terindah untuk Republik Indonesia yang baru saja berulang tahun ke-74 tahun.

Imam pun berharap bonus yang diberikan bisa menjadi pelecut bagi para atlet untuk meraih prestasi.

"Jangan hanya lihat nominalnya," ucap Imam.

Untuk ke depan, Imam berharap prestasi yang diraih dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

"Poin yang tidak kalah penting adalah pencapaian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bersama untuk seluruh tim bulu tangkis Indonesia agar ke depannya dapat tampil lebih baik lagi," ujar Imam.

"Apapun hasil yang diraih, Indonesia bangga atas perjuangan para patriot olahraga ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, selain gelar juara yang diraih Ahsan/Hendra, Indonesia juga meraih dua perunggu yang disumbangkan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan ganda putra, Fajar Alfian/Rian Ardianto.

Keempat pemain masing-masing mendapat Rp 48 juta.

Sementara itu, dari para badminton, tim Indonesia meraih 4 emas, 2 perak, dan 4 perunggu.

Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia bersama para peraih medali di World Championships 2019 dan Para-Badminton World Championships 2019 ketika memberika apresiasi atas prestasi mereka.
Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia bersama para peraih medali di World Championships 2019 dan Para-Badminton World Championships 2019 ketika memberika apresiasi atas prestasi mereka. (Kemenpora)

Empat emas diraih Dheva Anrimusthi (tunggal putra SU5), Leani Ratri Oktila (tunggal putri SL4), Hary Susanto/Leani Ratri Oktila (ganda campuran SL3-4SU5), dan Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah (ganda putra SU5).

 Dua perak disumbangkan Suryo Nugroho (tunggal putra SU5) dan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sa'adiyah (ganda putri SL3-4-SU5).

Adapun empat perunggu disumbangkan Fredy Setiawan (tunggal putra SL4), Khalimatus Sa'adiyah (tunggal putri SL3), Ukun Rukaendi (tunggal putra SL3), dan Ukun Rukaendi/Hary Susanto (ganda putra SL3-4).

Berikut fakta-fakta kemenagan Ahsan/Hendra meraih gelar Juara Dunia 2019:

1. Kena Teguran Wasit

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Instagram)

Sebelum dinyatakan sebagai juara dunia, pasangan Ahsan/Hendra sempat mendapat teguran dari wasit.

Di set kedua, wasit menegur Ahsan/Hendra untuk bermain lebih serius. 

Saat itu, posisi skor 20-9 dengan keunggulan pasangan Jepang Hoki/Kobayashi.

Set kedua kemudian berakhir dengan skor 21-9.

Baca: UPDATE BWF World Rankings-Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Cetak Rekor, Jonatan Tembus Top 4 Dunia

2. Gelar Juara Dunia ke-3

Ahsan/Hendra
Ahsan/Hendra (@badminton.ina)

Sebagai pasangan ganda putra Hendra/Ahsan selalu menang, yaitu pada World Championship 2013, 2015 dan kini 2019 di Basel, Swiss.

Tahun 2013, merupakan kali pertama Hendra/Ahsan turun di kejuaraan ini. Mereka sukses jadi juara setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark). Turnamen tersebut berlangsung di Guangzhou, Tiongkok.

 Setahun berikutnya, Hendra/Ahsan mundur dari World Championship 2014 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark. Saat itu Ahsan mengalami low back pain (cedera pinggang).

 Hendra/Ahsan kemudian berhasil menduduki podium tertinggi pada World Championships 2015. Kemenangan ini terasa istimewa karena berlangsung di rumah sendiri, Istora Senayan, Jakarta. Hendra/Ahsan saat itu mengalahkan Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok).

World Championships tak diselenggarakan pada tahun 2016. Karena di tahun yang sama berlangsung Olimpiade di Rio de Janeiro.

Selanjutnya di tahun 2017, Hendra/Ahsan sempat “bercerai”. Hendra tidak turun bertanding, sementara Ahsan meraih medali perak Bersama Rian Agung Saputro.

Terakhir tahun lalu, Hendra/Ahsan juga tak turun di World Championships 2018 di Nanjing, Tiongkok.

Kini di 2019, Hendra/Ahsan kembali menorehkan catatan manis, dengan menjadi juara setelah mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) rubber game 25-23, 9-21, 21-15.

3. Kado Ulang Tahun

Ahsan/Hendra raih gelar juara dunia 2019
Ahsan/Hendra raih gelar juara dunia 2019 (@badminton.ina)

Gelar juara dunia ini sekaligus menjadi kado spesial ulang tahun Hendra Setiawan yang ke 35 tahun. Ulang tahun Hendra jatuh bersamaan dengan pelaksanaan partai final, Minggu (25/8/2019).

“Senang. Jarang-jarang juga kan pas hari H-nya. Biasanya sebelum atau sesudah. Tapi memang kejuaraan penting banyaknya di bulan Agustus,” kata Hendra.

Tak hanya jadi kado ulang tahun bagi Hendra, gelar juara dunia tersebut juga mereka persembahkan untuk Indonesia yang baru saja merayakan hari kemerdekaan ke-74 pada 17 Agustus 2019 lalu.

"Kami mendedikasikan kemenangan ini untuk bangsa Indonesia karena kemarin baru merayakan kemerdekaan,"timpal Ahsan.

Baca: Balas Kekalahan Marcus/Kevin, Fajar/Rian Susul Ahsan/Hendra ke Semifinal Kejuaraan Dunia BWF 2019

4. Mohammad Ahsan, Spesialis Medali Kejuaraan Dunia Tahun Ganjil

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangi medali emas Kejuaraan Dunia 2019 usai mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Khusus untuk Mohammad Ahsan, dia kini genap mengoleksi tiga medali emas Kejuaraan Dunia, serta satu medali perak dan satu medali perunggu.

Ahsan/Hendra melaju ke semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019
Ahsan/Hendra melaju ke semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 (@badminton.ina)

Yang menarik, semua medali tersebut diperoleh Ahsan pada tahun ganjil.

Debut Ahsan pada Kejuaraan Dunia dimulai pada 2011 di London, Inggris. Dia kala itu berpasangan dengan Bona Septano.

Mereka sukses melaju hingga babak semifinal. Bona/Ahsan ketika itu bertemu pasangan Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Yoo Yeon-seong.

Namun, Bona/Ahsan harus mengakui keunggulan Ko/Yoo 19-21, 17-21. Penampilan perdana Ahsan pada Kejuaraan Dunia diakhiri dengan medali perunggu.

Perjalanan Ahsan berlanjut ke Kejuaraan Dunia 2013.

Berpisah dengan Bona, Ahsan berpasangan dengan Hendra Setiawan pada turnamen yang diadakan di Guangzhou, China tersebut.

Ahsan/Hendra melangkah hingga babak final untuk menantang Mathias Boe/Carsten Morgensen (Denmark).

Mereka menang lewat straight game, 21-13, 23-21 dan meraih medali emas.

Setahun berselang, Ahsan/Hendra gagal mempertahankan gelar juara dunia mereka.

Namun, kegagalan itu terjadi bukan karena mereka kalah, melainkan memutuskan mengundurkan diri alias withdrawn.

The Daddies kembali berkompetisi pada Kejuaraan Dunia 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.

Ahsan/Hendra pun tak menyia-nyiakan kesempatan meraih gelar juara di rumah sendiri.

Untuk kali kedua sebagai pasangan di lapangan, Ahsan/Hendra menyabet medali emas setelah mengalahkan wakil China, Lu Xiaolong/Qiu Zihan, 21-17, 21-14.

Ahsan lagi-lagi meraih medali Kejuaraan Dunia pada tahun ganjil.

Selepas Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra memutuskan untuk berpisah dan melanjutkan karier bulu tangkis mereka dengan pasangan baru.

Ahsan berpasangan dengan Rian Agung Saputro dan turun pada Kejuaraan Dunia 2017 di Glasgow, Skotlandia.

Mereka tak terkalahkan hingga babak final dan bersua wakil China, Liu Cheng/Zhang Nan.

Namun, Rian/Ahsan harus mengakui keunggulan Liu/Zhang, 10-21, 17-21.

Ahsan/Hendra akhirnya kembali berpasangan dan berjuang bersama pada Kejuaraan Dunia 2019.

Langkah mereka tak terhambat hingga babak final bertemu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi untuk menang dan meraih medali emas.

5. Hendra Samai Prestasi Liliyana Natsir

Pasangan ganda putra terbaik Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan kembali berhadapan dengan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. (@badminton.ina)

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, menyamai catatan mantan kompatriotnya, Liliyana Natsir, usai meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2019, Minggu (25/8/2019).

Sebelumnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangi medali emas Kejuaraan Dunia 2019 usai mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Ahsan/Hendra menang via gim rubber, 25-23, 9-21, 21-15 dalam pertandingan berdurasi 1 jam 4 menit.

Hendra Setiawan pun menyusul jejak mantan rekan anggota skuad Indonesia, Liliyana Natsir.

Sosok berusia 35 tahun tersebut menjadi pebulu tangkis Indonesia kedua yang mengoleksi empat medali emas Kejuaraan Dunia.

Medali emas perdananya diraih pada tahun 2007 bersama Markis Kido.

Setelah itu, Hendra sukses naik ke podium kampiun bersama Ahsan pada Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015.

Adapun Liliyana Natsir meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia 2005 dan 2007 bersama Nova Widianto, serta Kejuaraan Dunia 2013 dan 2017 bersama Tontowi Ahmad.

Selain Hendra dan Liliyana, ada dua pemain lain yang juga mengoleksi empat medali emas kejuaraan dunia.

Kedua pemain itu adalah Cai Yun dan Fu Haifeng yang berasal dari China dan turun sebagai pasangan ganda putra.

Sejarah mencatat, duet Cai Yun/Fu Haifeng menjadi juara dunia pada tahun 2006, 2009, 2010, dan 2011.

Namun, keempat sosok ini bukanlah pengoleksi medali emas terbanyak Kejuaraan Dunia.

Hingga saat ini, hanya ada tiga pemain yang memiliki 5 medali emas Kejuaraan Dunia.

Mereka adalah Lin Dan (China), Park Joo-bong (Korea Selatan), dan Zhao Yunlei (China).(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Juara Dunia, Inilah Bonus yang Diterima Ahsan/Hendra", https://bola.kompas.com/read/2019/08/28/15434178/jadi-juara-dunia-inilah-bonus-yang-diterima-ahsan-hendra?page=all
Penulis : Alsadad Rudi
Editor : Tri Indriawati

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved